hiruk piruk terdengar dipenjuru kota pada Rabu pagi yang cerah kali ini. orang orang berlalu lalang sembari merutuki matahari yang tak berbelas kasih, terkhusus oleh para siswa siswi dan para pekerja.
tak terhitung 2 hari telah berlalu sejak [M/N] menginjakkan kaki di pulau rintis, dan selama itu pula [M/N] telah mengurung diri alias meng-nolep dirumah Tok Aba. mentok mentok keluar paling sampe ke kedai doang.
dan pada awal hari ke 3 ini, ayo kita ucapkan selamat tinggal untuk kenolepan [M/N] karena hari ini ia telah resmi menjadi salah satu siswa SMA Pulau Rintis!
...tapi malas lah harus sekolah lagi.
tok tok tok!
"kak? udah siap blom?"
ketukan terdengar bersamaan dengan pintu yang terbuka perlahan, menampilkan sosok Boboiboy dengan rompi oranye dan dasi hitam bergaris putih, membuyarkan lamunan [M/N] yang tengah berdiri menatapi penampilannya di depan cermin.
(km gntenk kok maz (・–・) \(・◡・)/)
"mhm, sarapan udah siap?"
Boboiboy terdiam, menatap sang kakak dari ujung rambut hingga ke ujung kaki. rambut [M/N] telah disisir rapi dengan rompi hitam yang membalut kemeja putihnya, dasi berwarna serupa terikat di kerahnya dan celana putih tampak rapi membungkus tubuh bagian bawah si sulung.
sial, apa [M/N] biasanya memang sekeren itu?! Boboiboy juga mau terlihat keren!
"kenapa rompinya warna hitam?"
"? kenapa emangnya?"
"..suram."
[M/N] mendelik, "daripada warna Oren? nyentrik."
"maksud?! Oren itu warna cerah yang membangkitkan semangat asal kakak tau!"
"iyain, jeruk."
"Oboi bukan jerukk!??!?"
"mirip."
"APASIH?!"
___
derap langkah terdengar disepanjang trotoar, seirama dengan nyanyian burung yang mengikuti dua sosok bersurai coklat dengan beberapa helai putih, berayun tertiup angin.
usai melahap sarapan buatan dari kakek tercinta, kini kedua pemuda bersaudara itu berjalan beriringan menuju satu tempat yang sama. tak banyak yang mereka bicarakan, atau mungkin tak ada sama sekali? entahlah.
"oboi." panggilan dari [M/N] membuat pemuda oranye yang tengah melamun itu tersentak dan berdehem sebagai jawaban setelah mengembalikan kesadarannya ke dunia nyata.
"ini, jalan kesekolah emang lewat sini?"
Boboiboy melirik [M/N] dari ekor mata, tatapannya lurus kedepan bersama dengan kakinya yang terus melangkah mengikuti sang adik yang berada selangkah didepan.
sekarang ini keduanya sedang menyusuri sebuah jalan pintas untuk menuju kesekolah, namun aura yang tak mengenakkan membuat bulu kuduk [M/N] sedikit meremang sesaat setelah menginjakkan kaki ke lorong dengan papan bertuliskan 'lorong pak senin koboi'.
"ini cuma jalan pintas, biar cepat sampai kesekolah." — Boboiboy
"aman kah tempat ini? auranya ga ngenakin banget.."
"harusnya sih aman.."
tep!
"..setidaknya sebelum makhluk ini muncul."
[M/N] menaikkan alis ketika Boboiboy memasang senyum mirisnya, bersamaan dengan terdengarnya suara geraman dari sosok mungil berbulu coklat yang memakai topi koboi, berdiri memasang wajah tak bersahabat kearah mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
frère !? || Boboiboy x [Male] reader!
Fanfiction"Boboiboy punya kakak?!" hanya fiksi belaka bukan BL yh __ Boboiboy © Monsta cover by Nrnaa__