Perjalanan (Isra)

58 2 1
                                    

Oke kita lanjut ya guys. Sekedar pengingat jangan lupa vomen 😁

Happy reading ❗🔥
.
.
.
__________


Nah setelah nabi selesai operasi, di datangkan lah seekor Burok. Burok adalah hewan dari Surga ya guys. Oh iya, ada 10 hewan yang bakal masuk surga nih, apa saja ya kira-kira?

Oke, ini dia :
1. Burok
2. Unta Nabi Sholeh
3. Himar Nabi Ujaer
4. Kibas (hewan di cerita Nabi Ismail ketika hendak di bakar)
5. Burung Uhud Nabi Sulaiman
6. Semut yang bisa berbicara ketika pasukan Nabi Sulaiman akan kerang
7. Anjing Ashtabul Kahfi
8. Ikan yang memakan Nabi Yunus
9. Sapi Bani Israil
10. Burung Caladi di Zaman nabi Ibrahim
Jika ada kesalahan, mohon di komen.

By the way, kalian tau ga Burok itu kaya gimna? Nah dalam kitab dardir ini di jelaskan loh ciri-ciri nya.

Burok adalah hewan berwarna putih yang tingginya melebihi Himar, tetapi tidak lebih pendek dari Bigol.   Kecepatannya bak kilat, bahkan lebih cepat dari kilat. Jadi, contohnya gini guys, ibaratnya dia melihat gunung di depan, maka sekejap mata akan langsung sampai meskipun jaraknya sejauh mata memandang. 

Nah Burok ini kan punya 4 kaki, bilamana naik gunung maka 2 kaki belakangnya memanjang. Sedangkan, saat turun gunung kaki depannya yang memanjang. Jadi kakinya bisa berubah-ubah gitu, mau turun ataupun nanjak, bagian atas (bagian yang dijadikan tempat duduk penumpang/punduknya) tetap saja lurus, rata, seimbang, tidak miring sedikit pun. Saya contohkan seperti pada gambar yaa...

Terus di bagian pahanya ada sayap untuk membantu menyeimbangkan perjalanan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terus di bagian pahanya ada sayap untuk membantu menyeimbangkan perjalanan.  Jadi bisa di bilang mirip kuda yang ada sayapnya, entahlah dalam hal ini masih ikhtilaf, mohon untuk tidak di pertanyakan lagi ya 🙏

Oke lanjut ke ceritanya.
Setelah itu, Nabi Muhammad mendekat ke arah Burok, tapi si Burok ini tidak bisa diam, dia tuh kaya yang salting gitu saking bahagianya mau ditumpangi sama makhluk yang paling mulia. Sampai-sampai 2 tangannya (kaki bagian depan) di pegangin sama Malaikat Jibril sambil berkata
"Tidak malu kah kau wahai Burok? Maka demi Allah Nabi Muhammad tidak akan menumpangi mu"

Setelah Malaikat Jibril berkata demikian, Burok itu langsung diam karena malu.  Saking malunya, sampai dia mengeluarkan keringat panas dingin loh guys. Nah, maka naik lah Kanjeng Nabi ke Burok tersebut.

Ada seseorang bernama Said Bin Musaib, ia berkata bahwa Burok adalah hewan yang sering di tunggangi oleh para nabi terdahulu. Bahkan Burok adalah hewan yang selalu di tunggangi oleh Nabi Ibrahim untuk pergi ke Baitul-Haram (Mekkah).

Nah, sekarang kita masuk ke cerita Isra nya guys. Setelah Nabi menaiki Burok tersebut, maka berangkatlah mereka dengan Malaikat Jibril di sebelah kanan dan Malaikat Mikail di sebelah kiri. Oh iya, Said Bin Musaib adalah orang yang menyaksikan kelahiran Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi waSallam pada malam senin.

Tapi, Ibnu Sa'id  berkata bahwa Malaikat Jibril yang memegang less nya Burok dan Malaikat Mikail yang memegang kedali nya Burok.

Setelah berangkat, sampailah mereka semua di sebuah tanah yang memiliki kurma. Malaikat Jibril pun berkata kepada Nabi Muhammad
"Turunlah engkau wahai Muhammad, maka salatlah kamu di tempat ini."

Setelah itu tanpa banyak bertanya, Kanjeng Nabi melaksanakan salat dua rakaat, nah salatnya ini salat mutlak ya guys.

Setelah selesai salat maka Malaikat Jibril bertanya kepada Nabi Muhammad
"Wahai Muhammad, apakah kamu tahu di mana kamu salat?" Maka dijawab oleh Nabi Muhammad "لا ( tidak tahu)."

Sebetulnya bukannya tidak tahu, tapi saking tawadunya Kanjeng Nabi, maka terhadap gurunya dia berkata tidak tahu. Maka dijawab oleh malaikat Jibril
"Salat kamu di tanah Toyibah. "

Tanah Toyibah adalah tempat hijrah atau perjuangan. Kalau sekarang itu disebutnya Yatsrip ya, adanya di Madinah.

Setelah itu berangkat lagi mereka dengan kecepatan burok yang sangat cepat. Kemudian, malaikat jibril kembali berucap
"Turun wahai Muhammad, maka salat Kamu di tempat ini. "

Setelah itu, Kanjeng Nabi salat lagi dua rakaat. Selesai salat, Malaikat Jibril berkata
"Apakah kamu tahu di mana salat kamu?" Kanjeng Nabi menjawab "Tidak" Maka malaikat jibril menjawab "Salat kamu di Madyan, dekat tempat istirahat Nabi Musa." 

Kalau tidak salah ada di kampung daerah Syam.

Setelah itu, berangkat lagi mereka dengan buruk yang sangat cepat. Tidak lama, Malaikat Jibril kembali berucap
"Turun kamu wahai Muhammad, maka salatlah kamu"

Kanjeng Nabi lagi-lagi salat tanpa bertanya. Beliau melaksanakan salat dua rakaat. Setelah selesai salat, Malaikat Jibril bertanya "Apakah kamu tahu di mana kamu salat?" Lagi-lagi Kanjeng Nabi mengucap "Tidak tahu" Malaikat Jibril pun menjawab "Salat kamu di Turisina di tempat Nabi Musa berbicara dengan Allah. "

Jadi Gunung Turisina ini ada di Mesir ya. Nah di Gunung inilah Nabi Musa bertapa dan ngobrol sama Allah,  keterangannya kalau tidak salah, ada di surat Thaha.

Kemudian, berangkat lagi mereka dan sampailah di tempat keempat, masih dengan pertanyaan dan jawaban yang sama. Di tempat keempat ini, mereka berhenti di Baitul Lahmi Negeri Syam. Kalau sekarang itu namanya Betlehem.

Baitul Lahmi adalah tempat lahirnya nabi Isa bin Siti Maryam, masih satu turunan dengan Nabi Harun As.

Kemudian berangkat lagi masih dengan pertanyaan dan jawaban yang sama. Sehingga sampai di tempat kelima, mereka sampai di Baitul Muqaddas atau Baitul Maqdis atau Masjidil Aqsa yang ada di Palestina.

Nah ini nih guys yang di namakan Isra (perjalanan). Nabi Muhammad  berhenti di 5 tempat ini, menjadikan dalil bahwa salat yang difardukan akan ada lima waktu.

Setelah ini mulailah mereka akan melakukan yang namanya Miraj.  Jadi perjalanannya cukup dari Masjidil Haram sampai Masjidil Aqsa di Palestina. Setelah itu mereka akan melakukan Miraj dari Masjidil Aqsa sampai ke Rop-rop.

_________

lanjut di Part selanjutnya ya...
Typo bertebaran mohon di maklumi ya, di komen aja oke☺️ Dadahhhhhh...

-Onii.
Sabtu, 20 Januari 2024/ 08 Rajab 1445

ISRA MI'RAJ (Dardir A'la Qishotil Mi'raj)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang