A BROKEN WEDDING - 6

218 25 2
                                    

#6

Satu pekan berlalu setelah kejadian Jaehyun keracunan udang. Hari demi hari kesehatan Jaehyun mulai membaik. Tapi tidak dengan hubungannya dengan Rose.

Rose masih belum membuka hatinya untuk Jaehyun. Cintanya masih setia pada pria yang kini tengah berada di Canada.

Kini masa ujian akhir semester pun telah tiba. Hal ini membuat Jaehyun mau tak mau harus mengimbangi waktunya antara belajar dan mengurus Rose.

Bagaimana pun, Jaehyun sekarang sudah berkeluarga dan dia harus bertanggung jawab atas Rose dan bayinya. Bayinya kan? Semoga saja.

Sekarang Jaehyun tengah berusaha menghafal materi untuk ujian esok hari. Dengan pencahayaan kamar yang minim, Jaehyun masih setia berkutat dengan buku-buku tebalnya.

Sampai sebuah tangisan pelan masuk pada indra mendengarannya.

Jaehyun berbalik menatap Rose yang tengah tertidur di ranjang dengan posisi tubuh memunggunginya.

Dia tahu, tangisan itu tak lain adalah milik Rose. Dan dia tau, pasti Jungkook adalah alasan dari tangisan pilu itu.

Bagaikan ditusuk sembilu, hati Jaehyun terasa nyeri. Ingin rasanya bisa menghentikan tangisan Rose. Mengusap air matanya. Memeluk dan mengecup keningnya, bahkan jika bisa dia ingin membuang semua ingatan Rose yang berhubungan dengan Jungkook itu.

Apa yang harus aku lakukan Tuhan, Rose ada di depanku tapi aku tak bisa menyentuhnya. Hatinya berkata.

Sinar matahari menerobos celah jendela dengan malu-malu. Sebelum jam wakernya berbunyi, Jaehyun telah terbangun lebih dulu.

Lagi-lagi badannya terasa pegal, ah bukan ㅡbahkan setiap bangun tidur badannya pasti akan terasa pegal karena di tidur di sofa yang panjangnya tidak cukup untuk tinggi tumbuh Jaehyun yang mencapai 180cm itu.

Sebelum meninggalkan sofa, Jaehyun tidak melihat Rose di atas kasur. Diapun bergegas keluar kamar untuk mencari istrinya itu.

Dua sampai tiga anak tangga sekagilus Jaehyun langkahi saking khawatirnya, namun ketika bunyi dentingan alat makan dari arah dapur kakinya berhenti melangkah.

"Rose kamu di dapur?"

"Iya, ada apa?"

Ah, syukurlah. batinnya lega.

Jaehyun pun melanjutkan langkahnya menuju dapur. Lalu tak lama, senyuman manis tergambar di wajah tampannya kala melihat Rose yang tengah sibuk memasak.

"Ini masih pagi Rose, apa bayi kamu yang udah lapar?" tanya Jaehyun seraya mendudukan diri di salah satu kursi meja makan.

"Aku mendapat pesan dari Lisa, kalau Jungkook mau pulang ke Indonesia hari ini."

Deg!

Jaehyun refleks meremas ujung piyamanya saat bagian dadanya yang tiba-tiba terasa sesak.

"J-jungkook pulang hari ini?" tanyanya bergetar.

Rose berbalik, mata sembabnya masih terlihat namun bibirnya sudah bisa tersenyum. "Iya Jaehyun. Kamu engga tahu?"

Jaehyun menggelengkan kepala.

"Apaan? Aku dapat kabar dari Lisa kalau Jungkook pulang karna kamu yang minta.. Kenapa kamu engga bilang sama aku kalau kamu punya kontak Jungkook?"

"A-ah itu.. aku –tadinya mau kasih kejutan untuk kamu."

Bohong! kamu bohong Jaehyun!

"Aih, maafin si Lisa ya kejutan kamu jadi berantakan hahaha. Tapi gapapa, aku udah senang. Terimakasih ya, kalian sudah membawa Jungkook kembali". Rose kembali dengan kegiatan memasaknya.

"Ah ya, ini aku buatkan sarapan untuk kita bertiga".

"Bertiga?".

"Lisa bilang Jungkook bakal berkunjung kesini tapi akan sedikit terlambat, kamu makan duluan aja."

"Terus kamu sarapannya kapan?"

Disaat seperti ini, Jaehyun bahkan masih mengkhawatirkan Rose.

"Aku mau nungguin Jungkook, kamu juga harus berangkat ke kampus kan? Jadi gapapa kamu makan duluan aja."

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ
T B C

A BROKEN WEDDING ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang