A BROKEN WEDDING ✔️

A BROKEN WEDDING - 12

ㅡ#12ㅡ

Sebulan lebih berlalu, Rose lalui kesehariannya menjadi istri yang tengah menunggu tanggal persalinan yang tidak bisa ditebak pastinya seorang diri.

Kesepian?

Tentu. Satu minggu pertama sejak diitinggal Jaehyun bekerja ke luar negeri Rose ditemani Lisa. Tapi setelah itu, dia tidak bisa meminta Lisa untuk tetap tinggal karena Lisa juga punya kehidupan pribadi yang harus dia jalani.

Namun sesekali sahabatnya itu juga berkunjung ke rumah, sekedar menjadi teman mengobrol atau menginap jika tidak ada jawdal dihari esok.

Kendari begitu, kesepian Rose semakin kalap ketika sudah dua minggu ini Jaehyun tidak mengabarinya barang sekalipun. Jaehyun seperti hilang begitu saja.

Rose sudah berusaha mencari kabarnya kepada kakak ipar, teman Jaehyun atau bahkan rekan kerja Jaehyun yang kontaknya Rose dapatkan dari Winwin.

Hasilnya, nihil.

Tidak ada yang tahu kabar Jaehyun.

Terakhir, suaminya itu bilang akan mulai pindah tempat kerja ke lokasi tambang yang sebenarnya. Berhubung Jaehyun adalah mahasiswa jurusan geologi, jadi dia dipercaya untuk ikut terjun langsung ke lapangan.

Rose tidak khawatir Jaehyun tergoda dengan perempuan disana, seperti gosip yang kerap ia dengar akhir-akhir ini. Rumor tak berdasar yang mengatakan kalau istri sedang hamil suami pasti akan mencari perempuan lain untuk dinikmati.

Rose tidak percaya itu! Rose percaya Jaehyun. Selama mereka menikahpun, Jaehyun tidak pernah menyentuhnya kelewat batas. Jaehyun hanya..

Ah! Iya. Rose jadi gusar, bagaimana apabila gosip itu benar dan Jaehyun melakukan itu. Sebab dirinya tidak pernah melayani Jaehyun sebagai suami sahnya dengan benar.

"Tidak! Tidak!" ucap Rose lantang seraya mengucap perutnya yang sudah sangat besar untuk tubuhnya yang kurus itu.

"Rose ada apa?" tanya Lisa sedikit terhenyak mendengar suara Rose yang tiba-tiba disaat sunyi. Mereka berdua sedang makan di kedai dekat rumah Rose.

"Lis?"

"Hm?" Lisa jawab singkat karena mulutnya sedang sibuk mengunyah.

"Apa mungkin Jaehyun selingkuh disana?"

"UHUK! UHUKK!"

"Lisa?! Oh ya ampun! Nih minum minum!" Rose sigap menyodorkan gelasnya untuk Lisa.

"Mana mungkin Rose! Jaehyun bukan orang yang seperti itu."

"Tapi kenapa dia tidak ada kabar sama sekali, aku takut dia benar-benar menyerah akan aku dan bayi ini."

Lisa pikir sahabatnya ini butuh teman untuk bicara lebih serius. Maka dia simpan piring makan siangnya sedikit menjauh. Kemudian menatap intens Rose yang sudah pucat dan sorot mata yang sayu. Rose sedang dilanda keresahan.

"Rose, apa yang mendasari kamu berpikir Jaehyun punya perempuan lain disana?"

"Aku juga tidak tahu. Aku takut Jaehyun menemukan perempuan yang lebih baik dari aku, yang bisa menghargainya sebagai suami ketimbang aku yang memang sejak awal bukanlah istri yang baik buat Jaehyun. Bahkan mungkin Jaehyun menikahi aku atas dasar terpaksa."

"Kamu yakin Jaehyun orang yang seperti itu?"

Rose menggeleng lemah, "Suami ku orang yang paling bertanggung jawab yang pernah aku kenal."

"Nah!" spontan Lisa menunjuk ke arahnya, "Kalau begitu kenapa kamu sampai memikirkan hal yang jauh dari citra Jaehyun, Rose?"

"Aku hanya takut Lis.."