A BROKEN WEDDING - 13

317 31 4
                                    

#13

Rose masih terbaring di atas bangkar pasien salah satu ruang bersalin. Sudah dua jam perempuan yang sebentar lagi akan menjadi ibu itu tidak sadarkan diri.

Setelah para perawat dan dokter memberikan pengalanan medis, June dan Lisa pun diberi penjelasan oleh dokter yang baru saja keluar dari ruangan Rose.

"Kira-kira seperti itu. Detailnya saya harus langsung bicara dengan wali pasien," Lisa dan June saling bertatapan. "Apakah anda suaminya?"

"Bukan dok! Saya teman suaminya," jawab June.

"Oh maaf, kalau begitu apakah ada yang memiliki relasi keluarga dengan pasien? Atau apakah orangtua pasien bisa datang kesini secepatnya?" tanya dokter lagi.

Lisa yang sejak tadi sudah dilanda gelisah, menjawab dengan lemas. "Tidak bisa dok, orangtua Rose sedang di luar negeri dan baru sampai ke Indonesia mungkin besok pagi."

"Lalu bagaimana? Pasien harus segera ditangani, jika terlambat bisa saja ibu dan bayinya terancam bahaya."

"Tapi apakah jalan satu-satunya adalah Rose melahirkan dengan cara sesar lalu setelah itu harus menjalani operasi histe- histes apa tadi?"

"Histerektomi, pengangkatan rahim" kata dokter.

"Yah yah apalah itu! Jika itu terjadi, hidup Rose pasti akan berubah total setelah ini." Lisa tak dapat membendung tangisnya, menangisi betapa malangnya hidup Roseanne, sahabatnya.

"Lis.. kamu harus kuat." June mengusap bahu Lisa. "Aku masih berusaha menghubungi Jaehyun."

"Nak, tolong kalian usahakan bisa menghubungi keluarga pasien ya. Saya harus mempersiapkan operasi persalinannya dulu. Semoga bisa secepatnya memberi keputusan untuk pasien. Segera kabari saya atau perawat yang ada di dalam." Kata dokter lalu pamit meninggalkan June dan Lisa yang masih berdiri di depan ruangan Rose.

"Bagaimana kalau tetap tidak bisa?" tanya Lisa, penampilannya sudah berantakan begitu pula dengan June. Kondisi Rose yang begitu tiba-tiba ini sungguh diluar perkiraan semua orang. Rose pernah bilang kalau tanggal hplnya masih satu minggu lagi.

Setengah jam sudah June berusaha mencari cara untuk menghubungi keluarga Rose, namun sepertinya kedua orang tua Rose sedang dalam perjalanan di pesawat. Jaehyun pun masih belum bisa dia jangkau kabarnya.

"June, apa kita minta tolong Jungkook saja? Bukannya ada kemungkinan anak yang dikandung Rose adalah anak Jungkook?"

"Tapi Jungkook bukan siapa-siapanya Rose, Lisa!"

"Lalu apakah kita harus menunggu Jaehyun entah kabur kemana itu?!! Dan menunggu Rose atau bayinya dalam bahaya?!"

"Jaehyun tidak kabur!!"

"Lalu kemana dia?! Dimana dia sekarang sahabat kamu itu hah?!!"

June mulai merasa putus asa juga, "aku juga tidak tahu." Ucapnya, tertunduk lesu.

"Sudahlah. Aku akan minta Jungkook untuk datang."

◈◈◈

Rose memandang putrinya yang baru berhasil dia buat terlelap. Wajah kecil yang damai itu benar-benar sepenuhnya mengingatkan dia dengan sosok Jaehyun. Dari mata, hidung, bibir bahkan sepasang lengsung pipit yang kadang kala akan muncul ketika purtinya tersenyum dalam tidurnya.

Sepuluh bulan sudah Rose jalani hidupnya masih setia seorang diri. Di bulan pertama sampai ketiga pasca persalinan, perempuan yang sudah resmi menyandang status ibu itu sempat mengalami babyblues.

A BROKEN WEDDING ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang