A BROKEN WEDDING - 5

222 25 3
                                    

#5

"Kamu keterlaluan Rose! Gimana bisa kamu biarin suami kamu makan udang disaat dia punya alergi yang parah sama makanan itu!"

Bentakan Johnny terdengar memenuhi lorong rumah sakit. Tak sedikit orang-orang disana menatapnya penuh tanda tanya.

"Aku engga tahu kalau dia alergi udang kak!" Rose membela diri.

"Johnny udah, jangan membentak adik ipar kamu lagi. Ini di rumah sakit kak." Papah Jaehyun yang mendampingi mereka saat ini mulai jengah melihat anak dan menantunya saling beradu mulut.

"Biar pah, biar anak ini sadar kalau dia hampir aja membunuh suaminya!"

"Johnny sudah," ucap papahnya lagi. Tuan Jung memang memiliki sifat yang lembut, dermawan dan sangat rendah hati. Sifat-sifat tersebut menurun kepada adan bungsunya, Jaehyun memiliki itu semua.

Tiba-tiba pintu terbuka dan menampakan seorang dokter dengan jas putihnya yang hampir menutupi kedua lututnya.

"Keluarga dari pasien Jaehyun?"

"Ya kami dok. Bagaimana kondisi adik saya?" tanya Johnny.

"Dia sudah berhasil bertahan, beruntung pasien Jaehyun bisa dengan cepat ditangani kalau tidak kami tidak tahu apa yang akan terjadi. Mungkin lebih buruk dari ini."

"Kamu dengar itu Roseanne? Kakak harap telingamu masih bisa berfungsi." Johnny emosi bukan kepalang.

"Selama ini kakak emang selalu dukung kalian berdua, bahkan lebih condong bela kamu ketimbang adik kandung sendiri. Itu semua karna Jaehyun sayang sama kamu. Tapi kalau kamu balas kasih sayang Jaehyun dengan cara kayak gini, lebih baik kalian pisah aja!"

Kemeja Johnny ditarik pelan oleh papahnya, "Johnny cukup. Rose, ayo nak kita temui Jaehyun. Kita udah boleh masukkan dok?"

"Boleh, silahkan. Tapi saya sarankan setelah ini biarkan pasien Jaehyun istirahat hingga keadaannya membaik. Tadi tenggorokan dan paru-parunya bengkak dan hampir menutupi jalan pernapasan. Jadi lebih baik tidak banyak diajak bicara dulu," kata dokter itu lalu pamit meninggalkan ketiga orang itu di depan ruang UGD.

"Baik dok, terimakasih banyak."

Jaehyun terlihat terbaring lemas di atas Kasur rumah sakit. Wajahnya pucat dan bibirnya terlihat sedikit memutih.

"Lihat apa yang sudah kamu perbuat sama suami kamu," sindir Johnny tak ada hentinya.

"Kak! Sampai kapan kakak mau menyalahin aku terus! Ini juga salahnya, kalau dia punya alergi kenapa engga langsung buang aja udang itu."

"R-rose.." suara serak Jaehyun memanggil nama Rose berhasil menghentikan pertikaian kakak-beradik itu.

"Jae?" Rose menoleh dan mendapati Jaehyun sedang tersenyum untuknya. "Dasar bodoh! Kamu pasti tau apa yang akan terjadi jika memakan udang itu, tapi kenapa malah tetep makan juga," bentak Rose.

"Membuang makanan itu ga baik," jawabnya sambil tersenyum.

"Dan demi makanan kamu membuatku terpaksa mengeluarkan uang untuk rumah sakit ini."

Plak!

Johnny tersulut emosi dan menampar pipi Rose hingga suara tamparannya terdengar cukup jelas.

"Kak Johnny!!" Jaehyun memekik kaget.

"Dasar istri tidak tahu diri!"

Jaehyun dengan sisa tenaganya menarik Rose menjauh dari Johnny, "Ini urusan rumah tangga aku, kakak jangan ikut campur!"

"Gimana engga ikut campur, kamu hampir aja mati dek! Itu semua gara-gara Rose!"

Papah Jaehyun yang memang sudah berumur cukup lelah dengan pertikaian ini. Belum lagi segudang masalah pekerjaan di kantornya, kepala dan tubuhnya sudah tidak kuat lagi.

Niat hati membawa putra sulungnya ke rumah sakit itu untuk menjaga dan menenangkan Rose, karena Johnny terlihat dekat dengan Rose. Tapi ternyata malah menambah beban pikiran baru.

"Johnny lebih baik kita pulang, biarin Rose dan Jaehyun tinggal berdua." Dia menyesal meminta Johnny untuk ikut, jika saja ada Krystal –anak perempuannya yang sedang menempuh S2 di California- di rumah. Lebih baik diantar Krystal saja.

"Bawa dia jauh-jauh pah! Kalau bisa nikahkan juga supaya dia tidak menggangu rumah tangga Jaehyun lagi."

"Jaehyun!!"

Teriakan Johnny meredam sesaat setelah pintu ditutup.

Kini hanya tinggal ada Rose dan Jaehyun berdua.

"Kenapa kamu makan udangnya?" tanya Rose tiba-tiba.

"Karna itu masakan pertama kamu buat aku."

"Kalau aku masak racun, kamu bakal makan itu juga?"

"Ya, kalau kamu suruh aku makan."

Rose mengusap wajahnya kasar. Tidak habis pikir dengan jalan pikiran Jaehyun. Bisa-bisanya dia rela mati hanya karena sebuah masakan.

"Lain kali bilang. Jangan bahayain diri sendiri. Sekang gimana keadaan tubuh kamu?" tanya Rose.

"Kayaknya keadaan aku semakin baik, dokter bilang kalau malam ini hasil kesehatanku baik dan bisa pulih dengan cepat. Aku bisa pulang."

"Baguslah kalau begitu." Rose menarik sebuah kursi dan meletakannya disamping Kasur. "Kenapa engga bilang kalau Kamu alergi udang?" tanyanya seraya menduduki kursi tersebut.

"Kamu engga nanya hahaha."

"Oh ya ampun! Masih bisa-bisanya kamu ketawa. Selain udang, Kamu punya alergi apa lagi?"

"Hm.. apa lagi ya? Seingatku aku punya alergi udang, susu kambing, buah plum dan –oh iya! Aku punya alergi dingin."

"Banyak banget!."

"Hahaha. Ehm gimana kondisi kandungan kamu?" tanya Jaehyun seraya melirik ke arah perut Rose yang sudah mulai merubah penampilan Rose.

"Buat apa kamu nanyain itu, aku bilang kamu engga perlu repot-repot khawatirin anak ini. Kamu bukan ayahnya."

"Iya iya, cuman sekedar penasaran. Kalau aku engga bisa menjadi ayahnya, aku bisa menjadi pamannya kan? Kalau menjadi pamannya masih tidak bisa, aku bisa menjadi temannya kan?"

Untuk beberapa saat, suasa menjadi hening. Jaehyun yang tadinya hanya berani menatap tanganya, kini menoleh ke samping dan mendapati Rose yang sedang menundukan kepala. Pundaknya terlihat bergetar.

"Kamu nangis? Kamu kangen Jungkook ya?"

"Jaehyun, kenapa sih kamu baik banget sama aku?" tanyanya terisak pelan.

"Karna aku sayang sama kamu Rose."

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ
T B C

A BROKEN WEDDING ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang