15

9 2 0
                                    

"Kematian gian! Part 2"

"Ada apa ini? " ucap senzi

Warga itu memperlihatkan ke senzi, senzi begitu syok melihat ini.

"Ha? Gian bangun? Gian bangun? " ucap senzi tiba tiba menangis melihat itu lalu mencoba membangunkan gian

"Udah terlambat dek, dia udah tiada" ucap warga itu

"Kenapa kalian diam saja? Seharusnya bawah dia ke rumah sakit atau panggilin ambulan gitu" ucap sinze menangis hiteris

Warga itu hanya diam.

"Kenapa kalian diam? Ayok jawab kenapa dia bisa begini, siapa yang buat dia seperti ini" ucap sinze melihat ke warga itu

"Dia di bunuh non" ucap warga itu berbata bata

"Apa kata kamu? Di bunuh? Goblok, seharusnya kalian tidak diam saja, kasihan dia anak orang, seharusnya kalian telfon polisi gitu" ucap sinze langsung berdiri mendengar itu

"Kami tidak berani non, karna dia adalah preman terkuat di jejju tidak ada satupun yang berani melaporkan ini ke polisi atau pun melawannya"

"Ohhh kalian takut gitu, kalian masih masih mau tragedi 4 tahun yang lalu terulang lagi" ucap senzi

"Gara gara anak ini lah membuat kota kita gak aman, anak itu sudah tiada jadi kota kita aman"

"Woi siapa yang ngomong begitu? Dia manusia woi" ucap sinze

"Udah udah sana kalian mending bubar sana, aku pusing lihat kalian, katanya warga jejju baik buktinya pada anak orang yang di serang preman gak ada yang nolongin, sana bubar, apa lihat lihat? Sana bubar" ucap senzi

Warga sekitar pun bubar meninggalkan gian dan senzi.

Senzi mengambil HP nya untuk menghubungi gion

"Gion, kamu harus ke jalan 03 honwo, gian yon" ucap senzi di telfon sambil nahan tangisan itu

"Kenapa gian? " ucap gion kaget

"Gian meninggal yon, gian di bunuh preman yang duluh pernah nyerang kalian 4 tahun lalu" ucap senzi menangis, dan dia terduduk dekat gian yang udah tak berdaya itu

"Apaa!! Gian meninggal? Di bunuh preman itu? Gak gak mungkin senzi" ucap gion sangat terkejut, HP gion terjatuh di lantai, air matanya tidak bisa di tahan lagi, air mata gion jatuh. Lalu pergi bergegas keluar dari sekolah untuk menghampiri adiknya itu.

"Sialan kenapa preman itu datang lagi, kemarin dia membunuh ayah ku sekarang adik kuu, aaaa" teriak gion dan menangis histeris karna trauma

"Gion kenapa gion, ada apa" ucap feriz dan 2 temannya lainnya yaitu hyno dan kien menghampiri gion itu.

"Sialan, kenapa harus terjadi seperti ini, Aaaaa" ucap gion teduduk dekat motornya seraya memukul tangannya ke motornya itu.

"Tadi gion di telfon senzi entah kenapa" ucap kien

"Bentar aku telfon ke senzi ada apa emangnya sebenarnya" ucap feriz langsung menghubungi senzi

"Hallo feriz ada apa? Mana gion kok telfonnya tadi mati" ucap senzi mengangkat telfon si feriz

"Justru aku yang nanya, ada apa sebenarnya? Ada apa pada gian? Sampai membuat gion histeris nangis dekat motor" ucap feriz

"Riz sebenarnya! Gian meninggal! Karna di bunuh preman yang 4 tahun lalu, kamu dan gion harus ke sini, warga brensek itu gak mau bantuin si gian mereka malah ngabaikan, mereka jahat riz" ucap senzi menangis lagi

"Wah gak benar, gus ayok kita ke sana" ucap feriz

"Ada apa emangnya riz" ucap hyno

"Gian di bunuh preman yang 4 tahun lalu bebas lagi, dia masih ngincer gian, dan gian dibunuh olehnya, maka dari itu ayok kita ke sana" ucap feriz

"What? Gak benar preman itu, yaudah ayok kita ke sana" ucap hyno

"Tunggu bagaimana dengan gion" ucap kien

"Gion kamu mau ikut pergi juga gak? Adek kamu itu loh" ucap hyno

Gion hanya diam melihat kebawah

"Yaudah kalau gitu kalian saja pergi, aku di sini saja jagain gion" ucap kien

"Umm yaudah kalau begitu, kami brangkat ya" ucap feriz

"Oke"

"Gion ayok bangun, jangan duduk di situ" ucap kien bimbing Gion berdiri dengan memegang kedua bahu Gion.

"Gak mungkin gak mungkin" ucap Gion. Lalu kien mengajak si gian ke kelas.

Feriz menyalakan motor dan lalu hyno menaiki motor feriz, feriz menancapkan gas motor nya lalu mereka bertiga pergi lokasi.

"Astaga Giannn kok bisa kamu seperti ini" ucap feriz terkejut melihatnya itu.

"Kamu udah hubungi ambulan belum" ucap hyno

"Udah, ini ambulannya lagi di perjalanannya" ucap sinze berdiri itu.

Tidak lama kemudian mobil ambulan dan polisi datang.

"Apa yang terjadi pad ini anak? Kamu adalah orang yang satu satunya ada di sini" ucap polisi

"Aku tidak tahu pak, saat aku datang ke sini udah di kerumuni warga, dan kata mereka dia di bunuh 3 preman, dan katanya adalah preman yang kabur dari penjara saat ini preman itu entah pergi ke kemana" ucap senzi

Mayat gian langsung di masukan ke mobil ambulan, polisi masih menyatat informasi dari senzi.

"Yaudah kalau begitu, sekarang kalian balik ke sekolah, biar kami atasi khasus ini, Terima kasih informasi nya" ucap polisi

"Baik Pak"

//////
Siang hari kemudian, ezzy, nayla, hireu, sumin, mario, Gion, dan teman teman Gion datang ke pemakaman si gian

"Coba saja si preman brensek itu di bunuh saja dari pada di hukum di penjara seumur hidup, dia udah bunuh adek kesayang ku" ucap hireu menahan tangisan

"Ummm, gian! Katanya janji bakalan raihi cita cita kita jadi astronot terus lihat luar angkasa bersama, saat kita besar nanti" ucap Gion

"Maaf kan aku ya gian udah ada salah ke kamu, kami akan selalu mendoakan kamu semoga kamu tenang di sana" ucap hyno

"Maafkan aku ya kalau aku suka bentak kamu saat kita main" ucap kien

"Aku gak tau akan terjadi ini pada kamu, semoga kamu tenang di sana ya"

"Gion, ayok kita pulang" ucap ezzy

"Iya tante" ucap Gion mengelap air mata nya

"Udah ikhlasin aja dek, kamu bisa kok raihi cita cita kamu sebagai astronot besar nanti, kakak juga mau jadi polisi seperti ayah kakak" ucap sumin menepuk pundak Gion

"Iya bener dek, ayok kita pulang" ucap hireu mengacak acak rambut Gion

Gion melihat kuburan ayahnya dan adiknya itu, lalu dia mengelap air matanya lagi...

"Ayok kak" ucap Gion berjalan mengiringi yang lain

"Yaudah ayok kita pulang" ucap kien

"Iya ayok" ucap feriz

Tbc


FANTASI SEMESTA •||• FANTASY BOYS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang