BAB 27 AD [HA]

335 22 3
                                    

FOLLOW SEBELUM MEMBACA!

💗💗💗

"Maaf."

"Untuk apa? Adam gak salah apa-apa, kok."

Mata Hana mengerjap, disambut oleh cahaya menyilaukan menyebabkan rasa tidak nyaman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mata Hana mengerjap, disambut oleh cahaya menyilaukan menyebabkan rasa tidak nyaman. Untuk sesaat ia kembali memejam, mencoba menyesuaikan diri dengan ruangan asing tempatnya terbaring.

Begitu kembali membuka mata, ia melihat bayangan seseorang yang sangat samar berdiri tepat di samping ranjang besi.

"Ini gue."

Suara berat itu langsung dikenali oleh Hana, perlahan penglihatannya mulai jelas dan mendapati bayangan itu adalah Adam. 

Hana menyapu pandangannya ke segala penjuru ruangan, dahinya mengernyit heran kemudian kembali menatap Adam.

"Hana di rumah sakit?" tanya Hana dan mendapat anggukan kepala dari pemuda tersebut.

"Kok bisa?" tanya Hana lagi, ia tidak bisa mengingat hal terakhir yang terjadi kepadanya. Kepalanya masih sangat pusing dan tubuhnya lemah, bahkan untuk mengubah posisi tidur saja akan membutuhkan banyak tenaga.

"Maaf."

Napas Hana berhenti sesaat, tertegun mendengar ucapan Adam yang tiba-tiba.

"Untuk apa? Adam gak salah apa-apa, kok."

"Maaf gue gak cepat nolong lo," lanjut Adam, ia tertunduk, membuat Hana semakin bingung.

"Maksudnya apa sih, Dam? Kalau bukan Adam, siapa yang nolong Hana?"

"Rian yang nolong lo."

Hana terdiam memaku, perlahan ingatannya kembali di saat ia berada di dalam mobil seseorang. Samar-samar ia mendengar suara seorang pemuda yang sangat familiar berusaha untuk menyemangati dirinya.

Mencoba kembali mengingat penyebab ia masuk rumah sakit, kepala Hana semakin sakit dan rasanya akan pecah. Hana mendesis pelan sambil memegangi kepalanya.

"Jangan dipaksa," ucap Adam, meraih tangan Hana dan diusap dengan pelan.

"Terus Rian kemana?" tanya Hana saat sadar tidak menemukan kehadiran Rian di sana.

"Udah pulang," jawab Adam singkat.

"Kok pul--"

"Istirahat, jangan banyak tanya," potong Adam cepat. Nada suara yang terdengar ketus membuat Hana menurut dan akhirnya diam meski rasa penasarannya sangat tinggi.

Hana hanya ingin tahu bagaimana keadaan Rian, ia merasa harus berterima kasih jika memang Rian lah yang telah menolongnya. Namun, Hana juga tidak mau membuat Adam marah sehingga ia memilih untuk patuh.

"Kata Dokter, hari ini udah bisa pulang."

Adam menarik selimut untuk menutupi sebagian tubuh Hana lalu menurunkan suhu AC dengan remot.

Ad [Ha]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang