Bab 15

414 55 0
                                    

Jangan lupa vote ya
Cuma mau ngingatin

Typo bertebaran

Typo bertebaran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading

~o0o~

"Terus aku kemana?" Tanya gadis itu dengan sendirinya

Karna beberapa menit lalu jino sudah pergi tanpa mengatakan satu patah kata pun

Bingung, gadis itu berjalan tanpa arah yang ia takuti adalah kejadian beberapa menit yang lalu terjadi lagi tetapi karna jino sudah memberi cahaya yang disebut Aaron jadi tingkat ketakutan gadis itu berkurang walau hanya sedikit

Karna gadis itu berjalan tanpa arah sampai ia sudah menempati pada lorong gelap dan ia langsung memberhentikan kakinya tepat pada pertengahan lorong itu

Gadis itu merasakan hawa yang berbeda pada tempat itu "jino!" Gadis itu sedikit meneriaki nama jino karna hanya dialah yang mau berteman kepada gadis itu

Gadis itu membuang nafasnya dengan kasar ia mulai lelah atas takdir yang harus ia lalui dengan sendirinya tanpa ada orang yang menawarkan bantuannya

"Kalau saja aku tidak bertabrakan dengan truk mungkin aku sekarang lagi nonton TV dengan ibu dan ayah" Gumam gadis itu ia rasanya menyesal karna ia tidak menuruti perintah ibunya itu bahwa kalau berkendara itu tidak boleh dengan kecepatan yang tinggi tetapi gadis itu tidak menghiraukan perkataan ibunya itu karna berkendara dengan kecepatan yang tinggi itu adalah hobinya sejak ia masih beranjak remaja

Gadis itu kembali menggerakan tubuhnya kearah lorong yang gelap sampai tubuhnya itu sudah tenggelam dengan gelap nya lorong itu

Karna banyak nya debu yang ada di lorong itu sadari tadi gadis itu terbatuk karna adanya debu itu dimana gadis itu mempunyai alergi debu atau pun ruang lama yang tak berpenghuni

Biasanya ruang yang tak berpenghuni itu biasanya di kelilingi oleh banyak nya debu makanya gadis itu sangat menghindari ruangan seperti itu

Tetapi kali ini gadis itu tidak bisa mengelak pada keadaan itu karna ia sudah terlanjur penasaran

Gadis itu berjalan tanpa adanya penerangan gadis itu cuma dimodali tanganya yang meraba-raba setiap dinding untuk berjalan karna saking gelapnya lorong itu

Sampai-sampai netra gadis itu cahaya yang hanya bersinar ditengah gelapnya tubuh gadis itu tergerak ke cahaya tersebut

Dan menampakkan sebuah liontin yang bulat dan berlambangkan tujuh bintang gadis itu dengan segeranya mengambil liontin itu

"Apa ini?" Tanya gadis itu dengan sendirinya

"Liontin? Apakah ini tidak berguna lagi?" Gadis itu bertanya-tanya dengan sendirinya tanpa ada yang menjawab

Gadis itu langsung memakaikan liontin itu pada leher jenjang nya dan kembali gadis itu berjalan kearah lorong yang gelap tersebut

Sampai sampai gadis itu sudah menemukan sebuah pintu kayu besar dan terlihat kuno gadis itu dengan segera menarik gangang pintu tersebut

Setelah dibukanya gadis itu dikejutkan dengan taman yang indah bersih dan bercampur dengan suara kicauan burung yang terdengar merdu di telinga gadis itu

Tubuhnya tergerak kearah taman tersebut tetapi tiba-tiba ada yang menarik tanganya untuk tidak masuk pada daerah taman yang indah itu

"Kau tidak boleh kesana" Kalah yang tiba-tiba menarik tangan gadis itu tanpa ada izinnya dan langsung berkata seperti itu

"Kenapa tidak boleh?!" Tanya gadis itu dengan sedikit kesal

"Lu nanya?" Tanya jakah dengan logat bicara yang tidak terdengar asing bagi gadis itu

"Kau?" Gadis itu seketika menjadi gugup karena ia mendapatkan firasat buruk pada hatinya

Karna gadis itu bertanya seperti gugup wajah jakah pun langsung tercetak senyuman miring yang mampu membuat gadis itu bergedik ngeri

"Iya gua udah tau siapa jati diri lu jadi lu jangan pura-pura lagi untuk kedepan nya"

Tenggorokan gadis itu terasa tercekat karna jakah sudah mengetahui rahasia yang berusaha ia sembunyikan

"Lu ngk boleh kesana karna pintu itu hanya untuk putri yura villencia bukan untuk Jung yoora" Ucap jakah dan menekan kata akhirnya

Hati gadis itu terasa campur aduk rasa sedih begitu tercampur dengan kebahagiaan nya dimana ia bahagia melihat taman yang indah yang belum pernah ia lihat dibumi dan sedihnya jakah sudah mengetahui siapa diri dia dan tidak memperbolehkan dia masuk untuk bermain dengan taman itu

"Gua gak peduli lu mau mati atau pun lu pergi di dunia ini yang pastinya lu tidak boleh minta pertolongan kami untuk kembali ke bumi sialan itu" Setelah jakah berucap seperti itu ia pun langsung menutup pintu yang dimana taman itu berada dan langsung pergi meninggalkan gadis itu yang mulai sedikit terisak

"Hiks gua juga gak mau tinggal di dunia sialan ini gua benci kalian semua gua benci!!!!!" Gadis itu berteriak bak seperti orang gila

"Udah lu jangan nangis" Tiba-tiba seorang pria menarik tubuh gadis itu kedalam pelukannya

Gadis itu tau siapa yang memeluk dia karna ia sudah menandai suara setiap tujuh pangeran vampir itu

Pria itu adalah jino sadari tadi jino melihat sedikit perdebatan jakah dan gadis itu ia merasa kasihan pada masalah yang ia tanggung

Padahal gadis itu cuma mau masuk ke taman tersebut tetapi jakah melarangnya dan mampu membuat jino kasihan pada gadis itu dimana wajah gadis itu terlihat bahagia saat melihat taman tersebut tetapi senyum tersebut tidak bertahan lama akan kedatangan jakah yang tiba-tiba memarahi dia

"Gua bakal bantu lu untuk keluar dari dunia ini"

~o0o~





VAMPIR: ENHYPEN, FUTURE DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang