Bab 24

351 41 2
                                    

Jangan lupa vote ygy

Warning typo bertebaran!

Warning typo bertebaran!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading

~o0o~

Di pada saat waktu sang fajar yang sudah menampakkan diri dengan cahaya yang cukup gelap menandakan hujan akan turun dengan sesuana yang sedikit dingin menambah kesan waktu untuk beristirahat bagi gadis yang sadari tadi hanya tidur dengan jiwa yang sudah tidak ada pada tubuhnya

#maksudnya bukan mati:)

Back to story

"Nggh" Leguhan gadis itu

"Hoaam" Gadis itu menguap dan mulai mengerjapkan matanya beberapa kali

"Membosankan" Gadis itu berbicara sendiri dengan ruangan yang gelap dengan tirai yang masih menghalang jendela yang akan menampakkan cahaya matahari

Gadis itu menggerakkan tubuhnya ke arah jendela dan tangan nya bergerak untuk menyibakan kain tirai yang menghalang cahaya masuk

Setelah cahaya matahari masuk mata gadis itu berbinar menampakkan wajah yang bahagia karna gadis itu sangat menyukai hari yang mendung apalagi cuaca itu datang pada di pagi hari

Kedua tungkai nya ia gerakkan ke arah ruangan khusus untuk membersihkan diri gadis itu tampak bersemangat karna ia harus menikmati sesuana di pagi ini dengan berkeliling di Kerajaan sharp blood

Sudah terhitung beberapa hari ini gadis itu berada di Kerajaan ini sebenarnya sudah beberapa hari ini juga sejak terakhir hari jino dikurung di ruangan bawah tanah dia memikirkan kedatangan seorang peri dan ia juga sudah berusaha memanggilnya tetapi tidak membuahkan hasil

Peri itu tidak datang biasanya ketika ia memanggil nama peri itu dia kan langsung muncul dihadapannya tetapi sekarang tidak 'kemana kah peri itu?'

Muncul berbagai pertanyaan di kepala gadis itu karna tidak mendapatkan keberadaan peri itu

Setelah sudah membersihkan diri dan mengganti pakaian gadis itu berjalan kearah pintu kamarnya karna ia sudah tidak sabar untuk menikmati pemandangan sekarang

Tetapi tiba tiba pintu itu sudah terbuka dan menampakkan seorang pria tinggi dan berwajah imut
 
Kalau saja dimata gadis itu malah berbeda wajah pria itu menyeramkan apalagi dia terbayang pria itu tersenyum dan memunculkan lubang pada pipinya

"Ssh" Ringis gadis itu dengan pelan karna membayangkan pria yang baru saja membuka pintu kamar nya itu dengan tersenyum menyeramkan

"Kenapa kau?" Tanya pria itu dengan ketus

"Kau tak punya mata?" Gadis itu malah melempar pertanyaan tanpa ia sadari ucapannya itu mampu membuat pria itu sedikit marah

"Jawab pertanyaan ku" Nada pria itu pelan dan rendah dan sorot matanya mulai menajam

Gadis itu memutar malas kedua obsidian nya rasanya ia mulai merasa lelah menghadapi sikap pria yang bernama jakah itu

"aku tidak apa apa" Gadis itu mengakhiri pembicaraan mereka karna ia sudah lelah

"Yasudah kau tidak mau makan?" Tanya pria itu dan memulai langkahnya untuk masuk kedalam kamar gadis itu

Dan memberhentikan kedua tungkai nya tepat di depan gadis itu

Karna pertanyaan dari jakah itu mampu membuat gadis itu berpikir dia akan melihat para saudara pria itu meminum darah dari gelas dan tepat di depan mata gadis itu rasanya itu sangat menakutkan apalagi kejadian beberapa hari lalu sebelum jino dikurung mereka meminum darah itu melalui gelas dan minum di hadapannya

"A-ah tidak aku belum lapar" Tolak gadis itu dengan halus

"Apa kau mau sakit?"

"Ya tidak lah" Gadis itu segera menjauh kan wajahnya karna jakah mendekatkan wajahnya dan gadis itu dapat merasakan hembusan nafas pria itu

"Aku tidak mau makan karna aku belum lapar" Gadis itu mengulang katanya

Pria itu mendekatkan wajahnya pada telinga gadis itu dan mulai membisikkan sesuatu yang membuat gadis itu merinding ketakutan

"Makan atau ku hisap darahmu" Bisik pria itu sembari menyeringai

Setelah pria itu membisikkan pada gadis itu ia segera pergi dari kamar gadis itu dan meninggalkan gadis itu mematung karna terkejut

Setelah beberapa menit terlewat gadis itu tersadar dan segera berlari ke tujuannya yaitu ruang makan

Gadis itu melewati lorong lorong yang gelap padahal matahari masih memancarkan cahayanya yang sedikit redup

Setelah sampai gadis itu berdiri di depan pintu dengan ragu gadis itu membuka pintu itu

Setelah terbuka netra nya menangkap berenam pria yang sedang meminum yang pasti nya itu darah

Mereka meminum itu dari gelas yang berukuran kecil

Kedatangan gadis itu membuat atensi  mereka teralihkan yang semula fokus ke air berwarna merah itu dan beralih ke arah gadis yang menatap mereka dengan gurat wajah datar

Sebenarnya gadis itu merasa ketakutan tetapi ia berusaha menyeimbangkan gurat wajahnya tersebut

Gadis itu menggerakkan kedua tungkainya kearah meja makan tersebut yang sudah terisi enam pria tanpa jino

Rasanya gadis itu tidak bisa kalau tidak ada kehadiran jino hanya jino lah yang membuat dia mersa aman

Gadis itu menarik kursi di tengah tengah jaan dan Solon

Setelah duduk shion langsung menggeser makanan beberbentuk mie pasta yang pasti nya itu ada di tempat asal gadis itu yaitu bumi

"Mie?" Gadis itu kebingungan kenapa bisa ada makanan seperti ini di tempat asing ini

"Ya kau kira makanan itu hanya ada di tempat asalmu" Balas Noa yang lagi lagi membuat gadis itu mematung

"Berarti mereka semua sudah tau kalau aku ini bukan putri yura villencia?" Gadis itu bertanya dalam hatinya

Dan melupakan satu fakta bahwa diantara mereka bernama dapat membaca batin gadis itu

Siapa lagi kalau buka heli saudar yang paling tertua diantara mereka

"Mereka sudah mengetahui nya dari lama"
Balas heli sembari tersenyum lembut kearah gadis itu

"Apakah kalian membenci ku? " Gadis itu menjawab telepati pria itu

"Ada sebagian dan ada yang tidak"

~o0o~

Yap aku bakalan nerapin kalau aku akan up setiap hari senin ya kalau ngk mungkin aku ada urusan

Dan mumpung sekarang aku lagi ujian tapi aku usahain buat up hehehe

Bye engene😘







VAMPIR: ENHYPEN, FUTURE DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang