Bab 21

376 41 0
                                    

Jangan lupa vote ygy!!
Jangan sampe lupa

Typo warning!

Happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading

~o0o~

"Jaan?"

Setelah terbuka pintu itu dengan lebar oleh seorang pria yang namanya baru saja disebut oleh gadis yang sedang terkejut akan kedatangan pria itu

"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya oria itu

"Itu a-aku mau ke-kekamar" Gadis itu langsung menjadi gugup karna melihat netra jaan yang menajam

"Jangan sekali kali kau mau membohongi ku"karna ucapan pria itu mampu membuat gadis itu menundukkan kepalanya

"Aku tidak membohongi mu"gadis itu kembali mendongakkan kepalanya guna melihat jaan

"Aku tau dari matamu" Ucap pria itu sembari mendekati gadis yang dihadapannya tapi berjarak satu meter darinya"kau mau kemana?" Lanjut pria itu tetapi memakai nada yang rendah

"A-aku mau ke kamar yaa! Ke kamar" Ucap gadis itu dengan nada antusias

"Selanjutnya apa yang kau lakukan?" Tanya pria itu sembari mengalungkan tangannya di depan dada dan menaikan satu alisnya

"Tidurlah" Setelah mengatakan itu gadis itupun menggerakkan tubuhnya melewati jaan yang masih saja melamun sembari melihat pergerakan gadis itu

"Yasudah aku pamit dulu" Ucap gadis itu dengan senyuman manisnya"bye jaan!"gadis itupun melenggang pergi dari hadapan pria yang masih saja tidak berkutik

"Bay? Itu apa?" Tanya jaan yang bertambah bingung dengan bahasa gadis itu

Sedangkan gadis itu tidak menyadari perkataan terakhirnya pada jaan

Gadis itu melewati ruangan jakah pintunya terbuka sedikit sebenarnya gadis itu merasa penasaran kenapa ruangan jakah yang biasanya tertutup sekarang menjadi terbuka? Apakah ada sesuatu tetapi gadis itu tidak memperdulikan itu

Kedua tungkainya yang senantiasa bergerak dengan tujuan yang di tentukan oleh sang pemilik

Gadis itu memberhentikan kedua tungkainya tak kala dia sudah sampai pada tujuan yaitu untuk menemui jino di ruang tengah

Netra gadis itu menangkap jino yang terlihat sedang menata lilin yang berada pada meja yang disediakan di ruang itu

"Kau sedang apa?" Tanya gadis itu tiba-tiba yang tepat di belakang tubuh pria yang cukup tinggi darinya

Karna pertanyaan yang dilontarkan gadis itu pria itupun lantas sedikit terkejut karna kehadiran seseorang dibelakang nya secara tiba-tiba

"Kau tidak punya mata?" Balas pria itu dengan nada sedikit marah dan kembali fokus pada lilin yang berada di atas meja

Gadis itu pun melihat kearah lilin yang apinya belum dihidupkan

"Kenapa lilin ini belum kau bakar?" Tanya gadis itu

"Iya nanti"

Pria itu pun fokus pada satu lilin yang dimaksud dari gadis itu tangan nya ia letakkan tepat pada sumbu lilin dan mengusap sumbu itu dan api kecil pun terbentuk

Karna melihat kejadian itu gadis itupun membesarkan matanya terkejut karna melihat tangan jino yang bisa mengeluarkan api

"Waw what is this?" Tanya gadis itu menggunakan bahasa yang ia pelajari di dunia nya dulu

"Magic" Jawab jino yang langsung dibalas dengan gurat wajah terkejut oleh gadis itu

"Lo bisa bahasa Inggris?" Tanya gadis itu dan sedikit menjauhkan jaraknya pada jino

"Iya" Jawab singkat dari pria itu "tapi hanya sedikit" Lanjut pria itu

"Kalo gini mah bukan vampir kuno lo tapi vampir modern" Gadis itu bertepuk tangan dan melihat jino dengan gurat wajah bahagia

"Apaansih lo gaje banget" Ucap pria itu membolakan matanya kala melihat reaksi gadis itu yang terlalu berlebihan bagi dia

"Gua cuma seneng aja akhirnya gua bisa tambah deket sama lo" Gadis itu tersenyum manis kearah pria itu yang sudah merapikan lilin yang diatas meja tadi

"Gak usah senyum gitu lo" Ucap pria itu sebenarnya ia merasa gadis itu terlalu lucu baginya jadi ia harus menyeimbangi raut wajahnya

"Biarin"

Di tempat yang tidak diketahui dua orang yang masih bercanda gurau diruang tengah

Ada orang yang mengawasi setiap pembicaraan mereka

"Sejauh apa mereka? Kenapa mereka terlihat sangat dekat?" Tanya orang itu yang masih melihat pergerakan dua orang yang masih saja berbicara di ruang tengah

Orang itu bersembunyi di balik lemari dimana lemari itu digunakan untuk menyimpan persediaan darah hewan

Sebenaranya darah di dalam lemari itu hanya untuk keperluan secepatnya kalau saja ada seseorang yang harus membutuhkan pada waktu itu juga mereka bisa mengambil persediaan itu pada lemari

"Yasudah kita kan mau ke perpustakaan jadi gak?" Tanya gadis itu yang langsung di jawab pria itu dengan mengangguk kan kepalanya

Mereka berdua menggerakkan kedua tungkai mereka dengan tujuan ke perpustakaan di Kerajaan ini

Mereka berdua berjalan dengan santai tanpa mencurigai seseorang yang memang saja mengikuti mereka dari belakang

Setelah mereka sampai tepat pada pintu perpustakaan baru saja jino menggerakkan bibirnya tetapi ada sebuah pertanyaan yang dilontarkan oleh seseorang yang pastinya bukan gadis itu

Suara itu berasal tepat pada belakang mereka berdua

Karena mendengar suara itu tubuh perlahan kepala mereka menoleh kearah belakang

"Apa yang sedang kalian lakukan?" Tanya pria itu yang menampilkan senyuman manis dan melihatkan lubang pada pipinya

Senyuman itu sangat menakutkan di mata gadis itu tak jauh beda dari penglihatan jino pria itu sedikit merasa takut karena kehadiran orang itu

Yang orang itu adalah jakah dia sudah menangkap mereka secara langsung lebih tepatnya jino karna mereka sudah berjanji untuk tidak menemui gadis itu

"Apa yang kalian cari di sini?" Tanya pria itu kembali tetapi dengan wajah datar

"Ka-kami mau mencari b-uku" Jawab jino dengan gugup

Karna melihat jino yang gugup berbicara dengan jakah gadis itu pun merasa bingung karna merasakan hawa yang tidak enak

Sebenarnya jino tidak pernah membantah perkataan jakah setiap perintah jakah pasti pria itu yang selalu mematuhinya tetapi sekarang tidak malahan pria itu membantah perintah dari seorang jakah

Dan pasti ada efek samping nya dengan membantah perintah seorang jakah

~o0o~

Aku up nih btw menurut kalian hukuman apa yang diberikan pada jino oleh jakah

Jawabnya di kolom komentar yah

Jangan lupa vote oke!!!!
.

Bye engene😘

VAMPIR: ENHYPEN, FUTURE DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang