Random Ngak Jelas

62 101 114
                                    

DEDEK VANI KESAYANGAN KITA SEMUA.

"Aduh...". Vani meringis saat diri nya terjatuh di lapangan bola basket.

Keysha gadis dengan nomor punggung 8 itu menahan tawa saat dedek Vani tercinta kita semua itu jatuh dengan amat slay nya di tengah lapangan, ia mencoba untuk tidak mengeluarkan suara sedikit pun supaya nyawa nya tetap aman di dalam tubuh.

"Vani ngak apa apa kan?". Ujar seorang gadis dengan badan tinggi ideal itu.

Gadis itu membantu Vani berdiri, tubuh Vani yang mungil dan menggemas kan itu tampak kesusahan dalam berjalan.

Keysha mengambil bola basket milik tim nya, seketika pemikiran jahil yang sangat patut di contoh pun muncul, Keysha mengambil ancang² dan dengan sekali lemparan bola itu hampir saja mendarat di kepala Vani, hancur sudah hidup Keysha saat bola itu malah mendarat ke kepala guru proyek Tata busana.

"Alamak". Ekspresi Keysha menjadi panik dicampur cemas dan menyesal.

"Harusnya bola takram sih tadi biar ngak susah ke BK". Ujar Keysha dalam hati.

Guru proyek itu melihat ke sekitar, Keysha segera pura² pusing dan sakit kaki, teman satu tim Keysha yang bingung pun reflek saja menjadi sasaran sang guru proyek.

"MAKAN NIH BOLA BASKET MIKASA!!!!". Guru itu berteriak sambil melempar bola itu ke arah tim basket Keysha.

BUGHHH!!!

"VANI!!!!"

"BUK VANI BUK!!!"

"BUK VANI WAFAT!!!!"

"VANI TIDAK!!!!"

"VANI BANGUN VAN...., JANGAN TINGGALIN KITA!!"

Teriakan manja keluar dari mulut anak busana, Bukan nya tim Keysha yang kena bola, akan tetapi Vani lah yang mendapat lemparan manjah dari sang guru proyek tercintah.

Tim basket Keysha langsung mengambil ancang ancang lari berpencar menyelamatkan diri agar tak kena imbas nya.

Jam istirahat membuat seluruh murid berhamburan keluar agar bisa membeli jajanan yang amat sangat menyehatkan kesehatan.

"BAGI YANG NAMA NYA NANTI DI SEBUT OLEH WALI KELAS NYA HARAP KE RUANG PENTAS DRAMA!!!"

Suara dari toa sekolah yang amat nyaring mampu memekak kan telinga para murid SMKN 01 LUPA TIDUR, namun tak sedikit dari mereka yang planga plongo dan ketakutan nama nya akan di sebut ikut pentas drama.

Tidak dengan Keysha yang hari hari nya pasrah dengan keadaan diri nya termasuk pasrah dengan Absensi nya di kelas.

"Ouy!!". Salah seorang guru laki laki memukul kepala Keysha hingga kepala gadis itu berubah menjadi balon.

"Apa pak? Saya yang ikut drama kan?". Ujar Keysha tanpa basa basi.

Guru itu tampak nyengir menampakan gigi nya yang tersusun rapi, sembari sedikit tertawa guru itu mengangguk mantap dan menunjuk ke arah ruang drama yang tak jauh dari mereka.

Di ruang drama

"Awww...., imut ih kucing nya gembul gembul bulu nya...". Vani berujar sembari memeluk dan mencium manja kucing dengan warna putih itu.

My Circle My DosaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang