KENYATAAN YANG DI TERIMA#1

184 101 125
                                    

MIMPI BURUK YANG TERJADI

Keysha menahan tangis nya berkali-kali di tangga dekat kelas nya, masa lalu yang barusan saja ia lihat mampu membuat gadis bertubuh tinggi berisi itu berteriak dan menjerit di dalam hati.

"Ini cincin buat kamu.."

"Makasih ya..."

Sebuah kata yang mampu membuat sosok Keysha menangis dan hampir hendak gantung diri. Kejadian itu sudah lama sebelum Riska pindah, Riska menghadiahkan Vani sebuah cincin dengan hiasan indah.

Keysha teringat saat dia hendak memberikan hadiah kepada Vani, hadiah itu tak jadi ia beri saat Vani menolak hadiah itu secara kasar bahkan saat Keysha berusaha berkali-kali memberikan nya.

"Kenapa teringat lagi sih?". Keysha mengacak rambut nya dengan amat sangat frustasi.

Gadis itu berjalan lunglai ke arah ruang drama, tampak anak kelas tata busana sedang asyik dengan tugas mereka, Vani melirik ke arah Keysha sekilas, kemudian fokus dengan jahitan milik nya.

"CK, kenapa sih peran gua harus jadi penculik". Keysha berdecak kesal dan berusaha menahan amarah milik nya.

Vani menatap Keysha dengan sedikit ekspresi bahagia, tampak senyuman muncul di bibir nya.

"Culik aku dong Keysha....". Vani berujar sembari menatap Keysha yang duduk menyendiri dengan tatapan kosong.

Beberapa anak busana tampak tertawa mendengar ucapan Vani, tak sedikit dari mereka yang tertawa lepas.

Keysha masih menatap kosong, ia menahan malu dan marah di dalam hati nya, ia berusaha sedari tadi menahan diri.

Vani berjalan ke arah Keysha, kemudian dia menangkup kedua pipi Keysha dengan pelan, perlahan ia angkat wajah Keysha yang tampak pucat karena penyakit nya yang kambuh lagi.

Tatapan Vani amat dalam menatap Keysha namun masih dengan senyuman khas nya, Vani menekan hidung Keysha, akan tetapi tak ada perlawanan dari gadis mesin itu.

BRUKKKK

Keysha ambruk ke lantai seketika dengan wajah yang amat pucat pasi, wajah nya mulai memutih tanda kehilangan banyak darah, guru di ruangan itu segera mengambil obat dan mencari bantuan, dengan santai nya Vani menaruh kepala Keysha di paha nya.

"Jangan lupa ya sayang....,di cerita ini aku ini Antagonis, bukan peran pembantu...". Ujar Vani dengan suara halus namun bisa di dengar sembari mengusap wajah Keysha yang semakin pucat.

"Gimana obat nya?, enak Keysha?". Tanya Vani dengan wajah nya yang perlahan tersenyum.

Darah perlahan bercucuran keluar dari mulut Keysha, Vani kemudian menahan darah di Mulut Keysha hingga gadis itu meminum darah nya sendiri.

"Jangan tertipu dengan wajah dan pipi ku, btw pipiku manis kan?, kan kemarin kamu ngunyah pipi milik aku". Ujar Vani lagi sembari mengusap lembut kepala Keysha.

Tatapan milik Keysha tertutup dengan sempurna, Vani tersenyum sinis sembari masih memangku kepala Keysha di paha nya.

"Hati hati sama Vani ya Keysha, jangan sampai kamu jadi korban yang kesekian kali nya".

"Kalau aku bilang orang ngomong kasar itu beracun dan manipulator itu raja atau ratu nya racun, maka Vani berada di atas manipulator".

"Jangan pernah menaruh kepercayaan milik mu pada Vani, karena pada akhirnya ia akan menganggap kamu sampah".

"Keysha bangun..., kamu ngak salah...".

"Jangan mati Keysha..., kamu masih punya banyak tujuan hidup".

Mata Keysha terbuka saat mendengar dengan jelas perkataan yang pernah di katakan oleh banyak orang yang tak ia kenal tentang Vani. Aroma obat kental menusuk hidung Keysha, terdengar pula suara bak macam alarm kebakaran sesekali berbunyi.

Keysha menatap sekitar,dinding putih dan suara alat detak jantung, sudah jelas kini ia berada di kamar rumah sakit, himpus yang terpasang di tangan gadis itu membuat Keysha merasa sedikit ngilu.

"Malam cinta..."

Mata Keysha terbuka lebar saat mendengar suara yang tak asing di telinga nya. Vani, gadis itu masuk ke ruangan Keysha sembari membawa puding susu coklat.

"Vani bawa puding susu kesukaan Keysha nih, Vani suapin ya...". Vani berujar sembari mulai duduk di samping tempat tidur Keysha.

"Menjauh lah Vani...". Keysha berujar dengan suara lirih dan sedikit bergetar.

"Vani ngak mau jauh dari Keysha, Vani mau selama nya sama Keysha...". Jawab Vani dengan pipi nya yang sedikit ia gembul kan.

"Dan Vani mau sama Keysha sampai Kesyha mati...". Lanjut Vani sembari mengusap pucuk kepala Keysha.

Keysha yang panik segera mencoba untuk beranjak dari tempat tidur nya, tapi sayang beribu sayang, kaki nya tak dapat ia gerakan.

"Ouh iya Vani lupa bilang kalau sebenar nya kaki Keysha udah Vani suntik sampai lumpuh". Vani berujar sembari memeluk tubuh Keysha.

"Jadi Keysha mulai sekarang dan selama nya harus nurut sama Vani". Lanjut Vani kembali sembari menenteng manja boneka milik nya.

"Vani kumohon jangan, biarkan aku bebas, baiklah kau menang dan aku kalah, aku salah dan selama nya aku yang salah". Ujar Keysha dengan suara yang mulai bergetar.

Keysha menangis habis habisan saat sadar bahwa kaki milik nya lumpuh namun tidak sepenuh nya, Keysha masih bisa berjalan namun harus mengandalkan dinding atau yang lainnya sebagai pegangan.

"Keysha jangan nangis, sekarang Keysha makan puding ya, biar Vani suapin". Vani menenangkan Keysha yang sudah panik dengan keadaan.

Dengan telaten dan penuh kesabaran Vani menyuapi Keysha yang terkadang sesekali memberontak tak mau makan.

"Keysha istirahat sekarang ya, Vani tidur di samping Keysha kok, tenang aja". Ujar Vani sembari naik ke atas ranjang Keysha.

Keysha sekarang tahu dia ada dimana, dia bukan di rumah sakit, dia berada di tempat antah berantah.

BYURRR

Keysha terbangun dengan nafas tersenggal saat seseorang menyiram diri nya yang tak berdosa itu. Kiki gadis itulah pelaku nya, dengan wajah masam Kiki berkacak pinggang melihat keysha yang ketiduran di ruang drama.

Keysha melihat sekitar, semua orang sibuk menghafal naskah nya, beberapa kali Keysha menghela nafas panjang, ternyata hal mengerikan tersebut hanya merupakan mimpi milik Keysha semata.

Vani berjalan ke arah Keysha, ia mengelap tubuh Keysha yang di siram air oleh Kiki, Vani mengeluarkan makanan dari tas pink milik nya.

"Keysha belum makan siang kan?, nih Vani bawak puding susu". Ujar Vani sembari menyodorkan puding susu itu.

Keysha yang memang sedang lapar segera mengangguk dan perlahan memakan puding itu, setelah 4 kali suapan kecil, Keysha merasakan pusing tak karuan dan seketika ia memuntahkan darah yang banyak.

Tubuh Keysha ambruk di pangkuan Vani, dengan mata yang samar samar, Keysha mampu melihat senyuman kecil terukir di wajah Vani. Riuh ricuh suara meminta pertolongan terdengar di gendang telinga Keysha.

"Apa yang sebenarnya terjadi?,apa mimpi itu akan nyata?, apa kisah ku akan berakhir seperti di buku pertama?, dan apa aku akan tetap mati?, tapi jika iya..., mengapa kisah milik ku harus berakhir seperti ini?. Aku sudah cukup tersiksa di buku pertama..."

Batin Keysha berteriak sembari mata nya perlahan tertutup rapat, nafas nya berhenti, dan pendengaran milik nya hilang.



My Circle My DosaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang