merelakan. 26

1.1K 129 7
                                    

Di rumah sakit freen atom dan juga anda tengah menunggu hasil dari dokter sementara nam dan heng ikut ke kantor polisi

"Aku harap mereka semua baik-baik saja "-freen

"Freen duduklah luka di kakimu itu belum sepenuhnya sembuh jangan banyak bergerak dulu "-anda

"Tapi nda aku khawatir sama mereka "-freen

"Sudah sekarang kita berdoa semoga mereka semua baik-baik saja "-anda

Freenpun akhirnya duduk dan tak lama dokter pun keluar

"Dok bagaimana keadaan mereka dok "-freen

"Tidak ada yang perlu di khawatir nona, luka nyonya calista sudah kami tangani dia hanya perlu meminum obatnya dengan rutin "-dokter

"Kalau becky "-freen

"Kalau look "-anda

Atom langsung melihat ke arah freen dan anda karna ucapan mereka yang bersamaan

"Nona becky dan nona look juga baik-baik saja hanya nona becky jangan terlalu banyak beraktivitas karna luka sobeknya masih belum kering "-dokter

"Baik dokter "-freen

"Lalu bagaimana dengan orn "-freen

"Semua baik-baik saja nona freen kalian tidak perlu khawatir lagi "-dokter

Freen dan andapun tersenyum lega

"Terimakasih dokter "-freen

"Baik kalau begitu saya permisi dulu "-dokter

Dokterpun pergi dan saat itu juga anda langsung memeluk atom

"Kamu dengar atom mereka semua baik-baik saja "-anda

"Iya anda aku jadi kita senang "-atom

Anda yang mulai sadar kalau dirinya terlalu berlebihan diapun langsung melepaskan pelukannya

"Maafkan aku "-anda

"Tidak apa-apa "-atom

"Yasudah ayok kita masuk "-freen

•••••

Ruang inap

Freen dan anda masih berdiri diam sementara itu atomlah yang mengajak calista berbicara lebih dahulu

"Bagaimana keadaan nyonya "-atom

"Aku sudah merasa lebih baik "-calista

"Syukurlah "-atom

"Kamu pasti adik SPP heng kan "-calista

"Nyonya mengenal ku "-atom

"Tentu dulu heng sering membawamu bermain di rumah dan kalian semua adalah satu teman main di waktu masa kecil "-calista

Calista melihat ke arah semua orang yang sudah ia anggap seperti anak dia sendiri, calista pun kembali menatap atom

"Jangan memanggil ku nyonya kamu bisa memanggil ku mama sama seperti yang lainnya karna dulu kamu juga sering memanggilku dengan sebutan itu "-calista

Atompun tersenyum dan mengangguk, pandangan calista pun tertuju pada freen

"Freen "-calista

Calista dengan sekuat tenaganya untuk berdiri dan di bantu oleh atom

"Anakku "-calista

Freen yang mendengar perkataan anak yang keluar dari mulut calista airmatanya sudah tidak bisa ia tahan lagi, freen menangis sambil menundukkan kepalanya

merelakan (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang