Teacher and Their Pets
Fanfic by BeforeTheAccident
Translate by Reiki Prasasti
Pair: KakaSaku dan AsuIno
Rate M
***Hope you like it***
Pagi itu, Sakura mendapat jawaban tentang mengapa Kakashi sering terlambat datang ke pertemuan Tim 7. Baiklah, hari ini memang salahnya, tapi siapa yang peduli? Ia dan Kakashi tidak perlu berada di mana pun saat ini.
Gadis itu mendesah dalam ciuman mereka, merasa sangat puas saat bibir sensei-nya menempel di bibirnya.
Sekarang sudah menjelang siang, dan baik Kakashi maupun Sakura belum beranjak dari tempat tidur. Biasanya Sakura suka bangun saat fajar menyingsing -minum-minum semalaman sebelum beranjak tidur- bersiap-siap untuk hari yang akan datang, tapi hari ini ia lebih senang berbaring di samping mantan Sensei-nya yang tampan itu dan menikmati suasana. Sampai akhirnya perutnya keroncongan. Mendengar suara itu, Kakashi menarik diri dan tersenyum padanya, sementara Sakura memerah.
"Uhhh-"
"Itu wajar," Kakashi membungkuk dan mencium hidungnya. "Jangan malu."
"Aku tidak malu!" Sakura memprotes, meskipun sebenarnya ia merasa malu. "Tapi bukankah menurutmu sudah waktunya kita turun dari tempat tidur?" Senyum simpul tersungging di wajahnya. "Kau bisa membuatkanku sarapan."
Mendengar kata-kata itu, alis Kakashi terangkat, tapi kemudian ia tersenyum juga dan berguling dari tubuh wanita itu. "Hmm," ia berpura-pura mempertimbangkan saran gadis itu, tapi kemudian menggelengkan kepalanya. "Tidak, kurasa tidak, Sakura. Kurasa aku lebih baik tinggal di tempat tidur."
"Dan kupikir kau adalah seorang gentleman." Sakura bergumam, cemberut saat ia melihat Kakashi tak beranjak dari tempat tidurnya.
Kakashi menyeringai jahil dan kemudian menoleh untuk menatapnya. "Aku bisa diyakinkan untuk membuatkanmu sarapan, Sakura. Bujuk aku."
Sakura menatapnya selama beberapa saat dan kemudian mata zamrudnya menyipit. Kakashi mengagumi tatapan itu, bagaimana hidungnya mengernyit dan pipinya menggembung.
"Kau benar-benar mesum." Dia bergumam.
Kakashi mengulurkan tangannya dan menyentil bahu gadis itu dengan lembut. "Ya, tapi kau sudah tahu itu."
Sakura memalingkan wajah menghadapnya, tapi kemudian berlutut. Ia bergerak perlahan dan kemudian bergeser sehingga kedua pahanya berada di kedua sisi pinggul Kakashi.
"Halo." Kata Sakura.
Senyum Kakashi melebar. "Halo, Sakura,"
Setiap kali ia menyebut namanya, Sakura merasakan detak jantungnya meningkat. Namun, dia tidak boleh terganggu saat dia perlahan-lahan mulai mengumpulkan chakra ke tangannya. Kakashi memperhatikan wajahnya dengan penuh ketertarikan saat dia memfokuskan energinya. Sakura memang cantik, tapi Kakashi telah tidur dengan banyak wanita cantik, jadi itu tidak bisa menjadi satu-satunya alasan mengapa jantungnya terus berdebar-debar.
Mungkin aku seharusnya fokus pada fakta bahwa aku memiliki seorang wanita yang luar biasa menarik di atasku, bukannya memikirkan hal lain... Kakashi menebus usahanya dalam mengamati Sakura, mengarahkan matanya ke payudara kecilnya, yang memiliki sejumlah gigitan mesra di sana, milik dirinya sendiri tentu saja. Ia menyukai hal itu.
Sakura meletakkan tangannya di dadanya dan Kakashi tiba-tiba mendapat perasaan yang berbeda bahwa akan membutuhkan banyak usaha baginya untuk bergerak. Gadis merah muda itu telah mengalirkan cukup banyak chakra ke tangannya sehingga ia bisa membuatnya tetap stabil di bawahnya. Sekarang dia tertarik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teacher and Their Pets (Translate Indonesia)
FanficIt was a foggy mid-autumn day and Sakura was already regretting following her best friend's lead. "You know who's really hot? Asuma-sensei. You know who's also really hot? Kakashi-sensei." Sakura's face was now was pink as her hair. But still...some...