Diwaktu Senja

269 12 0
                                    


Matahari senja mulai terbenam

 Terlihat samar bulan terbangun

Ditemani bintang ia menemani langit

Namun cahaya matahari masih mengintip


Seakan enggan meninggalkan siang

Bulan pun enggan menyerahkan malam


Kuberkisah pada mereka

Tentang apa yang namanya cinta

Tapi sungguh kuhanya berdusta


Aku tak mengerti apa yang disebut cinta

Kini tuhan hanya terdiam

Menyaksikan hambanya bertanya


Maafkan aku rembulan

Hukumlah aku mentari

Aku seorang pendusta pengharap kasih cinta

Sungguh aku tak tau apa namanya cinta

Tapi rasa dengki membakarku

Sinarmu menerpaku


Terlihat jelas ,,,binatang buas,,,,,

Bersarang aman ditubuhku

Betapa rapuhnya aku

Airmata sudah berderai

Tubuhku sudah lunglai


Oh sang mentari

Sungguh aku tak mengerti

Singkat waktu kau bertemu siang

Namun takdir mengukir nama kalian

Tak perlu kau cemas tidak kan bertemu lagi

Karena hari esok masih menanti


Tapi rembulan......

Bagaimana dengan cintaku?

Bukan kah aku merasakan cinta?

Tapi bukankah kalian pula?

Lalu mengapa berbeda?


Tanpa kau meminta tuhan menakdirkannya

Tanpa kau bertanya ,mereka menjawabnya

Tanpa berkata ,malam mendengarnya


Aku?

Apakah aku harus berucap?,berucappun tak didengar

Apa yang harus kunyatakan ?, diapun tak kan mengerti

Memang apa yang harus kulakukan ?, nyatanyapun tak dilihat


Tuhan!!!!

Aku memintanya!!!

Aku memintanya tuk dia mengerti

Aku mendambakanya dia disampingku

Ukirlah namaku dihatinya

Pahatlah sosok ku dibenaknya

Tapi......


Seberapa lama kau memberiku waktu

Seberapa banyak kau memberi kesempatan


Hari itu pun tak kan datang

Dan kini tak ada yang kupusingkan

Selain pertanyaan,

Tak ada jawaban

Selain cinta ,tak terbalaskan


Mentari....

Rembulan.....

Bisakah sejenak kau lupakan siang?

Dapatkah malam kau hiraukan?

Temani aku di esok senja...

Tak lama ,hanya hingga kalian berpisah

Malam, Bulan & BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang