Tataplah semuanya....
Semua kenyataan yang dipikul senja
Diperkenalkan olehnya satu rasa
Rasa yang tak pernah kau kenal sebelumnya
Relakanlah......
Bukankah kau pernah mendengar sebelumnya?
Kuyakin semua kosa kata sudah ada di cakrawala hati
Tapi hanya sedikit yang mengenal dan meresapi arti dengan sejati
Relakanlah.....
Ucapkan lagi ! ,Jangan berhenti !
Bukan kau satu-satunya insan yang harus menyadari
Menyadari arti dari setiap kepedihan tentang kasih yang telah pergi
Kau akan mengerti bila sudah kau sentuh setiap hurufnya
Jangan kau andalkan setiap indra yang kau punya
Sungguh ia lebih lembut dari segumpal kapas yang tak berdaya
Sentuhlah ia dengan hatimu
Rengkuh dan masukkan ia di jiwamu
Kau akan merasakan setiap kehangatannya
Setiap ketulusan dari hati yang tersiksa
Bukan karena membenci ,tapi karena cinta
Cinta hanya satu poros yang melahirkan rasa
Keburukan dan kebaikan ia hasilan dengan buta
Maka bukankah kebaikan jua yang ia lahirkan?
Dan kini berbuah manisnya arti merelakan
Tidakkah kau berpikir kawan.....
Cukup renungkanlah artinya......
Jangan kau biarkan dia hanya berlalu saat kau bisikkan
Jangan kau anggap sama dengan gemerisik dedaunan
Lihatlah ia dengan kedalaman maknanya
Maka kau akan merasakan keindahan rohani yang bahkan kau punya
Cukup sulit jika kau mendengarku ,
Tanpa ada bukti yang menuntunmu
Maka kini kugenggam tanganmu ,
dan kubawa kau duduk bersamaku
Mari renungkan lagi kawan........
Bersatulah , jangan sekedar berangan-angan
Apakah kau mencintai seseorang?
Jika dia bukan takdir yang mengukir namanya tuk bersatu denganmu
Maka tak perlulah segan tuk kau relakan dia menjauh berkelana ,dan berburu
Terkadang sekelompok daun sudah menjanjikan kematiannya demi yang muda tetap tumbuh
Mengalah untuk yang lain merasakan indahnya kehidupan yang menunggu
Merasakan setiap jilatan ulat yang melahapnya ,setiap canda tawa bersama buah yang menyapa
Belajarlah dengannya yang memilih tuk berperan
Meski semua sama tentang janji dari perpisahan ,
Tapi yakinlah semua pasti ada imbalannya teman.....
Sempatkah kau berpikir ingin berbahagia dengannya,
Bersatu, menganyam kisah indah bersamanya?
Tapi masa dan musim menghapus seluruh mimpimu
Layaknya seekor elang yang dipanah mati dan terjebur dirawa
Kini kau terpakasa ikut merasakan nasib buruknya yang menimpa
Tapi kawan ,setidaknya kau berpikir ,
mungkin tak seluruhnya satu kematian menjadi buruk dikisahmu
Pastilah buruk bagimu ,tapi tidaklah seluruhnya untuk kami
Mungkin nun jauh disana ,dibagian lain langit yang menyelimuti bumi
Ada burung kecil yang tlah tertulis tanggal mati dicakarmu
Dan kini tertunda ,tuk beberapa saat mengindahkan waktu
Sudahkah tersadar teman????
Merelakan.
bukan sekedar kata.
Setiap sakit yang kau rasakan ,mungkin manis baginya
Disetiap kesedihan yang menusukmu ,mungkin bahagia untuknya
Tidak selamanya Cinta memihakmu
Semua tlah terukir dengan langit sebagai saksimu
Tidakkan buruk teman,
bila kau melihatnya bahagia....
Meskipun bukan dirimu yang ada disampingnya
Tersenyumlah kepadanya.....
Biarkan hatinya meregang dari hutang yang kau tanamkan
Mungkin setelahnya dia melihatmu bagaikan sebuah malaikat bermandikan ketulusan
Dan kini carilah satu ,dari ribuan yang menunggu ketulusanmu
Tidaklah buruk jika kau mengerti dari arti merelakan
Maka kubebaskan dirimu kawan tuk kau terapkan....
Tidakkan ada yang menyangkal sebuah kebaikan yang kau pancarkan
Memuliakanmu sebagai satu-satunya malaikat yang terbebas dari kanvas lukisan