Qin Po menyambut keduanya dengan tatapan khawatir. Ia sebelumnya telah menerima surat dari Li Lianhua mengenai apa yang terjadi.
"Xiangyi baringkan dia di dalam" uacap wanita tua itu.
Li Lianhua dengan perlahan menurunkan Fang Duobing di kasur. Hatinya mencelos melihat jejak darah di wajah pemuda itu. ia mendapati bahunya basah oleh darah. Mengapa Xiaobao-nya tidak mengucapkan apapaun? Bukankah ia sudah berjanji untuk memberitahunya jika ia merasa sakit? Ia mengusap kasar bulir airmatanya.
"Shiniang tolong selamatkan dia" pintanya sembari membungkuk.
"Aku akan berusaha. Kau pergilah membersihkan dirimu"
Pria itu mengangguk dan keluar. Wanita tua itu menatap sendu punggung muridnya yang menjauh kemudian beralih pada pemuda yang tak berdaya di hadapannya. Ia meraih pergelangan tangannya pemuda itu dan merabanya.
"Detak jantungnya sangat lemah. Aku akan memberikan tenaga dalamku agar ia berdetak lebih lama"
Sepanjang ia memeriksa tubuh Fang Duobing berkali-kali ia menggeleng. Benar-benar suatu keajaiban pemuda ini bisa bertahan. Perlahan mata itu terbuka.
"Kau berada di rumahku"
"Granny Qin ..." ucapnya lirih.
"Organ dalammu sudah rusak parah dan aku hanya bisa memberikan tenaga dalamku untuk membantumu tetap hidup beberapa waktu."
Fang Duobing tersenyum dan berkata, "Terima kasih Granny maaf merepotkanmu"
Wanita tua itu menggeleng,"Kau adalah teman Xiangyi dan yang paling peduli dengannya. Anggap saja ini sebagai ucapan terima kasihku padamu telah membuatnya tetap hidup hingga sekarang."
Pintu kamar terbuka menampilkan Li Lianhua yang sudah berganti pakaian dan membawa pakaian ganti untuk Fang Duobing.
"Shiniang bagaimana?"
"Biarkan dirinya beristirahat disini beberapa hari aku akan memberinya beberapa tonik"
Li Lianhua mengangguk dan membungkuk.
"Aiyya jangan lupa untuk mengunjungi makam pak tua itu Xiangyi"
"Tentu saja"
Di Feisheng akhirnya sampai di depan Yunju Pavilion dan memarkir Lotus Tower di sampingnya. Ketika hendak mengambil barangnya matanya tertuju pada meja makan.
"Kelopak terakhir."
Pria itu bergegas masuk ke dalam.
Qin Po dibantu oleh Li Lianhua memasak makan malam sementara Di Feisheng menemani Fang Duobing.
"A-Fei bisakah kita pergi ke East Sea?"
Permintaan pemuda itu membuatnya cukup terkejut namun kemudian ia mengiyakannya. "Baiklah"
"A-Fei ..."
"Katakan"
"Bisakah...bisakah kau menemani Li Lianhua setelah ini?"
"Tentu"
Pemuda itu menutup matanya dan tersenyum.
"Kau memang selalu bisa diandalkan A-Fei"
Keempatnya makan dengan khidmat sesekali mereka bertukar cerita tentang perjalanan mereka. Fang Duobing mengulas senyum lebar dan sesekali tertawa. Makan malam mereka terasa sangat hangat. Walaupun bukan dengan lauk mewah seperti saat di Tianji Hall.
Setelah memastikan Fang Duobing tertidur setelah meminum obatnya, Li Lianhua pergi menemui istri masternya.
"Shiniang..."