"Kamu sudah makan"
"Belum duit gw ketinggalan di case hp, jadi cuma cukup buat bayar taxsi tadi gw Nemu si kantong celana"
"Ayo makan" ajak Ohm ke meja makan
"Dia kena si tadi aja ke serem banget tu muka sekarang ke perhatian banget nawarin makan ngga jelas aneh lu" batin Nanon
"Mau makan ngga".
"Mau lah"
"Ya udah makan"
Saat sedang makan pertanyaan yang sempat Ohm abai kan kembali terlintas di benaknya soal primly
"Kamu ada hubungan apa sama primly 10 IPA 1" tanya Ohm memastikan
"Ngga ada"
" Bukannya itu kan yang bikin kamu pergi gitu aja ninggalin saya tadi"
"Hmmmm"
" Jelasin Nanon"
"Apasih ini gw lagi makan, jangan bikin bad mood gitu dong, gw kan udah pernah bilang kalo gw ngga mau murid yang lain tau kita itu di jodohin apalagi tunangan Lo lupa "
jelas Nanon kembali mengulangi kesalahan dalam pengucapannya yang tidak di sukai OhmSuasana hati Ohm mendadak berubah setelah mendengar penjelasan dari Nanon
" Saya selesai " katanya sambil membereskan piring makannya dan segera mengambil laptop dan pergi ke ruang kerjanya
"Dia kenapa sih apa gw salah ngomong, bahkan gw belum selesai makan " batin Nanon
Dikamar
Mereka memang tidur di satu ranjang namun Nanon memberikan pembatas pada dirinya dan Ohm
Itu sebagai bentuk pertahanan yang bisa Nanon lakukan
" Lo geseran sana, nih ya i u tuh pembatas kita awas aja kalo sampe ngelewatin batas ini"
Saat ini Nanon tidak terlalu ingin ambil pusing
Ia hanya ingin cepat tidur karena lelah melamun setengah hari tadi di taman
"Kamu berangkat sama saya"
"Ngga mau"
"Itu peraturan saya masih ingat"
"Cek"
Belum sampai mereka ke sekolah Nanon meminta Ohm untuk menurunkannya di halte bus dekat sekolah
"Turunin gw di sini"
"Ngga"
"Turunin Ohm, gw udah nurutin kemauan Lo dan sekarang gw minta turunin gw di sini"
"Ngga jamu tetep sama saya"
"Oh ayolah gw ngga mau jadi sasaran empuk fans fanatik Lo itu, kalo Lo mau tau"
" Oke oke saya turun di sini" dan akhirnya Ohm mengalah
"Tunggu sebentar" Ohm menahan Nanon