"Ih udah lepas" pinta Nanon karena tangannya di tarik sedari tadi
"Apa malu"
"Iyalah,eh maksud gue"
"Oke saya tunggu di parkiran""Eh eh eh" Ohm meninggalkan Nanon yang sedang serasa bersalah
"Lah kenapa jadi dia yang marah sih argh"
Nanon pun bergegas menyusul Ohm ke parkiran
Sampai di dalam mobil Ohm masih belum berbicara sepatah kata pun pada Nanon
"Apa sih Phi kenapa jadi lo sih yang marah kayak gini harusnya kan gue yang marah ke lo, lo nggak angkat telepon gue chat gue gak dibales malah di read doang mana pake alesan rapat lah inilah dan"
Belum sempat Nanon menyelesaikan celotehannya yang panjang lebar itu tiba-tiba saja Ohm meraih dagu Nanon dan mengecupnya sekilas
Hal itu tentu saja membuat Nanon terkejut bukan main langsung saja Nanon mendorong tubuh ohm dengan kuat
"Shiaaa friskiss gw" teriak naon pada Ohm yang menunjukkan muka tengil dan bangangannya pada Nanon
"Jadi kamu cemburu kalau saya deket-deket sama film hmmmm" kata Ohm dengan nada rendahnya
"Enggak" sentak Nanon
"Huh saya harap saya bisa cepat bilang ke semua orang kalo kamu punya saya, biar nanti yang deket sama saya kamu bukan orang lain "
Keluhnya sambil mengeluarkan nafas beratnya"Ah sial batin" Nanon
"Udah ayo cepat jalan"
"Emmmm" Ohm menjeda
"Apalagi"
"Kamu yakin ini friskiss Kamu bukannya kita udah pernah" katanya terpotong karna Nanon yang langsung membekap mulutnya
"Ih apa sih lo kenapa jadi mesum gini sekarang" kesel Nanon
"Hahaha ya saya hanya mengingatkan"
"Wah wah sisi gelap sang ketua OSIS yang katanya berwibawa ternyata pikirannya bisa mesun juga cek cek cek" ledek Nanon