Sejenak Nanon berhenti dan berkata
"Bukan urusan Lo, urus aja urusan Lo sendiri" kata Nanon sembari melanjutkan langkahnya kakinya membanting pintu saat menutupnya
Berlari sekencang yang ia bisa tanpa memperdulikan Perth dan Prom di depannya
"Lo kenapa" tanya Perth namun Nanon tak menjawabnya dan terus berlari
"Dia kenapa ko kaya nangis gitu" tanya Prom pada Perth
"Gw juga ngga tau apa jangan-jangan" jeda pakin dan pikirin liarnya namun hal tersebut juga terbesit di pikiran Prom
Mereka berdua bergegas menuju ruang OSIS
"Aaargh"
Suara itu terdengar sangat jelas di telinga mereka berdua sesaat setelah mereka akan membuat pintu ruang OSIS
Dan benar saja saat ini Ohm tengah tertunduk di meja dengan kondisi baju rambut dan dasi yang berantakan
"Bro Lo kenapa?, kita tadi liat Nanon kaya abis nangis gitu" tanya Perth
"Kalian ada abis berantem" tanya Prom
"Gw ngga tau gw juga ngga ngerti padahal gw cuma nanyain kenapa akhir-akhir ini dia jadi sering di hukum dan" jeda Ohm
" Dan apa" tanya Prom
" Apa gw salah bilang ke dia kalo dia tuh udah jadi hal miliknya dan semua keputusan ada di gw, apa gw salah bilang kalo gw ngga suka liat dia berduaan sama prim, gw cemburu" racau Ohm
"Lo ngga salah Ohm " kata Prom menenangkan
" Gw ngga bermaksud bilang kalo Nanon itu bodoh gw cuma nanya tingkah dan pola pikirnya udah itu aja, apa gw berlebihan" tanya ohm pada dua sahabatnya ini
"Mungkin Nanon lagi sensitif aja"
Beberapa saat Ohm menenangkan diri
"Bro Lo ttp mau latihan " tanya Perth
" Iya gw juga ngga bisa ninggalin tangung jawab gitu aja"
Di sisi lain Nanon yang ters berlari menuruni anak tangga sembari menahan Isak tangisnya sekuat yang ia bisa
Sampai di parkiran ia membuka pintu mobil milik Cimon
"Astaga kaget gw" kata Fourth
"Lo kenapa Non" tanya Cimon yang berada di samping Nanon
"Gw ngpp" jawab Nanon
"Lo beneran gpp " tanya Satang memastikan
"Gpp ayo jalan" pinta Nanon ke Cimon yang mengemudi
Sampai di rumah Cimon mereka mulai mengerjakan tugas seperti yang mereka rencana sebelumnya, bersantai dan bermain game setelah sampai jam 6 sore
Sampai saat semuanya mulai berpamitan pulang dan menyisakan Nanon dan Cimon yang masih stay dirumah Cimon
Mengenai orang tua Cimon mereka akan pulang besok pagi dari dinas luar kota nya
"Non Lo kenapa si dari tadi gw perhatiin kaya orang abis nangis tau ngga pas Lo balik dari ruang OSIS" tanya Cimon mengawali pembicaraan saat mereka mulai duduk di kasur milik Cimon