SDL - 04

332 11 4
                                    

Sudah 3 hari Sabiru tidak mengobrol dengan sang kakak, yaitu JENDRAL, atau lebih tepatnya saat Sabiru menghampiri kearah Jendral, Jendral dengan teganya melengos pergi meninggalkan Sabiru dengan handphone yang menempel di telinganya.

Sepertinya Jendral benar-benar tidak ingin di ganggu oleh siapapun, Jendral terlihat sangat sibuk, sehingga ia mengabaikan keberadaan Sabiru.

Dan itu juga membuat Sabiru sedikit kecewa dengan sikap kakak itu.

Apakah Jendral masih marah dengan kejadian beberapa hari yang lalu? Saat ia tidak memberikan ice cream nya (CHAP 3, BAGIAN : I LOVE YOU SABIRU), atau gara-gara kedua abang dan mas nya membelanya?.

Mungkin Jendral sibuk dengan tugas kuliahnya itu?.

Entahlah.

Sabiru menuruni anak tangga dengan muka yang baru bangun tidur, dan masih memakai piyama tidur dengan warna biru muda.

Ia menghampiri kedua abangnya yang berada di meja makan, ia hanya melihat Sadewa dan Abimanyu saja, biasanya Jendral juga ikut turut duduk disana.

"Baru bangun hm?" ucap Sadewa saat melihat kearah Sabiru yang baru saja duduk di sampingnya.

Sabiru menganggukkan kepalanya, nyawanya belum sepenuhnya kumpul.

Ia menenggelamkan wajahnya di lipatan tangannya yang ia lipat di atas meja makan.

"Tumben bangun siang, biasanya pagi-pagi udah bangun" ujar Abimanyu sambil mengusap-usap punggung Sabiru.

"Minum susu dulu gih" suruh Sadewa dengan memegang segelas susu coklat hangat kesukaan Sabiru, selain suka ice cream matcha ia juga suka dengan coklat.

Sabiru menegakan tubuhnya, lalu ia menggelengkan kepalanya kecil.

"Kenapa ngga mau? Kamu harus minum susu sayang" kata Abimanyu bingung.

"Kakak Jen kemana?" Sabiru bertanya keberadaan kakaknya kepada abang dan mas nya.

"Di ruang band" jawab santai Sadewa

"Aku mau sarapan bareng sama kakak" pinta Sabiru

"Disini aja sayang, nanti juga kakak turun buat sarapan" jelas Abimanyu

"Ngga mau! Aku maunya sarapan sama kakak!" kesal Sabiru

"Maunya sama kakak!" rengek Sabiru matanya menatap kearah Sadewa dan Abimanyu.

"Fine!" Sadewa menghela nafas berat.

"Bi tolong siapin sarapan buat Biru sama Jendral" suruh Abimanyu sopan.

"Baik den" angguk patuh bi Inah.

"Bi sekalian bikinin susu coklat yang baru, yang ini udah dingin, Biru ngga suka kalo susunya dingin" tambah Sadewa.

"Oke den, bibi siapin dulu" bi Inah melenggang pergi kearah dapur.

________000________

Clek!

Pintu berwarna putih dan menjulang tinggi itu terbuka lebar, menampakkan seorang wanita cantik dengan tangan yang memegang nampan berisi makanan dan minuman.

Sabiru masuk keruang band milik Jendral, ia juga tidak lupa untuk menutup pintu tersebut.

Ia menghampiri Jendral yang sibuk berkutat dengan laptopnya.

Jendral sadar dengan keberadaan Sabiru.

"Adek ngapain kesini hm?" tanya Jendral menghampiri kearah Sabiru.

Sabiru Dan Lukanya (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang