Seluruh pelajaran hari ini telah selesai, sampai jumpa besok pagi
Suara bel sekolah Sabiru telah terdengar, membuat siswa dan siswi berkeluaran meninggalkan sekolahan.
Kini Sabiru dan Cia berada di ruang tunggu, ruangan itu khusus murid-murid untuk menunggu jemputan atau semacamnya.
"Kamu udah ngechat kak Jendral?" ucap Cia yang berada di samping Sabiru
"Udah kok, kakak lagi dijalan" jawab Sabiru
Cia menganggukkan kepalanya, lalu ia memainkan ponsel miliknya.
"Eh iya Ru, kamu udah langganan Netflix belum?" tanya Cia, membuat Sabiru mengalihkan pandangannya menghadap ke Cia.
"Udah kok, kenapa?" balas Sabiru bingung.
"Masa berlakunya berapa lama?"
"Satu tahun, dua minggu yang lalu, kak Jendral baru beliin." jawab Sabiru
"Nonton yuk, aku udah nemu rekomen film Drakor yang seru!" ajak Cia kepada Sabiru.
Sabiru menganggukkan kepalanya "Bolehh" ujarnya.
Setelah beberapa menit, Jendral telah sampai di sekolah Sabiru, ia membawa mobil yang bermerek Pajero sport, jika diawal Jendral mengantarkan Sabiru dengan menggunakan mobil Lamborghini aventador svj black and white.
Dan tentunya harga mobil tersebut sangat tidak ramah di kantong, dengan harga yang super duper mahal, dan sangat menguras dompet kalian.
Sebenarnya bisa-bisa saja Jendral menjemput Sabiru dengan menggunakan mobil Lamborghini, jika tidak Cia nya, lah ini ada Cia.
Mau duduk dimana Cia ini Nanti woii.
Duduk di ban?.
Lebih baik Jendral menggunakan mobil Pajero saja, yang sudah terjangkau tempatnya.
"Maaf dedek, kakak sedikit telat jemputnya, tadi macet banget" ucap Jendral menghampiri mereka berdua.
"Gapapa kok" ucap Sabiru dengan sedikit senyum.
"Yuk" ajak Jendral membuat kedua perempuan itu berdiri dan mengikuti langkah Jendral yang berjalan kearah mobil.
"Biru, kamu duduk didepan ya! Aku dibelakang" ujar Cia saat Sabiru ingin membuka pintu mobil bagian belakang.
"Kenapa?" Sabiru menaikkan satu alisnya bingung.
"Aku mau tiduran Ru, hehehe" Cia menampilkan gigi putih dan rapih itu.
"Gapapa kan kak Al?" lanjut Cia, kini matanya menatap kearah Jendral yang hanya memasang wajah datar.
Sedatar-datarnya muka Jendral, Jendral itu sangat peduli loh dengan orang lain, penyayang juga, dan bertanggung jawab.
Jendral hanya membalas perkataan Cia dengan anggukan kecil.
"Yess!" ucap Cia senang "Aku masuk duluan ya! Udah capek, mau bobo dulu" setelah itu, Cia langsung membuka pintu mobil dan ia memasuki area dalam mobil itu.
"Kakak belum cup cup kamu" kini mata Jendral menatap kearah Sabiru, wajah datarnya berubah menjadi sendu.
Jendral tuh kayak bunglon, yang awalnya wajahnya datar, kini berubah menjadi sendu saat melihat kearah Sabiru. Begitu cepat Jendral merubah raut wajahnya itu.
Jendral menangkup kedua pipi chubby Sabiru, lalu ia mendaratkan bibirnya ke kening Sabiru.
Cup!
Ia melepaskan kedua tangannya yang sempat memegang pipi Sabiru, tidak lupa ia mengecup kedua pipi Sabiru lembut.
Cup! cup!
KAMU SEDANG MEMBACA
Sabiru Dan Lukanya (HIATUS)
Ficção Adolescente•TYPO BERTEBARAN DIMANA-MANA, DIMAKLUMI YA MAN TEMAN (人 •͈ᴗ•͈) •SEBELUM MEMBACA, FOLLOW AKUN KU DULU YAA😼😼 > DISCLAIMER < - this is just FIKSI, 100% fiksi - jangan latah ya... - jangan bawa-bawa lapak lain kesini (menghargai karya orang lain...