Pulang yang di rindukan

1K 64 14
                                    

Niat hati ingin bersantai dan menenangkan diri sejenak di rumah sang mama tapi ternyata dunia tidak merestui dirinya untuk bersantai. Pada saat ingin menyantap masakan Felinamora yang sudah sangat lama tidak dia santap dia di kejutkan dengan panggilan masuk dari Renata yang mengatakan bahwa istrinya itu berada dirumah sakit.

Tak perlu meminta penjelasan, secepat mengangkat telpon Renata secepat itu pula Arjuna menutupnya dan langsung berangkat menyusul istrinya itu.

Arjuna berlari sekuat tenaga jantunganya berdebar dua kali lebih cepat, dalam hati dia berharap tidak terjadi apa-apa pada istrinya itu. Arjuna bebar-benar tidak akan memaafkan dirinya jika terjadi sesuatu pada istrinya itu.

Sesampainya di lobby rumah sakit, langkahnya terhenti sejenak, tubuhnya menumpu pada lutut yang bergetar, mencoba menarik napas panjang setelah lelah berlarian.

"Mas,"

Sedetik itu pula, Arjuna menoleh, memusatkan diri pada panggilan dari suara yang dia kenali dan tak salah adalah Renata.

Tanpa aba-aba, Arjuna langsung menarik Renata ke dalam pelukannya. Ada helaan napas lega yang Renata rasakan saat pelukan itu menyambut dirinya, Renata jadi bingung sendiri mendengar jantung Arjuna yang berdegup kencang seperti itu.

"Mas kamu-" pekik Renata yang mencoba melepas pelukannya namun Arjuna menahan, dia tetap memeluk Renata erat-erat. Menghirup aroma perempuan itu yang sudah begitu dia rindukan belakangan ini.

"Mas kamu kenapa sih?" protes Renata, kali ini dia berhasil melepas pelukan Arjuna, dia merasa engap dan tak bisa bernapas karena pelukan Arjuna tidak memberikannya ruang banyak.

Arjuna menelisik tubuh Renata dari atas sampai bawah dia bahkan memutar tubuh Renata berusaha untuk memastikan bahwa istrinya ini benar-benar tidak luka sedikitpun.

"Mas!" sentak Renata yang sejak tadi kebingungan. Namun bukannya mendapat jawaban Renata justru malah melihat tubuh Arjuna yang merosot, kelegaan yang Arjuna rasakan membuat lutunya tak bisa menumpu diri lebih lama, dia lemas setengah mati.

"Mas mas ih kamu kenapa sih yaampun." Renata menepi, mencoba mensejajarkan tubuhnya pada tubuh Arjuna yang tengah bersimbah di lantai.

Arjuna terkekeh, dia mengelus surai Renata lembut. "Mas seneng kamu ga kenapa-kenapa. Mas takut dan panik banget tadi kirain kamu-"

Penjelasan Arjuna terpotong saat Renata tersenyum tipis, walau tatapan perempuan itu masih terlihat ketus tapi setidaknya senyum istrinya itu sudah bisa dia lihat.

"Yaudah bangun, malu-maluin banget duduk disini. Megan nungguin kamu tuuh."

Arjuna tersadar, dia sampai lupa bertanya mengapa Renata berada disini.

"Kamu ngapain disini? dan urusannya sama Megan apa?" tanya Arjuna penasaran.

"Yaudah makanya bangun dulu, nanti saya jelasin. Ayo buruan."

Renata beranjak terlebih dahulu meninggalkan Arjuna yang masih terdiam duduk dilantai.

"Ren."

Renata menoleh, pandanganya seolah menjawab, "Apa?"

"Bantuin, saya lemes karena belum makan, ditambah denger kamu di rumah sakit beneran gaada tenaga."

"Ga percaya, buktinya kamu masih bisa lari tuh biar sampai sini."

Tangan Arjuna menjulur, memberikan Renata akses untuk membantunya berdiri.

"Ren beneran nanti kalo saya pingsan disini gimana?"

Renata menghela napasnya, sebelum akhirnya dia meraih ponsel di dalam saku celananya.

"Eh mau ngapain?" tanya Arjuna yang kebingungan.

My Little Happiness (SEQUEL OF KEKI) [JISUNG JOHNNY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang