Malam yang dirindukan atau ingin ditinggalkan

621 41 3
                                    

"Dad, your meat is burnt."

"HAH" Arjuna yang tengah mengambil daun bawang di dapur pun berteriak, entah karena kaget dengan ucapan anaknya atau dia tidak mendengarnya. Karena jarak taman belakang dengan dapur lumayan jauh di tambah suara bising dari keluarga besarnya mampu membuat Arjuna jadi tidak bisa mendengar dengan baik.

"Mama seneng kamu sama Arjuna udah baikan. Selama gaada kamu dia uring uringan kaya orang sakit jiwa." Felinamora tertawa saat dia membayangkan wajah anaknya yang nampak masam saat ditinggal istrinya itu. Renata pun ikut tertawa, rasa hangat kumpul keluarga seperti ini jarang sekali Renata rasakan namun jika hal ini terjadi Renata begitu bahagia karena dia bisa merasakan kasih sayang mereka yang begitu terasa, malam ini keluarga Besar Arjuna merencanakan untuk kumpul keluarga, Renata benar-benar selalu di buat takjub jika ada acara seperti ini dia benar-benar tak pernah melihat keluarga sebanyak ini. Tahu sendiri keluarga Renata seperti apa jadi mungkin setiap kali kumpul seperti ini Renata mulai selalu merasakan kaget.

"Jadi Renata kapan punya baby?" Semua terdiam, semua juga tahu setelah Renata keguguran bahas hal untuk kapan punya anak kepada Renata adalah hal sensitif, sebelum kumpul keluarga ini juga Felinamora sudah menegaskan kepada semua orang bahwa tak ada yang boleh bertanya kepada Renata tentang kapan dia dan Arjuna akan kembali memiliki anak.

Ternyata itu sepupu Arjuna yang baru kembali dari London, tentu saja dia tidak mengetahui apapun walaupun Felinamora sudah mengantisipasi tapi Felinamora tidak memberi tahu pasti itu sebabnya sepupunya Arjuna penasaran.

Saat semua merasa tidak enak tiba-tiba Arjuna datang sambil berteriak,

"PERMISI PERMISI DAGINGNYA UDAH DATANG. SILAHKAN DI NIKMATI."

Seketika suasana kembali mencair, semua teralihkan oleh daging yang terlihat menggiurkan setelah matang.

Tapi tidak dengan Renata, dia jadi kembali teringat calon bayinya yang gagal lahir, dia jadi ingat masa kegugurannya, dan ia jadi ingat masa kelamnya saat itu. Felinamora menggenggam tangan Renata, memberikan uluran senyum agar menantu kesayangan itu tidak lagi sedih dan berpikir yang buruk.

"Makan yah," ucap Felinamora sambil memberikan sepotong daging untuk Renata, dengan senang hati ia menerimanya dan memakannya dengan lahap.

Felinamora tersenyum setidaknya Renata tidak menunjukan kesedihannya lagi mungkin saja dia benar-benar sudah bisa menerima keadaan.

"Sayang, aaa." Arjuna datang tiba tiba sambil membawa sepotong daging dengan sumpit berencana untuk memberikan satu suapaam untuk istri tercintanya itu. Hal itu mampu membuat Renata geli sendiri. Walau dengan segala keanehan Arjuna namun Renata tetap melahapnya. Ha itu sontak membuat keluarga besar Arjuna tertawa menikmati momen mereka berdua.

"Kita bikin romantis," ledek Andreas dari sebrang yang masih sibuk dengan panggangannya. Semuapun ikut tertawa dengan perasaan senang.

"Mau bilang alay tapi umur segini emng lagi alay alaynya." Disana ada Randu dan istrinya yang baru saja datang dan langsung menikmati adegan luar biasa yang Arjuna ciptakan.

"Permisi, selamat malam." Semuanya terdiam, posisi yang semulanya tengah bising dan saling menikmati makanan yang tengah di sajikan kini semua beralih pada wanita yang baru saja datang bersama seorang gadis, semua tatapan beralih kepada kedua perempuan itu dan saling bertanya-tanya.

"Eh mba, Megan udah sampai, sini gabung." Suara Renata menggema di tengah kesunyian, semua orang menatap Renata dengan kebingungan, tak ada satupun yang mengetahui siapa Kirana dan Megan, kecuali Felinamora, namun malam ini sepertinya Arjuna memberikan kesempatan untuk keluarganya mengetahui siapa dua sosok itu.

My Little Happiness (SEQUEL OF KEKI) [JISUNG JOHNNY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang