1 ~ Night Mare

392 33 12
                                    

Mimpi itu hadir kembali
Semua upaya melupakan rasanya percuma
Rasanya ingin amnesia saja
Jika yang ku ingat semua hanya luka


~ author

Seorang pemuda tampan tampak berlari menyusuri jalan dengan kaki telanjangnya yang sudah dipenuhi oleh luka lecet dimana mana, sesekali pemuda itu menoleh ke belakang memastikan apa yang tadi ia lihat tidak mengejarnya. Matanya membulat sempurna saat ia menangkap bayangan peria dengan balutan serba hitam tampak menggenggam benda mengkilat yang ia yakin itu adalah senjata tajam, pria tadi tampak menunjuk kearahnya dan mengangkat pisau yang tadi ia bawa, dengan sisa tenaga yang ia miliki ia berlari kembali tapi naas kakinya yang tidak pandai mencari pijakan membuat dia harus jatuh tersungkur sehingga pria tadi berhasil mendekatinya. pria tadi mengangkat pisau miliknya tinggi dan bersiap menikamnya hingga ...

"Dor!!!" Suara tembakan yang memekakkan telinga berhasil menghentikan aksi pria itu, tubuh pria itu ambruk tepat dihadapannya dengan darah yang cukup banyak

" Kamu berikutnya anak nakal... " Lirih tapi ia mendengar dengan pasti dan jelas apa yang pria tadi ucapkan bahkan disela ajalnya saja pria tadi masih tersenyum padanya

" Engga... Engga "

" ENGGA!!! " Mimpi itu lagi, pemuda tampan itu tampak mengusap dahinya yang dibanjiri keringat sudah sekian lama setelah kejadian itu, setelah mencoba berdamai dengan masalalunya yang kelam dan setelah semua terapi yang ia jalani, mimpi itu beberapa hari ini hadir kembali, membuat jadwal tidurnya berantakan.

" Fen... Kenapa? Mimpi itu lagi ya? " Tanya pemuda lain yang kini masuk ke kamar miliknya dan segera mendekat kearahnya, pemuda tadi tampak mengusap rambut hitam miliknya.

" Iya kak... Padahal kehadianha udah lama... Tapi kenapa Fen mimpi itu lagi ya? Fenly takut kak " kata pemuda dengan nama Fenly itu kemudian langsung bergerak masuk kedalam pelukan sang kakak

" Itu cuma mimpi, lupain aja ya.. kejadiannya udah lama dan kasusnya juga udah diselesaikan sama papa, nanti kita konsultasi lagi aja ya biar Fenly tenang... Kak Shandy temenin, ngga usah banyak alasan sama nolak! Kak Shandy ngga mau liat Fenly konsumsi obat tidur lagi paham! "

" Iya kak... Fen paham "

" Pinter... Yaudah sekarang cuci muka sana, udah ditunggu buat sarapan kasian papa sama mama kalau sampai telat kerja karena nunggu Fenly "

" Kak Shandy ngga ke sekolah? " Tanya Fenly sambil menatap penampilan kakaknya yang tidak memakai seragam sekolahnya

" Lagi cuti bersama sekolahnya " jawab Shandy asal nyatanya dia memang tidak berniat pergi sekolah karena ingin mengantarkan Fenly konsultasi dengan psikiater ia ingin menjadi orang pertama yang tahu tentang kondisi mental adiknya.

" Sekolah umum sering banget cuti ya... Fenly jadi pengen sekolah umum juga " kata Fenly yang kini meraih handuk miliknya dan berjalan ke kamar mandi

Shandy menghela nafas berat setalah mendengar keinginan Fenly yang ingin sekolah di sekolah umum. Selama ini Fenly memang diminta untuk home schooling, hal ini karena masa lalu kelam yang pernah Fenly alami, ia nyaris kehilangan nyawanya setelah diculik oleh beberapa orang dan disiksa oleh penculiknya, beruntung Fenly berhasil melarikan diri dan segera ditemukan oleh pihak kepolisian. Semenjak kejadian itu Fenly mengalami trauma hebat yang mengharuskan dia konsultasi dengan psikiater. Orangtua Fenly juga memilih untuk mendaftarkan Fenly home schooling.

🍒

~ author

Fenly menatap ketiga orang yang tengah berbincang di meja makan, beberapa tahun belakangan dan mungkin selama dia hidup mereka bertigalah manusia yang akan Fenly temui secara langsung, Fenly memang memiliki trauma yang cukup berat karena kejadian dimasa lalunya tapi bukan berarti dia ingin terus terkurung didalam rumah tanpa bisa melihat manusia lain. Ia sendiri sudah hafal dengan percakapan yang tengah berlangsung di meja makan.

Run Away (Jakarta)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang