12 ~ Run Away

111 12 2
                                    

Inilah pelarian yang sesungguhnya
Bertahan hidup yang sebenarnya
Dan perjuangan akhir yang kami usahakan


~ author

Gilang merapikan selimut yang digunakan Shandy kemudian langsung duduk di kursi tunggu, ia menatap wajah pucat sahabatnya sekilas sebelum akhirnya menunduk, ini untuk pertama kalinya dia melihat Shandy selemah ini. Tatapannya kini ia bawa pada kaki milik Shandy, ia tersenyum miris dan langsung menatap Shandy.

" Gue mau Lo tetep hidup Nyet! Tapi gue juga heran Lo bisa bertahan dengan peluru yang bersarang di kaki Lo... Lo sebenernya manusia super atau beneran setan sih? Apapun itu Lo mesti bangun, Lo ngga boleh pergi sebelum Lo bayar hutang Lo ke gue... " Kekeh Gilang yang kini menunduk kembali

" Lo beneran tega ya, gue masih sakit tapi Lo malah nagih utang, ga ada hati Lo Nyet! " Jawab Shandy lirih, Gilang langsung menatap Shandy, ternyata sahabat baiknya itu sudah sadar. Gilang bangkit hendak memanggil medis tapi langsung ditahan oleh Shandy

" Ngga usah... Gue ngga papa. Adek gue mana Lang? Dia baik-baik aja kan? " Gilang membantu Shandy tang hendak bangkit dari tidurnya.

" Keracunan Berry, ada beberapa masalah sama organ pencernaan tapi sekarang juga udah ngga papa, dia masih istirahat di ruangan sebelah. Ada Aji yang jagain dia, Lo istirahat aja dulu kalau keadaan Lo udah pulih kita ke Fenly "

" Gue ngga boleh terlalu lama istirahat Nyet. Gue mesti tuntasin apa yang udah gue mulai... Gue harus pastiin harta itu masih disana terus harus kembali ke yang berhak "

" HEH... GILA YA LO... SAKIT NYET!!! " Kesal Shandy ketika tiba-tiba Gilang memukul kepalanya dengan tangan kosong milik Gilang

" Lo jalan aja ga bener dan Lo mau balik lagi ke Hutan? Kalau Lo ketemu mafia itu lagi gimana? Lo cuma bakal tinggal nama. Lo fokus sama kesehatan Lo sama Fenly dulu deh mending, gue ngga mau tahu setelah ini, Lo berdua harus libatin gue sama Aji. Kita hampir gila ga dapet kabar dari Lo berdua "

" Gue mau... Tapi ngga bisa, bahaya Lang... Aji masih sekolah dan Lo juga punya masa depan sendiri, stop peduli sama orang lain, Lo jadi orang terlalu baik Nyet "

Gilang menghela nafas berat kemudian memandang Shandy dengan tatapan serius, Gilang sendiri sadar dengan apa yang ia lakukan, ia tahu sebahaya apa resiko yang harus ia terima jika memilih ikut bersama Shandy, tapi Gilang sudah bertekad untuk ikut.

" Asal Lo tahu, gue sama Aji kaya gini cuma ke Lo berdua. Kalian itu udah kita anggap saudara, sama kaya Lo yang pengen semua ini cepet selesai, gue juga gitu Shan... Gue kangen bisa lakuin banyak hal kaya dulu sama Lo. Percaya sama gue kalau apapun yang terjadi gue sama Aji tuh tahu resikonya, kita bukan orang bego Nyet... Biarin kita ikut... "

" Jangan sampai luka! " Jawab Shandy lirih yang langsung memancing senyum diwajah Gilang.

" Gue pastiin bisa jaga diri gue dan ngga akan pernah nyusahin Lo Nyet... Udah mending sekarang Lo fokus sama kesehatan Lo, istirahat yang bener, makan yang banyak, baru mikirin yang lain oke " kata Gilang yang kini menuntun Shandy untuk kembali berbaring di tempat tidurnya. Untuk kali ini Shandy mengalah karena sebenarnya dia sendiri juga masih cukup lemah.

🍒

~ author

Setelah beberapa hari terbaring di rumah sakit akhinya hari ini Shandy dan Fenly sudah diizinkan untuk pulang meski dokter masih mewanti-wanti mereka untuk tetap beristirahat karena keadaan mereka belum pulih sepenuhnya, Shandy sendiri belum dapat berjalan dengan normal sementara Fenly meski tampak masih pucat dia sudah jauh lebih baik.

Run Away (Jakarta)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang