P. 4

1.6K 126 5
                                    

Selamat membaca🤗

Setelah melewati beberapa Minggu liburan, kini waktunya untuk mereka kembali ke sekolah. Nama-nama perkelas sudah di bagi melalui email masing-masing, jadi mereka tinggal memasuki kelas saja.

Hari ini Chika berangkat bersama Zean karena Chika belum tau banyak tentang sekolah di Jakarta.

Mereka pergi pagi-pagi sekali saat sekolah masih sepi, karena Zean tak mau terlihat bahwa ia membawa seorang cewek.

Selesai memarkirkan mobilnya kini Chika mengekori Zean dari belakang menuju kelasnya, karena Zean dan Chika satu kelas, di kelas XI IPA 3

Harlan High School adalah sekolah milik keluarga Zean yang menjadi sekolah terfavorit di Jakarta dengan fasilitas yang sangat lengkaр.

"Ingat ya, di sekolah ini Lo enggak kenal sama gue!, Jangan pernah ceritain tentang gue sama semuanya yang nanti bakal jadi temen lo," peringat Zee.

"Iya, gue juga ogah kali," balas Chika.

Setelah beberapa saat berlalu, satu persatu murid datang memasuki kelas dan memilih tempat duduk masing-masing.

"Aa Zean, kita sekelas bareng Zee woii," ucap Salah satu siswi bersama temannya.

"Kok senang banget sekelas sama Zee?" batin Chika.

"Woii, broo," ucap Aran yang datang dari pintu.

"Woii, sekelas kita bro," balas Zee.

"Demi apa? kita selalu sekelas?" heran Adel.

"Ya iyalah, kan kita punya orang dalam," celetuk Aran.

"Eh, Chika sekelas juga" ucap Adel.

"Hai!" sapa Chika tersenyum pada Adel.

"Shut! Diem lo, anggap aja ga kenal," ucap Zee.

"Oiya lupa," balas Adel cengengesan lalu memilih duduk di sebelah Zee.

Setelah semuanya masuk dan duduk di kelas ibu Sisca datang memasuki kelas.

"Assalamualaikum," ucap Bu Sisca.

"Waalaikumsalam, ibu yang cantik jelita," ucap Aran.

Bu Sisca hanya menggelengkan kepalanya menghadapi muridnya, baru hari pertama sekolah sudah bikin ulah.

"Kalian semua sudah saling kenal?" tanya Bu Sisca.

"Belum Bu, kan siswa di sekolah ini banyak, tapi ada beberapa yang udah kenal juga," ucap Ashel.

"Baiklah perkenalan ya satu persatu supaya bisa akrab," ujar Bu Sisca.

"Iya Bu," jawab Semuanya.

Mereka memperkenalkan diri satu persatu hingga kini giliran Chika yang berkenalan. Semuanya langsung tertuju ke arah Chika ketika ia berdiri.

"Hai semuanya, kenalin nama gue Yessica Levania Aditama, panggil aja Chika. Gue baru pindah kesini dan ini hari pertama gue. Dulu gue sekolah di London," ucap Chika memperkenalkan diri.

"Ada yang ingin ditanyakan?" tanya Bu Sisca.

"Ada Bu," ucap Azam mengacungkan tangannya.

"Silahkan Azam," ucap Bu Sisca.

"Btw cantiknya udah lama?" tanya Azam.

Chika hanya diam tak membalas pertanyaan Azam.

"Nama lo kayak enggak asing deh," sahut Tian.

"Maksud lo?" tanya Chika heran.

"Iya, kayak nama pendamping gue di buku nikah," jawab Tian terkekeh.

"Dasar gombal," sahut Ashel.

"Kenapa sih dedek Ashel iri ya?" tanya Tian.

"Gue enggak bakal iri sama gombalan absurd lo itu!" bantah Ashel.

"Diem!" tegas Bu Sisca.

Semua yang ada di kelas langung terdiam.

"Hari ini kita tidak belajar dan hanya melakukan kontrak belajar saja. Pembelajaran akan dilaksanakan Minggu depan," ucap Bu Sisca.

"Baik Bu," balas sesi kelas

Setelah selesai perkenalan bersama guru dan melakukan kontrak belajar kini mereka istirahat.

"Hai, kenalin gue Olla," sembari mengulurkan tangannya.

Chika membalas uluran tangan itu dan tersenyum manis "Chika"

"Gue Jessi," ucap Jessi tersenyum.

"Gue Ashel," sambung Ashel.

"Mulai sekarang Lo bisa anggap kita bertiga teman Lo, dan jangan sungkan kalo mau minta tolong, oke?" ucap Ashel.

"Oke, thanks ya," Chika tersenyum manis, ia merasa senang di hari pertamanya ia sudah mendapatkan teman baru dengan cepat.

"Ayo kita ke kantin, setelah itu kita bakal ajak lo buat keliling sekolah ini," ucap Jessi, dan Chika hanya mengangguk pelan.

Sepanjang jalan koridor kelas, banyak sorot mata yang tertuju ke arah mereka berempat, tentunya juga banyak yang melirik Chika, karena baru pertama kali melihat Chika dengan wajah yang blasteran luar negeri.

Sesampainya di kantin, mereka memesan menu yang sama, sembari menunggu Pesanan mereka siap, mereka bercerita satu sama lain.

"Oh iya, lo harus jauhin tiga laki-laki yang ada di sekolah kita, karena mereka bertiga adalah incaran sekolah salah satunya Zean dia sekelas sama kita. Dua lagi ntar kalo ketemu," ujar Olla.

"Emangnya kenapa?" tanya Chika penasaran.

"Zean, dia dijuluki Bad Boy sama banyak orang, dia suka berbuat semaunya, nakal, jahil, keras kepala, biang onar dan lainnya. Dia juga menjadi incaran satu sekolah Jangan sampai lo berurusan sama dia karena dia anak dari pemilik sekolah ini," peringat Olla.

"What!" kaget Chika.

"Yang kedua duduk di ujung, namanya Sean. Dia ketos di sekolah ini dan di juluki sebagai Good Boy karena dia pintar, baik, ramah dan semua sifat baik ada pada dirinya, kenapa harus di jauhi? karena dia memiliki banyak fans dari kaum hawa yang ada di sekolah ini. Kalo lo terlibat sama Sean, siap-siap aja bakal di teror sama fans nya," ujar Jessi bercerita sembari melirik Sean.

"Ihhh," Chika bergidik ngeri mendengar cerita temannya.

"Yang ketiga lihat cowo itu yang sedang makan sendirian, namanya Gito. Dia di juluki sebagai Ice Boy karena emang dia orangnya dingin seperti kulkas lima pintu. Sifatnya dingin, cuek dan bodo amat sama lingkungan sekitarnya. Ada yang bilang juga Kalau si Kutub es itu natap lo lebih dari lima detik, cuma ada dua kemungkinan. Yang pertama, dia marah besar sama lo. Dan yang kedua, dia jatuh cinta sama lo," ucap Ashel.

"Emang mereka bertiga se famous itu ya?" tanya Chika.

"Famous Pake banget! lebih baik jauhin mereka kalo mau hidup lo aman," ucap Jessi.

"Tapi sayang, Zean udah punya pacar namanya Fiony. Nah itu orangnya dateng," ujar Olla sembari menunjuk Fiony dan gengnya datang memasuki kantin.

"Geng Fiony biasa aja, enggak perlu takut sama mereka tapi kalo ada yang ganggu Fiony maka siap-siap aja berurusan sama Zean," timpal Ashel.

"Satu lagi nih, Zean dan Sean itu saling bersaingan," ucap Jessi.

"Bersaing kenapa?" tanya Chika.

"Kita enggak tau pasti sih, denger beritanya mereka pernah rebutan satu cewek, dan pada akhirnya si cewek itu tidak memilih di antara keduanya, karena takut akan bermusuhan," ujar Olla.

Tanpa di sadari sedari tadi Zean menatap Chika dari kejauhan, Chika membalas tatapan Zean dengan sinis. Namun bukannya mengalihkan pandangannya Ke arah lain Chika terus menatap Zean sinis yang sedang duduk bersama Fiony pacarnya.

Setelah pesanan mereka datang, mereka menyantapi dengan lahap. Mereka
Memanfaatkan waktu istirahat untuk melihat
Sekeliling sekolah.

Makasih yang udah vote yaa, semoga suka🤗🙏.

PERJODOHAN (ChikZee)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang