psikopat 1

4.4K 101 2
                                    

di hutan belantara yang tidak pernah ada seorang pun yang berani memasuki wilayah tersebut karena rumor yang beredar. namun, siapa sangka jika kini seorang namja cantik dengan santainya berjalan di jalan setapak yang sudah tertutup oleh dedaunan kering

Jeon Jungkook namja cantik yang tidak percaya dengan rumor yang beredar dari dulu hingga saat ini. menurut nya cerita itu hanyalah sekedar rumor belaka dan tidak akan pernah menjadi nyata, buktinya ia saat ini baik baik saja tidak terjadi sesuatu yang mengerikan kepada dirinya seperti yang orang orang katakan

selama beberapa saat berjalan pandangan nya tak sengaja menangkap setangkai bunga berukuran kecil berwarna putih yang tumbuh dengan subur di semak belukar tersebut

ketika jemari lentiknya hendak memegang bunga putih tersebut suara desisan seekor ular menghentikan pergerakan nya.

bangkit dari posisinya, melihat sekitar dengan kepala yang menunduk menatap tanah yang sudah tertutup oleh dedaunan kering, namun nihil dirinya tidak menemukan suara desisan ular

berusaha berpikir jernih mungkin saja ular itu sudah pergi. ber jongkok kembali bermaksud ingin memegang bunga kecil putih itu lagi. namun suara desisan ular itu lagi lagi terdengar di indra pendengarannya

yang mana membuat bulu kuduk nya bergidik ngeri, suara desisan itu tidak seperti suara desisan ular. dari pada pikiran nya melantur entah kemana, namja cantik itu segera pergi berlari meninggalkan bunga cantik tersebut

bruk~~

"aw~  shh~ aduhhh~~ " ringisan lirih terdengar ketika badan bongsor milik jungkook terjatuh dengan tidak elitnya karena tersandung kaki nya sendiri

"kaki kookie sakit sekali" memijit pergelangan kakinya yang terkilir dengan sesekali meringis akibat rasa sakit yang ia terima

mencoba mendirikan kedua kakinya secara perlahan, setelah di rasa sakit nya mulai mereda Jungkook berjalan dengan langkah nya yang tertatih menuju rumah nya yang tidak jauh dari hutan

langit tampak tertutup oleh awan hitam dan matahari tampak mulai pergi dari tempat nya

"hahhh~~ seperti nya nanti malam akan turun hujan" menghembuskan nafasnya kecewa padahal malam ini ia akan pergi ke festival kembang api bersama eomma nya

"Kookie, sayang kamu dari mana saja?... kenapa pergi tidak bilang eomma. eoh?" seorang namja cantik paruh baya berlari menghampiri sang anak yang terlihat berjalan dengan tertatih tatih

"mianhae eomma" menundukkan kepalanya enggan menatap wajah khawatir sekaligus takut milik eomma nya. Jujur saja ia tidak suka melihat wajah eomma nya yang sekarang, ingin protes namun ini adalah kesalahan dirinya sendiri

"ya ampun eomma, kookie tidak apa apa, kenapa eomma menangis" dirinya panik ketika hendak melihat wajah eomma nya yang terus memandang nya,kini malah tertunduk dan dapat ia lihat jika air mata sudah mengalir dengan deras di kedua pipi kriput eomma nya

menghapus air mata milik eomma nya sembari mengucapkan kalimat penenang yang sekiranya bisa sedikit membantu beban pikiran sang eomma

"lihat kookie eomma, jangan menangis lagi ya" mengangkat wajah eomma nya yang tertunduk dengan lembut agar kembali menghadap ke arah nya

"sudah eomma katakan hiks... jangan pergi ke hutan itu lagi hiks... kenapa kau tidak pernah menuruti perkataan eomma hiks... " Jungkook sangat benci dengan suara tangis eomma nya apalagi tangisan itu karena sang ibu yang mengkhawatirkan dirinya

"eomma lihat kan kookie tidak apa apa eomma, kookie tidak terluka" memeluk tubuh bergetar ibunya sembari mengelus lembut punggung Luhan ibu dari Jungkook

PSIKOPAT [TAEKOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang