***
.
.
.
.
.Peluh terus menetes di pelipis kedua pria tampan dari kota Seoul yang sedang tersesat di perjalanan menuju Samjinae. Mereka sedang mendorong motor besar milik Jungkook yang telah kehabisan bahan bakar. Hingga tetes terakhir bensin yang terdapat pada tangki motor Jungkook, mereka berdua tetap belum sampai juga di Samjinae.
"Aku menyerah ...," ucap Mingyu sambil terduduk lelah di atas aspal. Napasnya terengah dan peluhnya bercucuran. "Kalau aku tahu kita akan terkena sial begini, aku tidak mau pergi walaupun kau tak mau lagi berteman denganku. Aku sampai kelaparan, tersesat di tengah hutan, terancam menjadi santapan binatang buas, hanya demi gadis gilamu itu?!" omelnya kesal.
Jungkook menurunkan standar motornya, kemudian dia ikut terduduk di samping Mingyu. Keadaannya sendiri tak lebih baik dari Mingyu.
"Kau bilang dia apa? Gadis apa?" tanya Jungkook seraya menetralkan pernapasannya yang terasa kian menyempit.
"Gadis gila, tidak waras, stres, gangguan mental!" jawab Mingyu dengan emosional. Hatinya terasa amat lega setelah mengatai Jiyeon demikian.
Jungkook sendiri merasa tak punya tenaga lagi untuk berdebat dengan Mingyu. Dia merebahkan tubuhnya di atas jalan hitam tersebut lalu memandang langit luas bertabur bintang di atas sana. Perlahan, napasnya kembali normal.
"Aku mengenalmu jauh sebelum Jiyeon mengenalmu, Jungkook. Kita sudah berteman sejak sekolah dasar. Aku mengerti jika kau sedang jatuh cinta. Tapi, pernahkah kau bertanya pada Jiyeon mengapa dia melarangmu berteman bersama kami? Jika pernah, apa alasannya?" tanya Mingyu dengan serius.
Sudah sangat lama Mingyu ingin menanyakan hal ini pada Jungkook, akan tetapi belum ada waktu yang pas untuk membicarakannya. Dia rasa sekarang adalah waktu yang tepat.
"Dia bilang, pergaulanku tidak sehat. Dia tak ingin aku terlibat dalam pergaulan yang salah lalu aku terjerumus di sana," jawab Jungkook.
Ada rasa sesak di hati Jungkook di kala menyebutkan kalimat yang baru saja keluar dari mulutnya. Mingyu berbaring di samping Jungkook dan ikut memandangi langit malam yang sedang memayungi mereka berdua.
"Menurutmu sendiri, bagaimana?" tanya Mingyu tanpa mengalihkan perhatiannya dari suguhan alam di atas sana. "Apa pergaulan kita selama ini tidak sehat? Tidak ada di antara kita yang memakai obat terlarang dan memiliki catatan kriminal. Kita hanya akan berkumpul bersama, membicarakan banyak hal dari hati ke hati sambil minum alkohol. Ayolah...," kekeh Mingyu membuat Jungkook menoleh ke arahnya.
"Di Korea, orang yang tidak minum alkohol adalah mereka yang memiliki penyakit tertentu dan tak cukup umur. Minum alkohol sudah seperti kebudayaan kita. Bahkan, kurasa Ayah dan kakaknya saja sering mabuk-mabukan," celetuk Mingyu.
KAMU SEDANG MEMBACA
LISTEN TO YOUR HEART
RomansaProject Menulis di Teori Kata Publishing Challenge : Update 1 bab perhari Jungkook adalah seorang mahasiswa di sebuah universitas di Korea Selatan. Dia Mengencani seorang gadis bernama Jiyeon. Pada suatu hari, Jiyeon pergi ke sebuah pedesaan bersama...