Hi Readers 🧡
Koko mau bilang, kalo kalian ketemu sama akun sosmed Koko, jangan lupa mampir ya😊
Follow juga heheheInstagram : @koko_aresy
Tiktok : @author_kokoMakacihhh😍
Jangan lupa kasih bintang🌟
Tandai typo😁Suasana sekitar kantin tampak begitu ramai. Wajar saja para siswa terlihat begitu berdesakan ingin menghilangkan rasa haus yang begitu mendera setelah jam pelajaran selesai.
"Wah nggak ngotak banget deh pak Harto. Setelah beberapa kali nggak masuk, sekali masuk langsung ngasih tugas banyak. Mana gue paling males ngerjainnya," cerca Rangga setelah menghabiskan setengah air mineralnya.
"Nah gue juga, paling males soal hitung menghitung kecuali ngitung uang hahaha," sambung Angga. "kalo lo Ar," tanyanya pada Arkan.
Arkan menaikkan kedua bahunya sebentar. "Gue biasa aja."
Rangga mendesah pelan. "Ah, gue lupa kalo lo paling mampu dalam semua pelajaran, nggak kayak kita berdua. Tutor dong biar bisa kayak lo."
"Terapin B3."
"B3? Apaan tuh?" bingung Rangga begitupun dengan Agam.
"Belajar, belajar, belajar lagi."
"Buset, bisa gila gue."
"Eh bentar, bentar, gue baru ingat kalo kemarin ibu panti telfon gue. Katanya anak-anak kangen sama kita." Bukan Rangga yang bicara melainkan Agam.
"Kan niatnya Minggu ini kita mau kesana 'kan?" jawab Rangga memastikan. "bener kan Ar?"
"Hmm iya Minggu ini kita kesana, Adik juga selalu nanyain kapan kita kesana."
"Baguslah nanti kita rame-rame kesananya. Jodoh gue ikut kan Ar?"
Arkan menaikkan kedua alisnya, nampak bingung dengan perkataan Rangga. "Jodoh?"
"Itu si Zahra wkwk."
"Oh. Iya," jawabannya singkat, malas juga Arkan meladeni ucapan sahabatnya itu, jadi lebih baik mengiyakan saja.
"Si Caca gue ajak ya."
"Iya. Ajak aja tuh bocil nanti disana bakal banyak temen yang seumuran sama dia."
Setelah berdiskusi ketiganya menyantap makanan yang baru datang. Tidak ada lagi yang bersuara apalagi Rangga, cowok yang biasanya berisik itu lebih fokus pada makanan nya, mungkin cacing-cacing di perutnya sudah meronta-ronta meminta makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKAIZ
Roman pour AdolescentsKetika kamu sudah tidak percaya akan seseorang lagi. Tiba-tiba seseorang dari masalalu datang untuk melamar mu. _____________________________________ Tentang luka tanpa sayatan itu benar adanya, saya sudah berusaha untuk sembuh dan menata hati,piki...