12.Faktu.12

3 1 0
                                    

HAPPY READING :)

"Liatin apaan tuh, Mi? Serius amat," tanya Nuke. Dengan sigap Mio menutup layar smartphone nya.

"Halah gak usah ditutup juga kali, gue udah liat," protes Nuke agak kesal karena Mio main rahasia-rahasian, "ih, ini si Mio udah mulai genit ini." Goda Nuke karena yang diperhatikan Mio sedari tadi foto para anggota berseragam voly.

"Heh, jangan sembarangan. Ngapain lo kesini?" Respon Mio coba untuk mengalihkan.

Pulang sekolah, Mio dengan teman sekelas yang lain dicegat Prima di pintu saat ingin pulang, katanya harus membenahi kelas dulu. Pasalnya ruang kelas kreatif pun ikut jadi bagian perlombaan.

"Ini minjem gunting," seru Nuke mengangkat gunting yang ada di tangan kanannya.

"Jauh banget lo nyasar sampe sini," heran Mio.

Nuke yang berada di kelas Iis (ips) dengan Mio yang berada di kelas Mia (ipa) jaraknya dapat dikatakan jauh karena gedungnya yang berhadap-hadapan. Mana kelas Nuke gedung tingkat dua yang berada di lantai atas, tentu menguras tenaga pula untuk menuruni anak tangga.

"Biasa... Dilapangan ada yang latihan basket, sambil tepe tepe gue, mana tau ada yang kecantol."

"Lah, tambah jauh gak sih kalo lewat lapangan dulu," ragu Mio, "halah bisa-bisanya.... Bilang aja lo biar boleh lari dari kerjaan," simpul Mio kemudian.

"Sssttt, lagian kelas gue udah mau rampung tau kerjaannya, udah gak ada yang berat-berat amat," alibi Nuke karena ketauan menghindari pekerjaan yang ada di kelasnya.

Tak usah dijelaskanpun Mio paham kalau Nuke pasti kebagian jatah yang paling lelahnya kalau ada kegiatan yang seperti ini. Jadi rasanya maklum saja kalau Nuke ingin melarikan diri di tengah kesibukan itu.

"Pistt, Mi. Kalo jadi lo sama tuh anak voly. Temennya ntar sabi, ya, ke gue," pesan Nuke alisnya dimainkan.

Mio hanya tertawa kikuk tak paham kemana arah pembicaraan Nuke. Namun Mio jadi teringin menanyakan tentang logo yang dilihatnya terakhir kali di ruang kesenian. Siapa tau saja Nuke admin berita tersohor SMA Andalas tau sesuatu.

"Liat deh, Uke. Yang ini...," seru Mio menunjuk-nunjuk foto yang ada di hpnya.

"Uh, cakep tuh, Mi," puji Nuke jujur sekaligus kagum melihat wajah pria yang ditunjukkan Mio.

Reflek Mio menoyor wajah Nuke pelan. "Bukan, yang ini, Uke," bantah Mio, "logonya liat deh, perasaan gue kayak pernah lihat sebelumnya, tapi gak tau di mana," jelas Mio.

Tampak kening Nuke berkerut saat memperhatikan gambar mahkota diselimuti lambang ketidakhinggaan yang letaknya di ujung foto. "Lo pernah lihat?" Suara Nuke jadi sedikit berbisik.

Wajah Mio menampilkan bagaimana suasana hatinya yang waswas sembari mengangguk pasti. Padahal sih pasti sebenarnya Mio pernah menjumpai gambar seperti itu karena memang tampaknya pasaran, tapi yang ini berbeda.

"Jangan sok misterius lo, menjijikkan," kaget Nuke suaranya jadi keras.

"Iyeee, anjurrr."

"Apa sih, itu loh... setau gue sih itu. Ah jangan di usik deh, Mi mereka tuh...," jeda Nuke, kemudian berbisik untuk mengatakan kata selanjutnya yang ingin diucapkan tepat di telinga Mio.

What's Up MXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang