열넷 - End

686 63 10
                                    

recommended songs - The Moon During The Day - Ahn Ye Eun

Jadi disinilah semuanya akan berakhir, saat mata kedua bertemu dalam keheningan yang tercipta di dalam ruang penuh bising festival musim semi.

Musim datang dan pergi

Melalui aliran dan serpihan yang tak terhitung jumlahnya,

Akhirnya aku menemukanmu

Jika ini hanyalah sebuah bunga tidur belaka, maka Jaemin tak ingin bangun untuk terus dapat memandang wajah yang sangat ia rindukan selama delapan tahun ini.

Keegoisan sebelumnya membuat dirinya hancur, keegoisannya telah menyiksa dirinya sendiri.

Padahal ia sudah menyerah untuk menemukan Jaehyun, akan tetapi takdir menginginkan keduanya saling mempertemukan satu sama lain.

Di tengah tengah festival.

"Y-yang Mulia...,"

Suara itu, masih sama seperti dahulu, selalu dapat membuat perasaannya menjadi tenang.

Hampir saja, sedikit lagi Jaemin menyuarakan kalimat yang sudah bertahun tahun ia simpan dalam benaknya, jika saja suara melengking seorang anak perempuan membuat dirinya kembali mengatupkan bibir.

"Ayah!,"

Anak perempuan dengan setelah hanbok berwarna merah muda menubruk tubuh Jaehyun dengan riang, wajah kecil itu penuh seri yang bisa membuat orang lain ikut tersenyum saat melihatnya.

Tetapi tidak, karena Jaemin masih mencerna satu kata yang terdengar sangat lantang itu di dalam kepalanya.

Anak perempuan itu mungkin berumur lima tahun.

"Ibu, Ayah disini!."

Lalu muncul seorang wanita dewasa lain di belakangnya, dengan binar penuh seri yang sama persis dengan anak perempuan tadi, menghampiri keduanya dengan senyum yang merekah.

Dan ia akan membenci senyum itu setelah ini.

"Suamiku, siapa?."

Lampion dalam genggaman tangan itu jatuh ke tanah.

Dan Jaehyun baru tersadar dari lamunannya setelah merasakan sentuhan halus pada telapak tangannya, juga pertanyaan istrinya.

"Ahh, d-dia—dia—." Jaehyun menghela nafas, rasanya ia sangat takut sekarang.

"Berilah salam untuk Yang Mulia...," Lanjutnya.

Istrinya tentu terkejut, lantas segera ia bungkukkan badannya, dan merutuki dirinya atas ketidaktahuan akan hal itu.

"Salam kepada Sang Matahari, Yang Mulia Raja. Hampa memohon ampun atas ketidaktahuan hampa..."

Dan Jaemin tetap diam, mendengar semua percakapan dua orang di depannya entah kenapa membuat dadanya terasa sangat sakit.

Ternyata yang ia kira bahwa pengawal Jung hanyalah miliknya itu sudah jadi milik orang lain.

Tetapi...

Semua orang berhak untuk bahagia kan?

⭑ ๋࣭ ୨🌸୧ ๋࣭ ⭑

Jaemin menautkan jemarinya kebelakang, matanya ia edarkan pada danau di depannya, meskipun nampak sangat tenang tetapi di dalamnya sangatlah ribut dan kacau.

"Putri mu sangat cantik, nampak seperti ibunya..."

"Terimakasih atas pujiannya Yang Mulia..."

Sunshine In The Rain | 2jae [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang