taman belakang

40 4 0
                                    

"ice!! Ayok keluar!" Seru blaze yang memaksa ice dengan menarik narik selimut yang dikenakan ice.

"Ihh, diem. Udah dibilang aku ga mau aze.." tolak ice berkali kali, namun blaze masih pantang menyerah juga.

Solar dan duri yang melihat drama itu hanya bisa menyimak, sembari sesekali mengobrol berdua.

"Ayolah Ice... Hanya kali ini kok! Aku hanya penasaran dengan jajanannya" bujuk blaze, masih tetap berusaha.

"Ck, kenapa tidak mereka berdua saja?" Tanya ice yang duduk dari tidurnya, lantas menunjuk dua bungsu yang sibuk berceloteh.

Sadar kalau ditunjuk, solar dan duri menoleh sambil memasang ekspresi bingung.

"Mereka? Itu sama aja nyari mati sama kak gem," ucap blaze yang menepuk jidatnya pelan, "ayolah Icy... Pliss.." blaze naik ke atas kasur, lantas memasang muka terbaiknya di hadapan ice yang langsung menunduk. karena hanya dengan itu saja yang bisa meluluhkan hati ice.

"Sudah kuduga, tapi.. kok kali ini manis bangett!" Ujar batin ice, lalu dia bangkit dari kasur dan segera bersiap untuk menemani blaze, "a-ayo, katanya m-mau keluar.." ujar ice yang membuat senyum blaze seketika mengembang sempurna.

"Yeyy!! Ayoo!" Semangat blaze membara, saat ice siap, langsung saja digandengnya dan merekapun berpamitan dengan duo bontot yang sedang nobar.

•{§}•


Kemana blaze mengajak ice pergi? Ke taman yang berada di belakang asrama. Blaze tak sengaja mendengar tentang itu. lagi pula katanya tempatnya itu bagus plus estetik, ditambah dengan jajanan yang enak dan bersahabat dengan lidah manapun.

"Blaze, rame banget. Balik aja yuk" ajak ice ketika mereka baru saja memasuki kawasan taman belakang.

"Lah.. kita baru nyampe ya, jangan Ngadi Ngadi deh" tolak blaze yang langsung menarik tangan ice menuju salah satu stand makanan disana.

"Uhh... Aku tunggu di situ aja ya" ucap ice yang menunjuk sebuah meja dengan dua kursi di pojok taman. Blaze hanya melirik sekilas lantas mengangguk asal.

Setelah itu blaze segera mengantre di stand yang menjual segala model ayam krispi. Ice pun sama, dia segera duduk di meja pojok, lalu melipat tangannya di atas meja dan menenggelamkan wajahnya disana.

"Ngantuk, Tapi demi aze.." gumam ice yang mata sayunya perlahan mulai menutup sedikit sedikit.

"Dorr!!!"

Ice yang hampir terpejam sempurna pun terlonjak kaget, dengan segera dia menoleh ke belakang, mencari si pelaku yang mengagetkannya. Ice pikir blaze lah yang mengagetkannya, tapi ternyata seorang lelaki tinggi dengan badan gempal dan senyum jahilnya lah yang berada di belakangnya.

"Hmm.." ice mencoba mengingat ingat. Rasanya dia pernah melihat lelaki ini, tapi entah dimana.

Melihat raut wajah milik ice, lelaki itu berdecak kesal, "hey, Lo ga inget beneran? Gopal nih! Temen SD Lo, ya ampun..." Lelaki bernama Gopal itu menepuk jidatnya, dia kesal dengan ice yang tak ingat dengannya.

"Gopal? Hmm.. oh iya" gumam ice yang mengangguk.

Gopal menarik kursi yang ada didepan ice lantas duduk di sana, mereka pun mengobrol tentang masa masa SD dulu. Yaa, walaupun yang berbicara hanya Gopal seorang sih.

"Icee! Aku dat-" seruan riang blaze yang membawa dua kantong makanan seketika terhenti lantaran matanya tak sengaja menangkap sosok Gopal yang duduk di depan ice, "lah.. lo siapa?" Tanyanya menyelidik.

Pintu Bagi MC || Bbb FanfictTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang