bertamu untuk pulang

40 3 0
                                    

"Eumm, kak duri yakin mau masuk kesana?" Tanya solar ragu dengan keputusan duri.

"Ishh, dedek sunshine yang pinter nurut aja ya... ayo cepetan!" Ajak duri sembari menarik solar dengan geram. Solar yang ditarik pun hanya bisa pasrah dengan skenario yang direncanakan oleh duri.

Mereka berdua kini sedang berada entah di bagian mana hutan itu, saat mereka mencoba mencari jalan agar bisa bertemu dengan kakak kakaknya, mereka malah nyasar dan menemukan sebuah rumah yang sederhana namun sangat cantik dan terawat.

"Ekhem.., Pagi hari hujan rintik, Buka pintu airnya masuk, Wahai rumah yang cantik, Bolehkah kami masuk?" Ujar duri yang berpantun di depan pintu rumah tersebut sambil berpose pose tak jelas.

"Ga nyambung banget asli," gumam solar capek dengan segala kerandoman sang kakak, "mending langsung masuk aja ga sih?" Saran solar.

Duri menoleh mendapati saran itu, lantas mengangguk setuju, jadi mereka pun langsung asal masuk ke dalam rumah itu, lagipula dari awal memang tidak terkunci rumahnya.

Cklekk!

"Wihh, cantiknya! Eh-" Komen duri saat memasuki rumah itu.

Krik-krik-krik...

Mereka terdiam seribu bahasa di depan pintu rumah tersebut, saat mata mereka masing masing berpapasan dengan mata seorang perempuan yang duduk manis di dalam rumah tersebut.

"Jir, ada yang punya rumah ternyata.." batin solar cemas.

"Ehh, siapa kalian?" Tanya perempuan itu bingung dengan suara yang tenang.

Hening, tak ada tanda tanda dari mereka berdua untuk menjawab pertanyaan perempuan itu.

Menyadari raut wajah terkejut dari dua tamunya, perempuan itu berdiri menghampiri dan melambaikan tangannya di depan wajah mereka berdua, "halo? Kalian dari mana?" Tanyanya sekali lagi.

"E-eh, kami tersesat dan... Kami ingin pulang.." jawab duri ragu.

Mendengar jawaban dari duri, perempuan itu menghela nafas, lantas menyuruh mereka untuk masuk ke dalam rumahnya lalu berpesan untuk menunggu sebentar.

"Mohon tunggu sebentar ya, aku akan segera kembali" ucap perempuan itu lantas pergi melenggang.

Jadilah tinggal mereka berdua yang berada di ruang makan.

"Pstt, solar, kita mau diapain ya?" Tanya duri setengah berbisik.

"Ga tau, gue ga bisa berfikir jernih sekarang, otak gue udah terlalu capek" timpal solar ikut berbisik.

Mereka berdua diam, entahlah, mungkin hanya sedang berkonspirasi sendiri sendiri.

"Hai, maaf lama. Ini, silahkan di makan biskuitnya.." ujar perempuan itu yang telah kembali bergabung dengan mereka sambil menyuguhkan semangkok penuh biskuit dan dua cangkir air putih.

Melihat itu, kompak mereka berdua bersitatap. Dan dengan ragu ragu mereka pun mengambil biskuit yang terlihat lezat itu.

"Gapapa, makan aja, ga usah ragu ragu," ucap perempuan itu ramah sambil memperhatikan mereka, "eumm, boleh bertanya?".

"Eh, iya, tentu"  jawab solar yang usai meneguk setengah air putih miliknya.

"Kalau boleh tau, kalian kesini bareng siapa aja, terus.. gimana caranya kalian bisa sampai kesini?" Tanya perempuan itu yang terdengar sangat amat serius di telinga solar.

Solar menghembuskan nafasnya terlebih dahulu dan membenarkan posisi duduknya, kemudian dia pun menjawab pertanyaan tersebut dengan sedetail detailnya. Duri yang masih sibuk mengunyahi biskuit itu hanya memperhatikan isi rumah sederhana tersebut, tentunya sambil terus menyimak penjelasan solar. Duri juga terkadang ikut menimpali saat solar salah kata atau salah alur.

Pintu Bagi MC || Bbb FanfictTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang