4.dari viona

213 102 88
                                    


Jangan lupa ya untuk vote cerita ini😇

*✧⁠*✧⁠*✧⁠*


Kini matahari sudah terbenam dan bulan sundah mulai naik, langit pun juga menjadi gelap karena malam akan tiba

Revandra memasuki tempat tinggalnya tapi saat dia di dalam rumah ia tidak dapat menemukan Hendra,tentu saja Hendra sang ayahnya itu pasti sedang mabuk-mabukan di luar sudah tidak di herankan lagi

Anak lelaki tersebut pun melaksanakan sholat Maghrib setelah membersihkan diri setelah beribadah ia pergi ke dapur untuk mencari makanan tetapi tidak ada yang bisa di makan bahkan dimasak ini sudah biasa jadi ia memutuskan untuk tidak makan malam

"Lagian tadi siang aku sudah makan kenapa harus makan malam"ucapnya pelan dan kini ia pergi ke kamar merebahkan tubuhnya di ranjang ia melihat handphonenya yang berbunyi notifikasi WhatsApp


"Lagian tadi siang aku sudah makan kenapa harus makan malam"ucapnya pelan dan kini ia pergi ke kamar merebahkan tubuhnya di ranjang ia melihat handphonenya yang berbunyi notifikasi WhatsApp

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"ngapa dah sok akrab bener ni cewe"kesal Revan yang kemudian mematikan handphonenya dan beralih ke meja belajar seperti biasa ia akan belajar untuk mata pelajaran besok Revan memang anak yang rajin dan pintar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"ngapa dah sok akrab bener ni cewe"kesal Revan yang kemudian mematikan handphonenya dan beralih ke meja belajar seperti biasa ia akan belajar untuk mata pelajaran besok Revan memang anak yang rajin dan pintar

"Sial semua uang gue di ambil gimana gue mau kabur dari rumah"kesalnya lagi karena uang yang sudah lama ia kumpulkan susah-susah diambil Hendra kemarin dan sekarang ia harus menabung kembali agar bisa pergi dari rumah ini yang aslinya bukan rumahnya dan Hendra melainkan rumah mantan istri Hendra yang sudah meninggal 7 bulan yang lalu,jangan ditanya Revan di sayang atau tidak tentunya tidak sedari dulu ibu tirinya tidak ada yang menyayanginya oleh sebab itu Revan tidak mau jika ayahnya menikah lagi,karena satu saja Revan sudah stres apalagi dua

                                  *****

Sedangkan di sisi lain Viona queenza hanya rebahan di kasurnya sambil memandangi handphonenya berharap orang yang tadi ia chat membalas tetapi nihil tidak ada balasan lagi

"Baru kali ini lho gue ngejer kok ga dikejar balik"kesalnya yang kemudian melempar handphone nya asal

"Oke,kalo Lo gini gue bisa kok ngejer sendiri dan gue harus dapetin Lo"sambungnya yang kemudian senyum-senyum sendiri karena lagi-lagi membayangkan wajah tampan Revandra dan tak lama kemudian dia sudah tertidur lelap padahal baru berhalu sebentar.

                                   *****

Sekarang sudah pagi pukul empat dan Revan ia sudah bangun dan sudah berwudhu bersiap untuk sholat subuh ia hendak ingin mengajak Hendra sang ayah ayah sholat tetapi pintu kamarnya terkunci ia tidak berani untuk mengetuknya kemungkinan Hendra akan sholat di dalam jadi ia memutuskan untuk sholat subuh sendiri.

Usai sholat subuh dia beberes rumah dan memasak karena di kulkas sudah ada bahan makanan pasti tadi malam Hendra membelinya,bukan kali ini saja Revan memasak melainkan sudah amat sering dan masakannya enak karena almarhum sang bunda yang mengajarinya.

Setelah memasak ia langsung bersiap untuk berangkat ke sekolahh dan Hendra sudah bangun dan duduk di meja makan tentu Setia harinya Revan yang memasaknya.

"Revan"panggil Hendra tegas yang membuat Revan berlari kearahnya karena takut akan terjadi apa kali ini

"Kenapa ayah?"tanya Revan gemetaran

"Besok saya akan menikah dan kamu akan dapat bunda baru"jawab Hendra santai yang membuat Revan kaget dan kesal karena sang ayahnya akan menikah lagi

"Jangan lupa datang,dan pasang wajah yang bahagia"sambung Hendra yang sudah selesai makan dan pergi meninggalkan meja makan tampa membereskannya

Revan pun langsung membereskan semuanya dan mencuci piring siapa yang tidak kesal pagi-pagi sudah di seperti ini kan tapi baginya ini udah kebiasaan,dia masih kesal tentang perihal ayahnya yang akan menikah lagi padahal belum lama ditinggal istri ke tujuhnya.


                                   *****

Pagi yang cerah di SMA jaya sakti seorang anak lelaki memasuki kelas 12 IPA 1 ditemani kedua temannya mereka tak lain adalah Revan,Darren,dan Devano mereka ke kelas Revan karena disana sepi kebanyakan murid berada di kantin

Revan terdiam sejenak karena ada kotak bekal asing yang ada di atas mejanya entah mengapa tebakannya langsung menunjuk ke gadis yang menabraknya kemarin,ia pun bertanya kepada gadis yang ia pikirkan

Revan terdiam sejenak karena ada kotak bekal asing yang ada di atas mejanya entah mengapa tebakannya langsung menunjuk ke gadis yang menabraknya kemarin,ia pun bertanya kepada gadis yang ia pikirkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Revan hanya terdiam memandangi bekal berisi nasi goreng di depannya ia tidak mau memakannya tetapi sayang jika dibuang

"Darren, Vano mau makan nggk"ucapnya sambil menunjuk ke kotak bekal yang ada di atas mejanya Devan dan Devano pun mendekat.

"Anjay ga biasanya Lo bawa bekal"tanya Darren terheran heran

"Yaelah,kalo gini mah dari cewenya pasti"jawab Devano menebak

"Sejak kapan bjir Lo punya cewe"kaget Darren sambil tertawa kecil karena mana mungkin seorang Revan punya cewe sifatnya saja seperti batu berlumut

"Ga,ini dari orang yang ga gue kenal"jawab nya memperjelas

Tampa disuruh lagi pun Darren dan Devano langsung menarik kursi dan memakan bekal nasi goreng tersebut tetapi baru suapan pertama wajah mereka bereaksi aneh membuat Revan bertanya-tanya

"Kenapa?"tanya Revan kebingungan.



Okey Sampek sini dulu ayo yang belum vote klik tanda bintang di bawah vote yuk biar aku semangat ngetiknya ini cerita pertama jadi mohon dukungannya ya.

Revandra {On Going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang