5.di pecat

206 119 30
                                    


"siapa yang tahan jika sang ibunda dihina yang enggak-enggak"Revandra


*✧⁠*✧⁠*✧⁠*

"gue baru inget kalo ada urusan sama Vano"ucap Darren berpamitan

"Oowh iya lupa kami pamit ya itu jangan lupa abisin"sambung Devano yang kemudian pergi menyusul Darren pergi dari 12 IPA 1

Revan hanya terdiam binggung dengan sifat kedua temannya yang aneh dan tidak jelas ia menatap kotak bekal yang ada mejanya

"Mubazir kalo buang makanan yaudah terpaksa gue makan"ucapnya pelan dan hanya terdengar oleh dirinya

Revandra pun memakan nasi goreng tersebut karena mubazir jika dibuang ia juga tidak enak dengan Viona yang sudah memasaknya susah-susah tetapi baru suapan pertama ia terdiam

"Asin anjirr pantes mereka gamau"umpatnya dengan jujur karena nasi goreng tersebut benar-benar asin pasti Viona memasukkan satu bungkus Masako di dalamnya pikirnya menebak,tapi Revan masih memakannya sampai abis karena rasanya tidak enak jika ia balikkan masih utuh,itu laper apa gimana dah ya

                                    *****

Bel berbunyi nyaring pertanda istirahat kedua telah tiba yaitu waktu sholat bagi yang melaksanakannya

Usai sholat Dzuhur semua murid yang beragama islam berhamburan keluar dari mushola begitupun dengan 3 gadis yang sedang duduk di taman dekat mushola sambil melihat-lihat anak lelaki pulang dari mushola yap siapa lagi kalo bukan circle nya Viona queenza

Mereka bertiga memang sering seperti ini dengan niatan mencari cogan, sangat nakal sekali bukan padahal baru selesai beribadah sudah zina mata saja ni circle

Viona celingak-celinguk mencari cogan dan ia mendapatkan Revandra yang tidak jauh dari tempatnya ia pun menghampiri lelaki tersebut

"Lah,Lo sholat?"tanya Viona padahal jelas-jelas Revan baru keluar dari mushola

"Kenapa?"tanya Revan kesal dengan pertanyaan aneh dari Viona

"kirain atheis"jawab Viona asal namun santai

Jawaban konyol macan apa itu jelas-jelas murid SMA jaya sakti semuanya beragama guman Revandra kesal dan langsung pergi meninggalkan Viona

"Vio lu ngomong apaan dah"ucap Jessica sambil menahan tawanya sedangkan Amora sudah tertawa terbahak-bahak sedari tadi karena tidak tahan dengan sifat temannya yang amat aneh

"Sial,gue tadi ngomong apa"ucap Viona menyesal seakan ia lupa dengan perkataannya tadi

                                   *****

Setelah Jam pelajaran terakhir usai bel pulang sekolah pun berbunyi nyaring menggema ke seluruh bagian sekolah membuat murid-murid yang tertidur di meja langsung terbangun penuh semangat karena waktunya pulang,memang dasar ada gempa bumi saja mereka yang tertidur tidak terbangun giliran suara bel pulang dan istirahat mereka langsung bangun

Dan kini semua murid SMA Jaya sakti berhamburan pulang dan Revandra pun pergi ke lapangan hendak mengembalikan kotak bekal milik Viona sesampainya di lapangan ia sudah disambut oleh Viona

"Ni, makasih"ucap Revandra yang kemudian pergi meninggalkan Viona seorang diri

Tetapi gadis tersebut malah mengikutinya dari samping Revan yang kesal pun melangkahkan kakinya lebah cepat tetapi Viona tetap bisa menyamai langkahnya

"Gausah ngikutin gue"kesal Revan dengan tegas rasanya ia ingin membanting tubuh Viona sekarang juga

"Pede orang rumah gue arah situ juga"jawab Viona tak kalah ngegas

Revandra hanya terdiam iya tau rumah Lo arah situ tapi jangan jalan disamping gue juga anjir mana nempel-nempel umpatnya dalam hati

 

                                  *****

Sore ini Revandra sedang berada di cafe melati bukan nongkrong melainkan ia sedang bekerja disana suasana disana lumayan ramai oleh sebab itu Revan melamar pekerjaan di cafe tersebut

"Hei! miskin sini kau"panggil seorang lelaki yang masih memakai seragam sekolah dengan nametag Reyga alfarez kepada Revandra di ikuti gelak tawa dari 2 temannya

Revandra yang merasa di panggil pun menghampiri sang pemelik suara dan menatapnya dengan kesal

"Ngeri banget tatapan anak jalang satu in"

PLAKKKK

Satu tamparan keras mendarat di pipi Reyga siapa yang tidak marah jika disebut dengan sebutan anak jalang jelas-jelas almarhum Bundanya itu bukan jalang

Sang empu yang di tampar pun tidak tinggal diam dia menampar Revan balik dibantu dengan kedua temannya dan perbuatan mereka kini menjadi sorotan di cafe melati bagaimana tidak mereka saja sampai membanting meja dan kursi membuat pelanggan lain pergi karena tidak nyaman dan ada juga yang merekam kejadian ini

Kegaduhan itu masih berlanjut walaupun Revan hanya sendiri dia tetap kuat karena emosinya naik

"Hei! Aiss apa-apaan kalian ini"teriak seorang pria berjas hitam berkepala botak yang membuat kegaduhan tersebut berhenti yap pria itu adalah pemilik cafe melati

"Pak liat pengawaimu ini sangat lancang"adu Reyga yang wajahnya sudah bonyok kepada pria tersebut

"Revan,ikut saya ke ruangan"ucap pria tersebut penuh penekanan

                                     ***

"Mulai sekarang kau dipecat"ucap pria pemilik cafe melati dengan santai sambil menyisir kepalanya dengan tangan jelas-jelas ia tidak punya rambut

"Apa?bagaimana dengan gajiku bulan ini pak hari ini gajian"tanya Revan tindakan kali ini memang salah jadi pantas jika ia dipecat tapi setidaknya bayar dulu upahnya bulan ini

"Upahmu habis, kau sudah membuat kerusuhan disini!"Jawab pria itu tegas

"Pak,mereka yang memulainya"adu Revan tetapi tidak di tanggapi oleh bosnya

Dan kini dua satpam cafe tersebut menariknya paksa keluar

"Saya bisa pergi sendiri"tegasnya yang kemudian pergi meninggalkan cafe tersebut ia benar-benar dipecat lagi,dan ini bukan pertama kalinya ia dipecat karena ulah Reyga melainkan sudah sangat sering.





Ayo yang belum vote bantu vote jangan lupa juga untuk komen.

Revandra {On Going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang