4. Sepi

7 6 0
                                    

“Setiap jeda, pelajaran berharga terselip. “

***

Malam melingkupi Arumi dalam pelukannya yang hangat, menawarkannya ketenangan saat hatinya tengah dilanda kesepian.

Suara angin malam merayu Arumi dengan kelembutan, sambil membelainya dengan belaiannya yang lembut.

Duduk di kursi dekat jendela membuat Arumi merasakan setiap dentingan hujan di malam yang sendu, seakan alam turut merasakan kesedihannya.

Ia sambil melihat-lihat kembali isi kotak hitam dan kalung liontin itu.

Sedari tadi ia hanya memikirkan hal itu, ia sangat di buat bingung oleh konflik yang datang secara tiba-tiba.

Apakah ia harus pergi mencari keluarga dan mengetahui semuanya, atau tetap menetap di sini dengan sendiri.

Ia sangat bingung, sekarang hanya Alin yang mampu membuat kebingungan Arumi mendapatkan solusi.

"Assalamualaikum..."

Mendengar suara itu Arumi seketika tersenyum, tak lain adalah Alin.

"Waalaikumsalam lin, masuk" Arumi mempersilahkan

"Udah makan?" Tanya Alin

"Udahh.." Arumi menjawab. " Hm lin btw aku dari tadi bingung terus"

"Bingung kenapa?

"Itu loh yang kamu ngomong tadi pagi, jadi aku bingung buat ambil keputusan"

" Ya Allah Arum, kan aku udah jelasin tadi pagi kalau kamu udah di sana tunjukkin aja isi kotak hitam itu"

"Hm, jadi kapan aku bisa pergi?"

"Ya tergantung kamu aja maunya kapan"

"Aku takut rum,di sana itu kota besar aku bakal sendirian nyari alamat rumah itu "

"Seandainya bisa ,aku pasti bakal nemenin kamu rum, tapi kamu tau sendiri kan,aku yakin kamu bisa buat aja dulu"

"Iya lin, insyaallah ya"

Alin tersenyum.

"Kalau Minggu ini lin gimana?"

" Ya baguslah rum, lebih cepat lebih baik "

"Kamu bantuin aku ya buat persiapan"

"Iya beres mah kalau soal itu"

"Hm sebelum pergi aku pengen ziarah dulu ke makam ibu sama bapak lin mau pamit"

"Iya rum nanti aku temenin sekalian "

"Makasih linn..."

"Iya,yaudah aku balik lagi ya rum"

"Iyaa Lin hati-hati "

"Besok pagi aku ke sini lagi "

"Iya lin "

Alin pun langsung pulang setelah berpamitan dengan Arumi, besok hari ia akan kembali lagi.

Sajak Pilu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang