12. Harapan Patah

1 5 0
                                    

Pukul 19.45 malam

Arumi sedang merapikan beberapa pakaian nya di lemari, tak lupa ia juga menyimpan kotak hitam itu beserta isinya di dalam lemari.

Ia pun kembali duduk di atas ranjang setelah selesai merapikan pakaian nya.

Beberapa menit kemudian Arumi mendapat sebuah ketukan dari arah pintu kamarnya.

Ceklek...
Suara pintu terbuka.

"Ricky?" Tanya Arumi

"Ya"

"Ada apa?"

"Aku mau ngomong sebentar boleh?"

"Boleh, silahkan"

"Eh tapi bukan di sini"

"Jadi?"

"Taman"

Arumi mengangguk.

Mereka berdua pun keluar rumah menuju taman yang ada di samping rumah.

"Duduk" Ricky mempersilahkan

Mereka berdua duduk di kursi besi berwarna hitam.

"Mau ngomong apa?"

"Soal masalah kamu"

"Hm kenapa, ada yang salah?"

"Kayaknya gue ga bisa bantu lo buat ngomong ke eyang tentang masalah ini"

"Kenapa?"

" Arumi, masalah ini telah berlalu belasan tahun yang lalu, kenapa harus di bicarakan lagi?"

"Tapi--"

"Tapi apa? Kan yang penting  udah tau siapa orang yang ada di foto bareng bokap kamu, bahkan sekarang kamu udah ketemu sama eyang dan tinggal di rumah ini, jadi untuk apa lagi kamu harus ngebahas masalah yang udah berlalu belasan tahun lamanya?" Ucap Ricky dengan nada tinggi

"Tapi kan kamu udah janji bakal ngebantu aku"

"Maaf, sepertinya janji itu ga bakal akan terjadi "

" Jadi kamu mau apa?"

"Jangan pernah mengakui diri kami siapa di rumah ini"

Deg!!

Cobaan apalagi ini, Arumi baru saja sampai di rumah keluarga nya namun ia tak di perbolehkan mengakui siapa dirinya selamanya.

" Oke, aku bakal turuti permintaan kamu" balas Arumi dengan mata yang berkaca-kaca

Arumi tak lagi berbicara apapun ia langsung meninggalkan Ricky sendirian di taman, ia segera ingin kembali di kamarnya.

Saat Arumi berlari sambil menghapus air mata nya Ia di lihat oleh salah satu supir yang ada di rumah itu, yaitu Dito. Ia adalah anak dari satpam yang juga bekerja di rumah itu.

" Mereka obrolin apa ya, sampe mba itu nangis" ucap Dito sambil melihat Arumi yang berlari menuju ke kamarnya

" Ngapain kamu?" Tanya Ricky

" Eh mas Ricky anu itu"

"Anu apa?"

"Tadi aku kaget ada kucing yang lari mas" bohong Dito

" Gitu aja kaget" balas Ricky dan kemudian ia pergi

"Hm-hm"

Sajak Pilu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang