07.15 pagi
Pagi Hari Tersenyum Usai Hujan Menyapa Halaman Rumah.Ranting-ranting pohon bergelayut seperti tangan-tangan penari elegan.
Angin pagi membelai halaman, membangunkan rumput-rumput dari tidur lelap.
debu-debu halus menari bersama suara kelelawar yang tertawa-tawa.
Arumi yang sudah bangun sedari tadi subuh pun berjalan mengelilingi rumah.
Kemudian ia melihat bunga yang telah layu segeralah ia menanam kembali dengan bunga yang baru.
"Ricky..." Panggil ibu Ricky
"Iya Bu?"
"Coba lihat temanmu itu, kenapa dia gak kerja jadi pembantu aja di rumah ini? Cocok tau"
"Bu ga gitu juga, kalau dia dengar gimana"
"Biarin, lagipula pake numpang tinggal segala" balas ibu Ricky
Ternyata ibu Ricky yang berada di kamarnya yang ada di lantai 2 melihat Arumi di bawa sedang menanam bunga.
Dan Ricky pun yang berada di kamar ibunya yang sedang mencari beberapa berkas di panggil oleh ibunya untuk melihat Arumi.
" Eh mba biar aku aja" ucap Dito
" Gapapa biar aku aja, kasian bunganya udah layu begini " balas Arumi
"Mba istirahat aja nanti kalau di lihat sama mas Ricky pasti aku bakalan di marah karena temannya melakukan hal yang seharusnya ga di lakukan "
"Aku bukan temanya "
" Ha, ma-maksudnya gimana mba?"
Lagi-lagi Arumi tak bisa menahan mulutnya untuk berkata jujur.
Ia keceplosan tentang hubungan nya dengan Ricky yang memang sebenarnya bukanlah teman namun saudara.
"Mba?"
"Eh-iya"
"Pasti ada sesuatu"
"Sesuatu apa?"
"Antara mba sama mas Ricky "
"Nggak ada"
"Buktinya semalam mba nangis sehabis ngobrol sama mas Ricky "
"Kamu nguping ya?"
"Nggak, tapi aku kebetulan mau ke taman tapi ga jadi karena lihat mba sama mas Ricky lagi ngobrol terus ga lama mba lari ke kamar sambil nangis,ada apa mba?"
"Panjang ceritanya "
"Gapapa aku bakalan dengar "
" Hm tapi janji kamu ga bakal ngasih tau ini ke siapa-siapa "
"Iya mba aku janji" balas Dito
" Tapi ceritanya jangan di sini, bagusnya di mana?"
"Halaman belakang"
"Ohh yaudah ayok"
"Dito.." ucap Dito sambil menjulurkan tangannya
"Arumi" balas Arumi dengan senyuman
***
Mereka berdua pun segera langsung ke halaman belakang dan sesampainya di sana mereka duduk di tepian rerumputan yang lembab.Arumi akhirnya menceritakan tentang masalah yang ia alami dan tujuan ia datang kesini.
"Ya jadi gitu deh" ucap Arumi
" Hm" balas Dito
"Kenapa?"
"Eh enggak kaget aja"
Arumi tersenyum.
" Kamu udah ngomong ke yang lainnya kalau kamu sebenarnya bagian dari keluarga ini?"
"Belum"
"Kok belum sih Arumi, kamu ini gimana kalau gak mau ngomong nanti aku bantuin buat kamu ngomong sama mereka"
"Masalahnya aku bukan gak mau tapi Ricky udah ngomong ke aku untuk gak ngasih tau hal ini ke eyang dan yang lain"
"Loh, Kenapa?"
"Gak tau tuh, aku mah nurut aja"
"Hm, jadi kamu bakal diam terus gitu?"
"Aku nggak tau kedepannya bakal gimana, aku jalani aja dulu sampai benar-benar dapat jawaban kalau aku harus ngapain"
"Iya jalani aja dulu "
"Tapi aku ngerasa lelah dengan semua masalah ini " Ucap Arumi
"Kenapa? Jangan menyerah begitu saja, setiap tantangan adalah kesempatan untuk tumbuh dan belajar, meskipun terasa berat namun ingatlah bahwa setiap badai akan reda " Balas Dito
"Hm" Arumi mengangguk. "Yaudah aku balik dulu ke kamar" ucap Arumi
"Ohiya"
"Janji Lo ga kasih tau siapa-siapa "
"Iya siap"
Arumi pun segera kembali ke kamarnya begitu pun dengan Dito kembali melanjutkan pekerjaannya di rumah itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Pilu
Teen FictionSajak pilu berbicara tentang kehidupan, Menghapuskan batas antara keresahan dan keberanian, Mengajak kita merenung dan memahami, hidup tak selalu indah, tapi di dalamnya mengandung kekuatan, begitu juga dengan kehidupan Arumi, dapat kita pelajari ba...