Prolog

86 8 1
                                    

Seoul, Korea Selatan.

Malam ini turun hujan yang begitu deras. Membasahi kota Seoul dan sekitarnya. Empat orang gadis kakak beradik yang tengah berada di mansion mereka pun berdiam diri di rumah tanpa melakukan apapun.

Tepatnya di mansion keluarga Carolline, empat kakak beradik mafia itu tengah duduk di ruang tengah mansion besar mereka. Mansion yang di dominasi warna hitam dan putih. Serta banyak senjata yang terpajang di sana.

"sial, seharusnya malam ini kita menghabisi para musuh bajingan kita!" salah satu gadis yang paling tua. Jisoo Carolline.

"mau bagaimana lagi, disaat hujan seperti ini para musuh kita takkan keluar dari rumah mereka" kini Jennie Carolline yang bersuara, yang tertua setelah Jisoo.

"akan kupastikan, besok kita akan menghabisi mereka" ucap RosieCarolline, yang tertua setelah Jennie.

"aku setuju, lihat saja besok" Lalisa Carolline, yang termuda diantara mereka.

••••✓✓••••

Berbeda dengan mansion keluarga Kim, aura dingin mereka yang menyeruak, ditambah lagi warna dari mansion mereka yang di dominasi warna hitam itu menambah kesan mencekam.

Banyak senjata yang terpajang jelas di dinding rumah mereka, seperti belati tajam, samurai, serta puluhan pistol, dari ukuran kecil sampai ukuran terbesar.

Keluarga Kim ini juga salah satu mafia terkejam di Seoul, Korea Selatan. Tak berbeda dengan keluarga Carolline, mereka juga tak kenal kasihan.

"bagaimana kita akan menghabiskan musuh kita kalau cuaca nya tidak menentu seperti ini?" yang tertua diantara mereka, Kim Seokjin menggerutu.

"tenang saja, aku sudah melacak dan menyusun siapa saja yang akan kita habisi bulan ini. Semua sudah lengkap, tinggal kita jalani saja" Kim Jimin, menyeringai tajam.

"bagus. Kau memang pandai melacak!" puji Kim Namjoon.

"setelah kita membunuh orang orang tua bangka itu, kita akan mencari musuh appa!" putus Kim Taehyung mutlak.

"hmm....aku setuju dengan Taehyung. Kita akan membunuh pria bajingan yang berani mengkhianati appa" Kim Yonggi, mengeraskan rahangnya.

"kita lihat saja, sampai mana permainan pria tua bangka itu berlangsung" Kim Jungkook, yang termuda bersuara.

"menurutku, sebaiknya jangan terlalu gegabah. Kita akan ketahuan oleh mereka, maka dari itu kita bermain licik saja" ujar Kim Hoseok.

"setuju!" ucap mereka semua serentak.

Kemudian mereka saling beradu tatap kemudian menampilkan senyum smirik. Siapapun yang melihat mereka dalam situasi seperti ini, pasti akan merinding. Aura mereka sangat menyeramkan ketika mode malam.

•••••√√•••••

Carolline family

Jisoo Carolline

Jisoo Carolline

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
THE MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang