Keempat gadis itu pun menyantap sarapan mereka dengan nikmat, tanpa ada halangan sedikitpun.
"oh iya, kita harus berterima kasih kepada Kim, karna secara tidak langsung mereka sudah membantu kita agar rencana ini selesai" ujar Jisoo.
"benar, nanti kalau ketemu jangan lupa berterima kasih"
Mereka pun kembali makan dengan tenang tanpa ada yang mengganggu. Pagi ini mood mereka sedang naik baik saja.
••••√√••••
Tiga Minggu kemudian
"oh ayolah, jangan bertele-tele!" bentak Jisoo pada Rosie yang tengah bersiap.
"aish, sabar dulu sebentar!" balas Rosie yang tengah mengobrak abrik isi tasnya, entah sedang mencari apa.
"kau ini mencari apa sih? kita tidak punya banyak waktu! harus bergegas ke Jeju!" Lisa terlihat jengkel dengan kakak nya itu.
"aku sedang mencari data lengkap nya, bagaimana kita mau menemui paman Jun kalau data nya hilang!" Rosie mengacak rambutnya frustasi.
"HILANG?!!" spontan ketiga nya memekik dengan membulatkan matanya, bagaimana data itu hilang padahal mereka harus segera bergegas dari Seoul ke Jeju.
Mereka berangkat ke kota Jeju untuk menyerahkan beberapa data seseorang, karena mereka sudah ada janji dengan seorang yang memang dekat dengan mereka. Paman Jun, yang tak lain adalah keponakan dari mendiang daddy mereka.
Paman Jun akan selalu membantu mereka untuk membongkar data diri seseorang, walaupun dia tidak pernah ikut campur di dunia gelap Carolline's itu.
Justru paman Jun memperingatkan dan menasihati berkali kali pada empat kakak beradik ini, agar tidak dikuasai dendam. Bagaimanapun mereka adalah perempuan, gadis pula. Kelak akan mempunyai keluarga.
Ketiga orang yang ada disana mengacak rambut nya frustasi. Bagaimana bisa, hilang?! bagaimana Rosie ini?!.
"kau letakkan dimana, bagaimana bisa hilang- yak paboya!" Jennie mendudukkan tubuhnya di sofa. Padahal tadi mereka sudah mau berangkat menuju kota Jeju.
"kalau aku tau, tidak mungkin hilang! sekarang lebih baik kita cari, daripada mengomel padaku seperti ini!!" Rosie mulai mencari lagi dengan nada tidak bersahabat.
"kau yang menghilangkan, kau yang marah marah. Paboya" maki Lisa walaupun dirinya ikut membantu mencari.
Keempat nya pun mencari satu map yang berisikan data seseorang yang akan dianalisis oleh paman Jun, sepertinya mereka akan telat dan kena omel oleh paman Jun. Karena pria itu sedang sibuk sekarang sebenarnya, tetapi menyempatkan diri untuk membantu anak dari paman nya itu.
Saat tengah sibuk mencari, saling mengumpati satu sama lain, salah satu maid menghampiri mereka dengan membawa sebuah map biru dengan banyak kertas di dalam nya.
"maaf nona, ini map yang sedang dicari, ya?" tanya maid itu sopan.
"iya ini! ditemukan dimana bi?" Jisoo langsung mengambil map itu.
"di kamar mandi bawah tadi, nona"
"yak! bisa bisa nya data sepenting ini kau taruh di kamar mandi?! bagaimana kau ini Rosie!" Jisoo menggerutu seraya menampar pelan lengan Rosie.
"mianhae, aku kelupaan tadi" balas Rosie dengan wajah tidak berdosa nya itu.
"sudahlah, cepat kita sudah telat. Paman Jun pasti mengomel kalau telat sedetik saja" Lisa mengingatkan ketiga eonnie nya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE MAFIA
RandomTentang empat orang gadis mafia, yang haus akan darah musuh, bertemu dengan tujuh orang pria yang juga mafia. Mereka kenap tanpa sengaja, kemudian menjalankan misi kejam mereka bersama. Namun sialnya perasaan mereka terjebak satu sama lain.