Chapter 3

22 7 0
                                    


اَللّـٰـهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَـيَّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

🕊🤍Happy Reading🤍🕊

Aku membuka mata, sosok pertama yang aku lihat seorang prempuan, yang entah sedang membaca apa.entah karena beliau sadar akan tatapanku atau entah kebetulan. Dia tersenyum hangat menatapku dan berucap.

"Asalamualaikum nduk,alhamdulillah kamu sudah siuman"

Aku pun tersenyum dan menjawab ucapannya.
"Wa'alaikum salam, tapi sebelumnya saya minta maaf sebenarnya ibu ini siapa,saya ada di mana"

"Tadi ada sebuah insiden,kamu sekarang ada di ndalem Pondok Pesantren Al-Anwar"

Aku tekejut dan kembali mengingat dimana aku membanting stir motor di karena kan ada seekor kucing yang melintas.

"Astgfirullah" aku spontan langsung duduk.

"Makasih bu Nyai sudah menolong saya maaf in saya karena sudah merepotkan bu nyai" aku menunduk sambil merasa tidak enak hati.

"Jangan panggil saya bu nyai panggil saja umik nduk nama saya Hanum" nyai Hanum tersenyum sambil
menatapku aku mendongak dan menatapnya juga sedikit heran tapi pada akhirnya aku pun menurut.

"Nggih umik"

"Nama kamu siapa nduk"

"Nama saya Balqis Khansa Alia umik,biasa di panggil Alia"

"Masyaallah nama yang cantik"

"Rumah kamu dimana Alia"

Pertanyaan nyai Hanum membuatku mengingat ibu yang menyuruhku segera pulang.
"Astgfirullah,umik maaf sebelumnya hp saya dimana ya saya harus mengabari ibu saya kalo saya pulang sedikit terlambat"

"Ohhh sebentar ya umik ambilkan sepertinya hp kamu ada di Azriel"

Nyai Hanum berjalan menuju pintu kamar,saat pintu kamar terbuka nyai Hanum terkejut dikarena kan tepat di depan pintu kamar gus Azriel berdiri entah apa yang dia lakukan.

"Astgfirullah mas" nyai Hanum yang terkejut pun langsung menutup pintu kamar.

"Mas kamu nguping?" Introgasi nyai Hanum.

"Mboten umik" jawab gus Azriel glagapan.

"Umik pernah ngajarin kamu bohong ngajarin kamu nguping"

"Ngapunten umik Azriel salah maafin Azriel umik" Jawab gus Azriel sambil menunduk.

"Hmm jangan di ulangai lagi" gus Azriel mengangguk dia juga lega untung umik nya peka beliau tidak bicara dengan nada keras sehingga tidak dapat kedengaran dari dalam kamar.

"Ohh iya mas mana hp Alia dia mau ngabarin ibunya"
Gus Azriel merogoh saku kemejanya. "Ini umik"

"Udah sana jangan nguping lagi"

"Nggih umik"

Setelah aku selesai mengabari ibu juga di bantu nyai Hanum untuk menjelaskannya ibu pun sedikit mengerti dan tidak terlalu menghawatirkanku.

"Umik saya bertrima kasih sama umik sudah menolong saya"

"Mboten nopo nopo nduk kita kan sesama manusia sudah hal yang wajib kita saling tolong menolong apa lagi kamu tertimpa musibah.cuma sebetulnya Azriel yang menolong kamu"

Aku sedikit terkejut mendengarnya.
"Ohh iya sebelum kamu pulang sebaiknya kamu sholat maghrib di sini nduk soalnya sudah masuk waktu sholat"

Aku pun mengangguk nyai Hanum membantuku berjalan keluar kamar ternyata di luar sudah ada gus Azriel dan kakanya gus Alfa.

Antara Bertahan Atauu MengikhlaskanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang