Chapter 6

20 6 0
                                    

اَللّـٰـهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَـيَّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ



"Wa'allahi saya tidak ridho melihat kamu terluka sedikitpun"
~Giffari Azriel Ibrahim~

🕊🤍Happy Reading🤍🕊

Pagi ini ada yang sedikit berbeda aku yang biasa nya shalat subuh bersama ayah dan ibu tapi pagi ini bersama gus Azriel.

"Asalamualaikum warahmatullah"

Tidak disangka gus Azriel menyodorkan tangan nya, dengan ragu aku menyalimi tangan gus Azriel.

"Hari ini kamu sekolah" tanyanya.

"Nggih gus"

"Masih mau manggill saya gus" tanya gus Azriel dengan nada bercanda aku hanya menanggapi dengan senyuman.

"Saya yang nganterin boleh" tanya gus Azriel yang diangguki olehku.

Setelah shalat kita turun kebawah menghampiri ayah dan ibu yang menunggu kita, setelah selesai sarapan aku pamit untuk berangkat sekolah.

diperjalanan tidak ada yang membuka suara sampai gus Azriel.

"Kamu ndak mau pegangan"

Aku sedikit ragu akhirnya aku memberanikan diri untuk berpegangan tapi aku hanya berpegangan pada hody nya saja.

"Alia besok ndak papa kan kamu ikut saya ke Pesantren" tanya gus Azriel yang sedikit keras karena kendaraan yang berisik.

"Kenapa gus"teriakku yang tidak mendengar gus Azriel berbicara apa. Tidak disangka gus Azriel menepikan motornya.

"Kamu ndak papa kan ikut mas ke Pesantren besok" ucapnya dengan nada lembut.

"Emm gak papa gus Alia ikut gus"

"Nggih maturnuwun" setelah mengatakan itu gus Azriel kembali melajukan motornya.

"Gus nanti didepan ada mang yang jualan sule mampir ya" (sule: susu kedelai)

"Nggih nduk" jawab nya yang membuatku panas dingin.

"Nopo gus" gus Azriel tersenyum "mboten nopo nopo"

Setelah memarkirkan motornya ditepi jalan aku pun turun untuk membeli sule "bentar ya gus" gus Azriel mengangguk dan tersenyum.

"Gus maaf lama, ini buat gus" aku memberikan dua sule sebagai permintaan maaf yang sudah menunggu lama.

"Ndak buat kamu aja"

"Gus ndak suka sule"

"Saya apa aja suka takutnya nanti kamu kurang lagi" ucapnya sambil meledek, aku hanya menunduk dan senyum malu.

"Emm gus, pake ini ya" aku menyodorkan masker
"Gini lo gus takut ada yang kenal kan bahaya heheh, maaf"

"Bisa aja kamu" gus Azriel mengenakan masker yang aku berikan.

"Ya udah ayok naik" aku pun naik, motor melaju dengan kecepatan yang lambat.

"Alia saya izin habis nganterin kamu saya balik ke Pesantren sebentar nggih"

"Nggih gus"

Sampai didepan gerbang SMK BINA JAYA aku sedikit was was takut ada yang melihat kita terlebih lagi kalo ada yang mengenal gus Azriel. Aku turun dari motor sebenarnya pengin pamit tapi malu pada akhitnya gus Azriel bersuara.

Antara Bertahan Atauu MengikhlaskanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang