16

417 48 15
                                    

Hari ini Jisoo dan Irene bersekolah seperti biasanya. Sedangkan Jisoo yang mengalami penyerangan, perlahan bisaa beradaptasi dan melupakan kejadian tersebut. Dibantu dengan Irene, Jisoo diajak menginap di perkebunan teh milik kakek neneknya. Disaat menginap itulah Jisoo tidak mengaktifkan ponselnya.

mobil yang dikendarai Irene dan Jisoo pun sampai pada gerbang sekolah mereka. Mereka diantar oleh Seokjin, jadi tidak lupa melakukan ritualnya yaitu mencium pipi Seokjin.

Setelah berpamitan, mereka keluar dari mobil dan berjalan bersama. Di gerbang, ada seseorang yang telah menunggu salah satu dari mereka. Yang merasa ditunggu pun merasakan sedikit senang karena sudah tidak bertemu dengan nya.

" Rene, gue bareng Taehyung ya. " Ucap Jisoo.

" Tapi, Jis---" Balas Irene terpotong.

" Udah, sana. " Ucap Jisoo sambil mendorong Irene agar menjauh.

" Hai Tae, dah lama menunggu? " Tanya Jisoo yang dibalas anggukan Taehyung dengan senyum kotaknya.

" Aku dengar dari Kak Suho, kamu abis diserang ya? Aku turut prihatin ya. Kamu gapapa kan? Aku sempat khawatir karena ga bisa dihubungin. " Ucap Taehyung bertubi-tubi.

" Aku gapapa Tae, yaa cuma butuh nenangin diri terus ga hidupin ponsel. " Ucap Jisoo sambil berjalan dengan Taehyung.

" Aku jadi ngerasa bersalah, tau gitu kemarin aku ikut kamu ke toko buku. " Balas Taehyung.

" Santai aja Tae, aku gapapa kok. " Ucap Jisoo dengan senyumannya.

Tak terasa mereka berjalan di koridor sekolah mereka. Banyak siswa-siswi yang melihat mereka sembari berbisik-bisik.

" Jadi Taehyung culun itu keturunan Kim? Wow. Gak gue sangka!"

" Dia yang tunangan sama Lee Jieun itu kan? Yang di bully Cha Eunwoo terus ditolongin Jisoo? "

" Apes banget jadi Jisoo, kemarin dicampakin sama Jaehyun sekarang Taehyung. Dah gitu diserang lagi."

" Dia waktu lepas kacamata oke juga. Makanya Lee Jieun bisa nemplek ke dia. "

Bisik-bisik itu membuat Jisoo risih. Tiba-tiba ada perempuan yang mendekat ke mereka berdua dan langsung memeluk lengan Taehyung. Seketika membuat Jisoo menghentikan langkahnya.

" Jis, maaf buat kamu ngerasa ga nyaman. Tapi, aku sama Taehyung udah tunangan. Jadi, tolong jaga jarak ya sama Tae. " Ucap Lee Jieun to the point dan menunjukkan cincinnya.

" Hah? Tunangan? Sejak kapan? " Kaget Jisoo.

" Kemarim kita tunangan, Jis. " Balas Lee Jieun.

" Oh! Congratss ya kalian berdua. Semoga aku bisa nyusul. " Ucap Jisoo sambil berjalan meninggalkan mereka.

" Jisoo! " Teriak Taehyung yang tidak digubris oleh Jisoo.

" Ngapain si? Butuh validasi banget? Udah gue bilang ini cumaa terpaksa. " Ucap Taehyung.

" Tapi kemarin, kamu keliatan suka sama aku. Bahkan aku aja duduknya di pangkuanmu. " Ucap Lee Jieun.

Mendengar jawab Lee Jieun, Taehyung menjauh berjalan ke kelasnya. Tak heran hal tersebut membuat teman-temannya berbisik-bisik.

" Culun kaya gitu, bisa ya jadi rebutan. Ewhh.. "

" Kasian banget Jisoo. "

****

Jisoo yang sampai pada kelasnya pun langsung duduk disebelah Irene dan mengambil ponselnya. Yaps, dia belum mengaktifkan ponselnya dan sekarang dia harus mengaktifkannya.

PulchritudeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang