11

1K 118 12
                                    

Jam menujukkan pukul dua belas malam. Jisoo terbangun dari tidurnya dan langsung tidur. Perut yang keroncongan adalah sebabnya.

" Hah? Gue dimana nih? " Gumam Jisoo sambil menguap.

Jisoo memperhatikan sekeliling kamar tersebut. Kamar yang di dominasi oleh warna abu-abu dengan aroma maskulin. Memang tidak besar, tapi tetap terlihat mewah. Jisoo yang merasa aneh pada perurnya pun menyingkap selimut yang dipakainya.

Heol! Ternyata ada yang memeluknya sewaktu tidur. Jisoo langsung menoleh ke samping dan melihat seorang laki-laki memeluknya. Karena pencahayaan yang remang-remang, Jisoo yang penasaran pun mendekatkan wajahnya ke wajah laki-laki tersebut.

Sedangkan Taehyung, laki-laki pemeluk Jisoo tersadar jika nafas Jisoo didepan wajahnya pun langsung membuka matanya. Pandangan mereka terkunci satu sama lain. Jisoo yang terkejut pun langsung menarik wajahnya menjauh dari Taehyung, sedangkan Taehyung langsung duduk di posisi Jisoo.

" Kenapa Jis? " Tanya Taehyung sambil menyalakan lampu tidurnya.

" Kok gue bisa ada disini? " Ucap Jisoo tidak nyaman karena sekamar dengan Taehyung.

" Oh, tadi kamu ketiduran di rooftop. Aku bangunin nggak bangun-bangun. Yaudah aku gendong dan bawa kamu kesini. Mau dibawah kerumahmu juga nggak tau pasnya mana. " Jelas Taehyung.

Jisoo yang mendengar pun ber-oh ria. Tiba-tiba perut Jisoo berbunyi keras karena kelaparan.

" Kamu laper? Disini ada ramyun. Kamu mandi dulu ya. Nanti kalo udah ke pantry, biar aku yang siapin makannnya. Oh iya, baju gantinya pake aja bajuku. Ada dilemari. " Ucap Taehyung yang langsung pergi.

Jisoo pun bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan badannya yang terasa lengket akibat keringatnya.

****

Jisoo pun keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilitnya. Jisoo pun berjalan ke lemari yang dimaksud Taehyung dan memilih hoodie oversize berwarna putih.

Setelahnya, dia pun keluar kamar dan menghampiri Taehyung di pantry. Terlihat Taehyung sedang mempersiapkan ramyun yang akan mereka makan.

" Sudah selesai? Ini, ramyun nya juga sudah matang. " Ucap Taehyung.

Jisoo pun berjalan dan duduk dihadapan Taehyung. Mereka berdua makan dengan hening. Mungkin mereka sama-sama lapar jadi hanya fokus pada ramyun mereka.

" Tae, abis ini aku mau pulang ya. " Ucap Jisoo sopan.

" Ini udah malem. Besuk aja, kamu nggak takut pulang sendirian? " Tanya Taehyung.

" Rumah aku kan cuman di komplek sebelah. " Sanggah Jisoo.

" Yaudah, aku nggak ngelarang. Cuma, akhir-akhir ini banyak kasus pembunuhan sama pemerkosaan. Yakin nggak takut? " Tantang Taehyung.

" Hah? Gue lupa bangke. Kemarin kan ada kasus itu. Sampe gue di awasi si Seokjin itu ya? Hmm.. kemarin masih di awasin walau ga disuruh masuk mobil. Tapi, kalo ini kayaknya Kak Seokjin lagi ngurus mama sama papa deh. " Batin Jisoo yang jatuhnya bengong.

" Jis? Hallo? Jisoo? " panggil Taehyung dengan menyenggol bahu Jisoo yang membuat Jisoo terkejut.

" Hah? Iya Tae? " Jawab Jisoo.

" Gimana? yakin mau pulang? " Tanya Taehyung sekali lagi.

" Ga jadi aja deh. Hehe.. Bolehkan nginep disini lagi? " Tanya Jisoo cengengesan.

" Iya boleh. Tapi kamarnya cuma satu. Satunya belum di bersihin. " Jawab Taehyung berbohong.

" Iya, nggak papa kok. Aku bersihin ini dulu bentar. " Ucap Jisoo sambil membuang bungkus ramyun mereka.

PulchritudeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang