-ˋˏ ┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈
Pertandingan yang sebelumnya ditunda akhirnya kembali dimulai. Tribun lapangan sepak bola dipenuhi penonton. Zona pertandingan panah di-set di lapangan sepak bola.Kali ini pertandingan antar 4 tim. Meski hanya event olahraga antar sekolah, ini terasa ekslusif karena tidak semua sekolah dapat mengajukan diri untuk bertanding kalau tidak mendapatkan undangan.
Rail dan dua temannya, Niko dan Dewa mewakili SMK Pinus bersiap di stage. Disamping mereka, ada tim dari tuan rumah juga bersiap karena mereka akan memulai set terlebih dulu.
"Ingat, menang kalah itu bukan penentu. Kita sudah sampai disini berarti mereka mengakui kompetensi kita, ok ?"
Coach Erik memberi petuah, diangguki oleh ketiga remaja.Pertandingan berlangsung cukup intens. Dawai busur mengisi udara tatkala satu persatu anak panah ditembakkan. Sayang sekali tim SMK tidak bisa mengejar tim Horizon yang unggul beberapa point.
Mereka ada di set awal, jadi harus menunggu putaran berikutnya, yang ternyata sekolah sebelah skornya seri dengan tim mereka. Otomatis Rail, Niko dan Dewa kembali turun ke lapangan untuk bertanding lagi, namun pada akhirnya mereka yang harus pulang.
Meski begitu coach Erik mengusak ketiga rambut anak didiknya dengan bangga.Di parkiran, seseorang menghampiri tim Rail, Sesosok gadis tersenyum cerah kearah mereka.
"I know you're amateur, tapi kamu nge-shootnya cukup clean.. hebat!"
Cewek berkulit seputih susu itu merujuk pada Rail dengan semangat.Rail hanya menatap bingung.
"Nah, kita duluan ke mobil" Coach Erik menggiring Niko dan Dewa untuk lebih dulu masuk ke mobilnya, memberi waktu pada Rail yang sepertinya mulai punya fans.
"Kamu jadi famous lho! Everybody goes crazy because you really look like Regan"
Rail sedikit meringis. Apakah anak-anak orang kaya kalo ngomong memang selalu seperti ini ?
Rail sampai pusing mencerna perkataan cewek itu karena gaya bicaranya yang campur aduk.
"Look.."
Cewek itu mendekat lalu menunjukkan layar ponselnya pada Rail.
"So cute.. kamu beneran mirip Abang aku"
Disana ada satu postingan berisi foto dua orang yang diedit menjadi kolase. Salah satunya adalah dirinya. Foto itu di unggah oleh akun khusus para siswa sekolah ini sejam yang lalu.
"Kalo bisa, Aku mau minta foto kamu sama abang aku.. tunggu dulu ya, orangnya lagi kesin—nah itu dia, REGAN!!"
Rail ingin menolak. Tapi sepertinya sudah terlambat, cewek itu terlihat antusias sekali, dia sampai menarik Regan untuk menghampiri Rail.
Kini keduanya kembali berhadapan.
Rail dan Regan. Paras keduanya memang sekilas terlihat mirip, apalagi di beberapa angle.
"Waaah!! Kalian beneran kayak twins!"
Cewek itu bertepuk tangan heboh.Sementara Rail mulai merasa tidak nyaman. Dia ingin cepat-cepat pergi dari sini.
"Sorry, Saya harus balik"
Baru akan berbalik, si cewek lebih dulu menahan lengannya."Boleh minta contact nya ?"
"Saya gapunya HP"
Rail langsung berbalik pergi. Memasuki mobil coach Erik tanpa melirik lagi pada kedua orang yang menatap kepergiannya."Yaaah~"
Kiran, si cewek berubah cemberut. Kecewa karena keinginannya untuk memotret Rail dan Regan tidak kesampaian.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAILAN The Shadow of Longing
Genel KurguSemua orang punya sesuatu yang dipendam. Dalam kasus Railan, dia hanya diam. Tidak berontak, tidak pula berteriak, apalagi menangis. Rail hanya diam. Keterdiaman Rail membuat orang-orang yang merasa bersalah semakin kalut. Tidak tahu dengan cara apa...