KABUR DARI PUTRA MAHKOTA ( END )

Chapter 2, Telat

ding dong~

Ding Dong~

Dering panggilan telepon masuk berulang-ulang kali tidak mampu membuat seseorang pria manis bermarga Jung itu tersadar dari tidur lelap nya, setelah beberapa kali handphone nya berdering, ia mendengar suara gedoran dari pintu apartemen nya, perlahan hoseok buka kedua mata nya dengan rasa kantuk yang masih menganggu dirinya, suara gedoran di pintu semangkin kencang itu membuat hoseok frustasi

"Haa.. siapa yang datang sih masih pagi juga"
Ujar hoseok kesal sembari melangkah menuju kearah pintu, setelah di buka seorang gadis cantik berdiri tepat di hadapan nya, "Ah maaf saya mendengar suara handphone berdering berkali-kali dan itu menganggu saya" keluh gadis itu, hoseok membungkuk meminta maaf atas ketidak nyamanan yang telah ia lakukan, membuat kebisingan di pagi buta.

Setelah urusannya dengan wanita cantik ibu dua anak itu selesai ia kembali ke kamar dan menjatuhkan tubuhnya di kasur, dan ketika rasa kantuk kembali datang, handphone nya kembali menerima panggilan masuk, dari nomor seseorang
"Ughhh humm siapa??" Jawab nya jengah dengan panggilan tersebut

"KAU AKAN TERLAMBAT JIKA KAU MASIH BERADA DI TEMPAT TIDUR INI SUDAH JAM 8!!"

Suara menggelegar sedikit cempreng di sebrang sana adalah sahabat nya, Kim seok Jin yang sedari sejam lalu berusaha untuk menghubungi sahabat nya ini, setelah panggilan telpon terputus, hoseok dengan tergesa-gesa merapikan penampilan nya, ia bahkan melewatkan sarapan pagi nya, ia benar-benar akan tamat kali ini, ia terlalu lelah sehingga berakhir kesiangan.

"Ohhh tidak.. kenapa lagi ni motor?"
Hoseok berusaha untuk menghidupkan motor butut miliknya tapi benda beroda dua yang telah bersama nya selama hampir 7 tahun itu mendadak tidak mau menyala, hoseok yang merasa frustasi tidak sengaja menyakiti kaki nya ketika ia berusaha untuk menghidupkan mesin motor nya, ia berakhir berantakan tangannya kotor karena terkena oli dari kendaraan tua nya.

"Sekarang bagaimana.. aku pasti akan di omeli habis-habisan"
Ucap nya putus asa, motor nya tidak ingin menyala, jika pun ia bisa menyala kan nya pun ia pasti akan terjebak kemacetan jalan Seoul di pagi hari, ketika hoseok sedang bingung, seseorang menepuk pundak nya dan seseorang itu adalah.

"Loh Hoseok Hyung kau belum pergi ke Kantor?"

Seorang pemuda tampan dengan senyum Kelinci di wajah tampan nya itu adalah Junior hoseok di Universitas dulu, dan sekarang Jungkook bekerja di sebuah perusahaan yang berbeda dengan dirinya, dan pemuda itu adalah, "Ohh Jungkook Jungkook.. bisa kau membantu ku!"

Pria Jeon itu menarik segaris senyuman di wajah nya sekali lagi sembari mengangguk setuju untuk memberikan tumpangan kepada Senior Kesayangannya ini, "Tentu Hyung.. Masuk lah"

Setelah beberapa saat akhir hoseok tiba di depan Kantor tempat nya bekerja, "Terimakasih Jungkook.." ucap hoseok sembari merapikan kembali barangnya yang sebelumnya ia bongkar untuk memeriksa apa kah semua nya telah lengkap, Jungkook hanya tersenyum sembari menatap hoseok yang berlari memasuki tempat nya bekerja, senang rasanya bisa bertemu dengan Orang yang begitu berpengaruh terhadap dirinya.

Hoseok terlambat 20 menit, dan itu membuat perusahaan hampir saja mengalami kerugian, Berkas yang harus hoseok berikan kepada atasannya sebelum rapat adalah sesuatu penting yang akan di bahas di rapat, semua orang di ruang pertemuan menatap hoseok dengan tatapan menghina di wajah mereka, ada beberapa yang sedang bergosip, dan lainnya tertawa diam-diam, keadaan hoseok berantakan dan Sang atasan yang melihat itu hanya bisa menahan malu

"Tuan Jung temui saya di kantor saya setelah rapat ini usai"

Instruksi Sang Atasan sebelum akhirnya hoseok keluar dari ruang rapat, beberapa karyawan yang melihat penampilan hoseok yang berantakan mentertawakan diri nya, hoseok menunduk menahan malu, 'motor sialan' hoseok pergi ke kamar mandi untuk membersihkan oli yang mengotori tangan dan juga pipi nya, tapi bukannya hilang, oli itu justru menyebar ke mana-mana, hoseok mencoba untuk menahan perasaan sedih di hari nya, "mereka tidak akan pernah tau bagaimana rasanya lembur sampai mau mampus" gumam hoseok jengkel.