Chapter 7, debaran

135 10 1
                                    

Hoseok mulai menyesali apa yang telah ia katakan kepada Taehyung pada Hari itu, setelah itu taehyung selalu memperhatikan dirinya, bahkan ketika hoseok lembur Pria Kim itu berinisiatif menunggu hoseok hingga hoseok menyelesaikan pekerjaan nya.

Bahakan malam ini pun begitu, hoseok berdiri di depan lift saat itu seorang diri, Yoongi tidak lembur hari ini jadi hanya hoseok yang tersisa di lantai 3, dan ketika pintu lift terbuka, hoseok berhenti melangkah karena seseorang yang ada di dalam sana, "apa kau hanya akan berdiri di sana? Tidak ingin pulang" tanya Taehyung sembari menahan pintu lift dengan tangan nya.

Hoseok mau tidak mau harus bersama dengan taehyung di dalam
lift, "kenapa kau masih di perusahaan?" Tanya hoseok setelah beberapa saat hanya ada keheningan, ketika lift masih berada di lantai dua, Taehyung mendekat dan mencium bibir hati hoseok, pria manis itu terkejut dengan gerakan tiba-tiba itu, tapi ada yang berbeda dari apa yang Taehyung lakukan saat ini, ciumannya lembut dan tidak kasar seperti yang telah lalu.

Hoseok merasa perasaan aneh di hatinya ia merasa debaran jantung nya yang begitu cepat, Taehyung menekan tengkuk leher hoseok guna memperdalam ciuman keduanya, "humpss" lenguh hoseok sembari menepuk pundak lebar pria kim itu, ia merasa mereka harus segera berhenti karena lift nya sudah berada di lantai satu.

"Selamat malam.."
Setelah mengatakan itu Taehyung lebih dulu keluar dari dalam lift dan meninggalkan hoseok di sana, pria Jung itu menyentuh bibirnya yang terasa hangat setelah berciuman dengan taehyung, ia merasa malu entah kenapa

"Tidak Seok.. tidak boleh ada perasaan lebih di antara atasan dan bawahan" Hoseok mencoba untuk menyadarkan dirinya sembari melangkah keluar dari perusahaan, ketika hoseok sedang mengendarai sepeda motornya malam itu, suasana jalan di malam hari terlihat lebih renggang tidak ada kemacetan seperti yang selalu terjadi di pagi dan juga sore Hari, hoseok menikmati pemandangan kota di malam hari seperti biasa nya.

Setibanya di rumah, setelah selesai membersihkan diri hoseok berbaring di atas kasur yang ada di Apartemen sembari memeriksa handphone nya, ia mendapat Notifikasi dari Novel yang telah menjadi Bacaan Favoritnya sejauh ini, "wahh ia update ternyata, aku penasaran apa yang akan terjadi selanjutnya"

Hoseok membaca Novel itu sampai habis, dan respon akhirnya adalah kesal, hoseok merasa kesal karena saudara laki-laki dari pemeran utama di novel itu begitu jahat dan selalu menganggu si pemeran utama yang terkenal lemah lembut terhadap semua orang, si bungsu yang polos
Senantiasa di tindas oleh saudara laki-laki nya yang menyebalkan

"Ahhh jika aku jadi dia, pasti ku hajar si bajingan itu" Dan setelah itu hoseok pun tertidur tanpa sadar, bahkan ia lupa untuk mengisi power handphone nya, dan keesokan paginya, hoseok tersadar dari tidur nya setelah ia menerima panggilan telpon di handphone nya.

"Ughh kenapa ia menghubungi ku sepagi ini?"
Seseorang yang di maksud adalah Kim Taehyung, ia tidak pernah menghubungi nya di pagi buta seperti apa yang terjadi saat ini, ketika hoseok mengangkat telpon itu.

"Keluar sekarang aku di depan Apartment mu"
Hoseok merasa kesal ia menutup panggilan telpon itu sepihak ia kesal, kenapa atasannya itu tidak bisa meninggalkan dirinya sendiri bahkan di akhir pekan, padahal waktu hoseok untuk beristirahat hanya di hari Minggu, setelah hoseok membuka pintu, Taehyung berdiri tepat di hadapannya dengan senyum canggung di wajah nya hoseok menangkap rona merah yang menghiasi wajah tampan atasannya itu.

"Ehem hoseok itu"
Taehyung menunjuk kearah dada hoseok, dan ketika hoseok melihat kebawah, ia terkejut melihat piama yang berangkat, "o ohh maaf.. tapi apa sebenarnya yang kau lakukan ke sini Bos" Kim Taehyung hanya tersenyum saat itu, dan Hoseok menyadari bahwa ada yang patut di curigai dari senyuman nya ini.

Dan ternyata, pria Kim itu datang ke Rumah nya di pagi buta untuk mengajak hoseok Berolahraga bersama menggunakan sepeda, "huh sepeda?" Tanya hoseok saat itu ketik ia melihat Taehyung mengeluarkan dua buah sepeda dari dalam mobil nya.

"Ada apa? Kau tidak suka bersepeda?"
Hoseok menggelengkan kepala nya sembari tersenyum, "bukan seperti itu, aku hanya terkejut melihat sisi mu yang seperti ini" jujur melihat Taehyung yang berpenampilan kasual seperti ini membuat hoseok merasa tidak seperti berhadapan dengan atasannya.

Keduanya akhirnya berkeliling menggunakan sepeda, Taehyung berada di depan dan hoseok tepat di belakang nya, dan ketika sedang melewati jalan turunan, hoseok kehilangan kendali pada stang sepeda nya setelah ban nya menabrak Batu, hoseok jatuh dan menyadari itu, Taehyung segera menghentikan

"Ohhh apa kau baik-baik saja?"
Tae dengan sigap membantu hoseok yang terjatuh keras, pria Kim itu yang menyadari bahwa pergelangan kaki hoseok terkilir berinisiatif menggendong hoseok ala bridal style dan menurunkannya di Bangku taman terdekat, dan setelah ia memarkirkan sepeda yang hoseok gunakan dengan baik tepat di samping sepeda nya ia berlutut tepat di hadapan hoseok dan ketika ia menyentuh kaki hoseok yang terluka untuk memeriksanya, hoseok menutup mulutnya

"Oh maaf apa itu sakit?"
Hoseok menggelengkan kepalanya ia bukannya merasa sakit tapi merasa Terkejut dan juga malu, bagaimana bisa Pria yang keras kepala dan juga pencinta bersih seperti kim Taehyung dengan santai menyentuh kakinya, taehyung melepaskan sepatu yang hoseok kenakan lalu menyentuh perlahan pergelangan kaki hoseok yang terkilir.

"Katakan jika itu sakit"
Taehyung membantu memijat pergelangan kaki hoseok dan ketika ia sedang menyentuh kaki hoseok, perlahan ia mengangkat wajah nya hingga akhirnya ia dan juga hoseok saling bertatapan, keadaan di sekitar perlahan terlihat lebih tenang, hanya terdengar degup jantung keduanya yang saling bersahutan.

"Emm B bos"
Hoseok terkejut ketika Taehyung tiba-tiba saja menyentuh wajah nya dan membelai pipi nya yang kotor terkena debu, Taehyung tersenyum manis kali ini dan senyumannya terlihat begitu indah saat ini, "Jung Hoseok kau dan aku tidak sedang bekerja untuk saat ini, kau bisa memanggilku dengan nama ku saja" bisik nya tepat di telinga hoseok, sikap hangat ini membuat hoseok merasa lebih nyaman, semua kekesalannya terhadap Pria di depannya ini seperti hilang begitu saja.

"T taehyung, terimakasih"
Kim Taehyung tidak pernah menyangka bahwa hoseok benar-benar akan menyebutkan nama nya, ia merasa kan sesuatu perasaan yang sebelumnya tidak pernah ia rasakan, ketika angin pagi itu berhembus, dedaunan dari pohon yang ada di sepanjang jalan itu berguguran, Sehabis berolahraga bersama, taehyung membawa hoseok ke salah satu restoran yang berada tidak terlalu jauh dari apartemen yang hoseok tempati, keduanya menikmati hidangan yang telah di pesan dengan tenang, dan setelah nya Taehyung mengantar hoseok hingga ke depan pintu apartemen nya.

Dan tepat sebelum hoseok masuk ke dalam, Taehyung menahan tangan hoseok lalu menarik pemuda Jung itu hingga hoseok terjatuh ke dalam pelukannya, "beristirahat lah beberapa hari hingga kakimu Puluh, aku tidak ingin melihat kau berada di kantor besok, kau mengerti"

Hoseok menganggukkan kepalanya , dan setelah itu Taehyung pamit pergi, hoseok dengan cepat masuk kedalam rumah dan bersandar di pintu, ia meletakan tangannya di atas dadanya, "apa aku mulai menyukainya, orang itu?"































BERSAMBUNG

KABUR DARI PUTRA MAHKOTA  ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang