Chapter 5, takut

185 12 1
                                    

"APA!"

Hoseok dengan segera menutup kedua telinga nya ketika Seok Jin terkejut setelah mendengar cerita nya, "tap tapi.. wahh gak bener ni Seok lu kena sodok" ucap tidak percaya Jin saat itu, hoseok mendapatkan notifikasi updated chapter dari Novel yang ia sedang baca, dan Seok jin menyadari bahwa hoseok membaca novel yang ia rekomendasi kan.

"Kau juga membaca nya, bukan kah sudah ku katakan bahwa cerita nya bagus" Seok jin terlihat bangga, hoseok hanya bisa mendengarkan setiap ocehan yang sahabat nya ini katakan sebelum akhirnya satu topik ini berhasil membuat suasananya menjadi hening.

"Menurutmu apa yang akan kau lakukan jika kau menjadi Hoseok Jung dari Novel nya?"
Hoseok tidak tau apa, ia tidak pernah berpikir ia akan menjadi Hoseok Jung dari Cerita atau bagaimana lah itu, karena semua itu tidak mungkin, setelah berjam-jam lamanya Seok Jin memutuskan untuk pulang, ia datang ke apartemen karena khawatir dengan sahabat manis nya ini.

"Kau harus masuk besok, atau pekerjaan mu akan semangkin banyak" setelah mengatakan itu Seok jin akhirnya pergi, Hoseok berpikir juga begitu, ia tidak bisa terus bersembunyi seperti ini, lagipula ia membutuhkan penjelaskan dari Tuan Kim yang telah menyentuh tubuhnya.

Tapi apa yang terjadi setelah hoseok tiba di perusaan, ia benar-benar di sibukan dengan semua berkas dan juga dokumen yang harus ia periksa, Kim Seok Jin yang baru saja selesai mencatat ulang berkas menatap Sahabatnya yang sepertinya kebingungan.

"Seok.. apa kau ingin sesuatu untuk di makan, jam makan siang nya akan segera berakhir" hoseok melirik sebentar kearah nya dan menggelengkan kepala nya, "sepertinya aku tidak lapar, masih banyak pekerjaan yang harus ku selesaikan, kau bisa pergi Hyung"

Seok jin mengerti bahwa hoseok sibuk tapi ia tidak bisa melihat sahabatnya bekerja dalam keadaan lapar seperti itu, setelah beberapa saat ia kembali dari kantin dengan membawa sebungkus roti dan juga sekotak susu Strawberry, hoseok yang melihat itu Lantas melihat Seok Jin sebentar, "Terimakasih banyak Hyung"

Tidak hanya hoseok, semua orang juga sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing, meja hoseok penuh dengan semua dokumen dan ia harus memeriksa nya satu-persatu, hoseok bekerja terus-menerus, dan pada malam itu ketikan hoseok sedang dalam perjalanan menuju elevator untuk pulang, Ia harus berada di satu tempat yang sama dengan Min Yoongi, pria yang begitu menyeramkan menurut hoseok.

Tapi wajah nya terlihat lebih pucat dari pada biasakan, hoseok mencoba untuk tidak menghiraukan pria di sampingnya ini, tapi entah apa yang terjadi Yoongi tiba-tiba saja kehilangan keseimbangannya, "Ohh Ehh... Ada apa dengan Mu?"
Hoseok mengguncang pundak Yoongi pelan, ia khawatir telah terjadi hal buruk dan ketika pintu lift terbuka, hoseok berusaha sekuat tenaga nya membopong pria min yang tidak sadarkan diri itu, hingga di depan pintu utama Perusahaan.

"Ya ampun Tuan Jung apa yang terjadi dengan Tuan Yoongi?"

Tanya khawatir Pak Lee yang melihat hoseok sedang membopong seseorang yang ternyata adalah Yoongi, "saya tidak tau apa yang terjadi ia tiba-tiba saja pingsan" jelas hoseok saat itu, Pak Lee lantas mengambil Mobil nya dan mengajukan diri untuk membawa Yoongi ke rumah sakit yang berada tidak jauh dari perusahaan, Hoseok mengangguk dan membantu Pak Lee memasukkan Yoongi ke dalam Mobil .

"Nak hoseok tenang saja, saya pastikan Tuan Min baik-baik saja, anda bisa pulang dan berhati-hati nde?"

Hoseok mengangguk mengerti, setelah itu ia hanya berdiam di sana melihat kepergian Pak Lee yang membawa Yoongi ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan tentu setelah mengunci pintu perusahaan dengan benar, Selama di perjalanan hoseok merasa tubuhnya lemas, lantas ia memutuskan untuk berhenti di sebuah taman, ia duduk di bangku taman yang ada di situ dan menatap bulan yang bersinar terang diatas sana.

Ketika hoseok angkat tangan nya, ia bisa melihat betapa gemetar nya tangannya, ia tidak pernah merasa setakut tadi, seseorang yang pingsan tepat di depan nya adalah sesuatu yang membuat hoseok teringat akan seseorang, Ayah Hoseok dulu juga pingsan tepat di hadapannya dan waktu itu hoseok baru berusia 7 tahun, ia hanya bisa menangis memanggil ayah nya berkali-kali, setelah ibu nya pulang bahkan wanita itu tidak perduli dengan keadaan Suami nya.

Ayah Hoseok berakhir kehilangan nyawa nya, ia mengalami Asma dan saat itu ia tidak memiliki cukup uang untuk membeli obat, keluarga hoseok cukup miskin dan serba kekurangan saat itu, karena kondisi Sang ayah yang sakit-sakitan, Ibu nya lah yang harus bekerja mengantikan Ayah nya, setelah Ayah nya di Makamkan, hoseok hanya hidup berdua dengan ibu nya yang bahkan tak pernah menunjukkan keperdulian nya terhadap dirinya sedikit pun.

Bahkan Sang ibu tidak segan untuk berlaku kasar dan mengangkat tangannya kepada hoseok yang waktu itu masih cukup muda untuk memahami apa itu anak Haram,
Tapi sekarang hoseok mengetahui kebenaran setelah beberapa tahun yang lalu ketika ia bertengkar dengan ibu nya.

Hoseok adalah Anak dari wanita simpanan Tuan Jung ketika Tuan Jung atau ayah nya masih menjadi seorang pemimpin perusahaan terpandang, tapi setelah semua yang ia miliki ia serakan kepada Wanita simpanannya itu, wanita itu akhirnya pergi dan hanya meninggalkan Anak mereka yaitu Hoseok ketika hoseok baru di lahiran, pantas saja ibu nya tidak pernah menyayangi dirinya, siapa yang bisa menyayangi anak dari wanita yang telah merusak hubungan pernikahan mereka.

Hoseok memutuskan untuk pergi dari Gwangju ke Seoul bukan tanpa Alasan yang jelas, ia ingin hidup lebih baik dan menjadi orang berguna, ia ingin Ayah nya dan semua orang tau betapa pekerja keras dan juga Tekunnya hoseok, meskipun hoseok bersikap netral pada apa pun, tetap saja ada orang yang tidak menyukai nya, salah satunya Jimin.

Hoseok tanpa sadar menangis setelah dirinya kembali mengingat saat-saat kelam ketika ia masih tinggal serumah dengan ibu yang telah membesarkannya tapi bukan ibu yang melahirkannya itu, hoseok tidak pernah merasakan hangatnya pelukan ketika ia merasa sakit di sekujur tubuhnya setelah menerima penyiksaan, hoseok tidak bisa membenci ibu susu nya karena hal itu, hoseok Hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk ibu nya itu.

"Apa yang anda lakukan di sini Kekasih Kim Taehyung?"

Seorang pria berpakaian rapi entah sejak kapan duduk tepat di samping nya, hoseok terkejut dan dengan cepat bangkit dari duduk nya, "kau?.. bukan kah kau orang yang waktu itu" pria itu tersenyum tipis sebelum akhirnya ia bangkit dan berjalan mendekat hingga ia benar-benar dekat untuk bisa menghirup aroma harum shampo yang hoseok gunakan.

"Jangan panggil aku seperti itu, panggil saja nama ku, itu tidak sulit"
Pria tampan itu sedikit memberi jarak dari pria manis yang ada di hadapannya ini, "apa yang kau inginkan Kim Namjoon"

Kim Namjoon mengangkat bahu nya, sebelum akhirnya ia melihat sekitar taman, "kau sendiri? Apa anak itu juga bersama mu?" Hoseok mengerutkan dahi nya, siapa yang pria ini maksud

"Hahah lucu nyaa, yang ku maksud itu Kim Taehyung, apa ia juga di sini?"
Hoseok akhirnya mengerti siapa yang ia maksud, lantas hoseok menjawab, "tidak aku tidak tau dan tidak ingin tau ia di mana" kim namjoon tertawa dan hoseok kembali di buat bingung.

'ni orang dah gila kayaknya ketawa mulu' pikir hoseok di dalam hati, ingin sekali dirinya segera pergi dari sana, "apa yang kau lakukan di sini sendiri dan menangis hm?" Pria Kim itu menyentuh wajah hoseok dan menyapu air mata di pipi nya, hoseok jelas saja terkejut ia segera menepis tangan itu dan menjauh dari pria kim itu.

"Anda tidak perlu tau, dan permisi"
Hoseok segera saja pergi meninggalkan taman sesegera mungkin dengan Sepeda motor tua nya itu, melihat Hoseok yang kabur secepat mungkin membuat Kim Namjoon semangkin tertarik dengan pria Jung itu, ini sudah berhari-hari setelah malam pesta itu, tapi wajah manisnya ketika ia mabuk tidak bisa ia lupakan.

"Heh.. menarik sekali"





























BERSAMBUNG

KABUR DARI PUTRA MAHKOTA  ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang